enam. (DARENZA)

390 130 23
                                    

“Saviza Evelyn.” ujar Darenza tersenyum manis menatap jaket armynya yang ia angkat tinggi-tinggi. Tapi tak berselang lama ia tertidur pulas sambil memeluk jaketnya itu.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Pukul 08.00 PM

Drt... Drt... Drttt...

Ponsel Darenza terus saja berbunyi namun sang empunya masih saja tetap tenang tertidur pulas menikmati mimpi indahnya. Hingga panggilan ke 4 Darenza mulai terusik dan mau tak mau mengangkat teleponnya.

"Hallo," ucap Darenza dengan suara serak khas bangun tidur.

"Woi nyet! Jadi gak lu?" ucap suara cempreng di ujung sana.

Darenza menjauhkan ponselnya, ia melihat siapa nama yang menelponnya. "Mahesa!?"

Darenza : "Berisik nyet! Ganggu tidur orang aja."

Mahesa : "Dih lupa lo? Gece siap-siap!"

Darenza : "Apasi emang? Gue masih ngantuk, Sa." ucap Darenza sambil mengucek-ngucek sebelah matanya.

Mahesa : "Najis lupa! Si Bondan ulang taun nah dia ngadain acara di club biasa kita nongkrong. Trus lu mau tidur aja gitu, gak mau dateng?"

Darenza : "Bacot! Satu jam lagi gua nyampe."

Mahesa : "Hah? Lama bener--"

Sambungan langsung diputus sepihak oleh Darenza.

"Pasti si curut lagi ngomel-ngomel nih, haha." Darenza membayangkan wajah kesal Mahesa saat sambungannya diputus sepihak olehnya.

"Acara si Bondan, gue kenapa bisa lupa yaa?" menepuk jidatnya berulang kali lalu dirasa nyawanya sudah terkumpul ia segera bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

🔥🔥🔥

Darenza memakai baju merah maroon lengan pendek yang dilapisi jaket levis dengan celana jeans black ripped knee dan sepatu converse warna putih.

Wangi maskulin langsung menyeruak saat Darenza membuka pintu kamar. Ia dengan langkah lihainya menuruni anak tangga satu persatu.

"Den, mau kemana?" panggil Bi Nani(pembantu rumah).

"Ini gak ada siapa-siapa Bi?" Darenza malah balik bertanya.

Bi Nani yang paham maksud Darenza segera menjawab, "20 menit yang lalu Ibu baru pulang Den. Dan sekarang kayaknya sudah tidur. Bapak tadi sore sempat pulang ke rumah lalu keluar lagi. Kalo dilihat, sepertinya ada tugas keluar kota." jelas Bi Nani panjang lebar.

Darenza mengangguk paham. "Darenza mau keluar Bi, main sama temen-temen."

"Iyaudah Den tapi pulangnya jangan malam-malam nanti Ibu tau Den gak ada dirumah bisa ngamuk, hehe." ucap Bi Nani dengan tawa khas ibu paruh baya.

"Iya, Bi Nani tenang aja. Darenza mainnya rapih kok, hehe." Darenza pun akhirnya ikut terkekeh geli. "Yaudah Bi, Darenza berangkat yaa, Assalamualaikum." Darenza mengambil tangan kanan Bi Nani lalu mencium punggung tangannya.

Bi Nani mengusap-usap kepala Darenza. "Bocah gendut nan imut waktu bayi dulu.. sekarang sudah tumbuh menjadi remaja tampan rupanya." ujar Bi Nani penuh haru.

Bi Nani adalah seorang asisten rumah tangga yang sudah mengabdi 15 tahun di keluarga Darenza. Sekarang umurnya sudah 40 tahun dan sampai sekarang belum menikah. Waktu dulu ia pertama kali bekerja dirumah ini, Darenza sudah ada dan masih kecil tapi sudah sering ditinggal-tinggal
oleh orang tuanya karena urusan pekerjaan diluar. Jadi Bi Nani lah yang selalu mengurus Darenza dari kecil sampai sekarang besar. Wajar bukan kalau Bi Nani sudah tau seluk-beluk Darenza.

DARENZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang