48. KEHILANGAN UNTUK SELAMANYA

1K 26 1
                                    

Setiap orang yang pergi pasti memiliki alasan di baliknya. Meski rela atau tidak, tetap harus menerimanya.


_GARA_


3 Hari kemudian...
Kini terlihat sebuah ruangan bernuansakan putih dan memiliki aroma obat. Dimana lagi kalau bukan di rumah sakit. Setelah kejadian tiga hari lalu, Gaeza masih terbaring di rumah sakit dan tak sadarkan diri. Ia mengalami syok yang membuat dirinya mengalami koma sementara.

Altar, Arga, Biyan, Cakra, Angel dan Ayla selalu menemani lelaki itu di rumah sakit. Sementara orang tua mereka hanya menemani sehari semalam saja dirumah sakit, lalu mereka berdua kembali sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

"Njel, lo makan dulu lah, lo belum makan dari kemaren, nanti yang ada lo ikutan sakit lagi." Ucap Biyan pada Angel. Gadis itu hanya duduk di sofa menatap sendu kearah Gaeza. Wajahnya pucat dan tubuhnya terlihat tidak bertenaga. Setelah kejadian malam itu, kini hanya keheningan yang terlihat diantara mereka. Tak ada canda tawa seperti biasanya, semua orang merasakan duka yang sangat mendalam terutama Angel saat ini.

Begitu pun dengan Ayla, gadis itu terus duduk di samping brankar Gaeza sembari menggenggam tangan lelaki itu dan berharap lelaki itu segera sadar.

"Gaeza sadarnya kapan sih?" Gumam Angel yang terdengar parau.

"Bentar lagi juga paling sadar. Lo yang sabar. Mending lo makan dulu, nanti yang ada lo malah pingsan terus pas lo pingsan Gaeza bangun, kan jadi sia-sia lo nunggu dia bangun." Ucap Biyan. "Nih--" Biyan memberikan sebuah hamburger pada Angel dan Angel pun menerimanya. Dengan malas Angel mulai memakan burger nya.

"Za... Mau sampe kapan kamu tidur? Kasian temen-temen kamu Za. Mereka semua sedih dan cuma kamu harapan mereka sekarang Za. Please, bangun Za, demi temen-temen kamu." Gumam Ayla dalam hati.

Perlahan jemari Gaeza bergerak dan perlahan mata lelaki itu pun mulai terbuka.

"Gaeza?" Gumam Ayla seraya tersenyum dan membuat yang lain langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Gaeza. Bahkan Angel yang sedang makan pun, langsung meletakan hamburger nya di meja.

"Gaeza... Akhirnya lo sadar juga." Ucap Biyan seraya tersenyum diikuti yang lain. Tetapi lain dengan Angel, gadis itu malah menangis.

"Gue dimana?" Tanya Gaeza dengan tatapan bingung melihat ruangan asing disekitarnya.

"Di rumah sakit lah. Dimana lagi?" Pekik Cakra. Gaeza langsung terkejut saat mendengar kata rumah sakit. Seketika ingatannya saat kejadian tiga hari lalu kembali.

"Ara?!" Pekik Gaeza yang langsung beranjak dari tidurnya. Ara dimana? Gue mau ketemu sama Ara?" Ucap Gaeza yang langsung mencabut selang infus yang masih terpasang di tubuhnya.

"Gaeza... Kamu tenang dulu. Kamu belum pulih." Ucap Ayla yang menahan Gaeza yang hendak turun dari brankar.

"Gue mau ketemu Ara sekarang Ay. Biarin gue pergi. Dia pasti dirawat disini kan? Gue mau ketemu sama dia sekarang juga." Gaeza langsung turun dari brankar nya dan hendak berjalan menuju keluar.

"Ara udah gak ada Za. Ara meninggal hiks... hiks..." Ucap Angel sembari terisak menangis.

Gaeza langsung menghentikan langkah kakinya. Perlahan ia membalikkan tubuhnya dan kembali berjalan menghampiri Angel.

"Maksud lo apa huh?! Ara ada disini, dia pasti disini. Lo gak usah ngomong sembarangan!" Pekik Gaeza sembari memegang kedua bahu Angel dengan erat.

GARA √Donde viven las historias. Descúbrelo ahora