24. BUCIN

658 27 0
                                    

Baru tau gue, ketua DARLEGIOS bisa cemburu. Gue pikir cuma bisa cari masalah aja.


_Gaeza_


Setelah mengantar Gaeza untuk pulang sampai di teras rumah, Arabella kembali masuk dan ia langsung pergi menuju meja makan yang sudah terdapat Alex juga William, serta empat mangkuk bakso di atas meja makan. Arabella langsung duduk di kursi yang masih kosong, berhadapan dengan Alex dan William.

"Udah? Ketemuannya?" Tanya Alex Ketus.

"Menurut lo?" Tanya balik Arabella sembari menatap Gaeza.

"Gue liat lo akrab sama dia. Bukannya lo sama dia musuh di sekolah? Atau jangan-jangan kalian punya hubungan?" Ucap William yang menatap Arabella penuh selidik.

"Please deh kak. Bisa gak sih gak usah bahas itu terus? Emang salah kalo gue baikan sama Gaeza? Lagian dia kesini dengan niat baik kok. Jadi kalian berdua gak usah mikir yang macem-macem terus soal Gaeza atau anak DARLEGIOS yang lain. DARLEGIOS beda sama REGALZA, jadi jangan samain mereka, apalagi lo samain Gaeza sama Steven, mereka beda jauh. Ngerti?!" Pekik Arabella menatap keduanya. Lalu ia mulai memegang sendok dan garpu untu makan.

"Tapi tetep aja--" Tang! Arabella menaruh kasar sendok dan garpu yang sudah ada di mangkuk, lalu ia bersandar di kursi dan menatap malas kedua kakaknya itu. Seketika William pun tidak melanjutkan bicaranya.

"Udah lah Wil." Alex menepuk bahu Alex. "Yaudah Ra, lanjutin makannya. Kita gak akan bahas ini lagi. Jangan sampe lo sakit lagi." Lanjut Alex yang menatap Arabella. Dengan malas dan wajah masa masam, Arabella kembali memegang sendok garpunya untuk makan. Ia paling tidak suka jika berdebat saat sedang makan, sama seperti Wisnu. Tetapi ia juga tidak bisa menolak makanan kesukaannya itu. Beruntung Alex menyudahi perdebatan mereka, kalau tidak, Arabella akan melewatkan dua mangkuk bakso yang disediakan untuknya.

🌸🥀🌸


Seperti biasa, warung mpok Mineh selalu ramai dengan anak sekolah meskipun jam pelajaran berlangsung. Kebetulan saat ini sudah jam istirahat dan seperti biasa, teman-teman Gaeza sudah berada di warung.

"Si Gaeza kemana sih? Batang idungnya gak keliatan sampe sekarang. Tumben-tumbenan tuh anak ngilang tanpa kabar." Pekik Biyan sembari memakan roti.

"Ada urusan penting kali." Jawab Angel yang sedang memakan kuaci.

"Urusan keluarga kali ya?" Tanya Cakra yang sedang makan nasi uduk.

"Urusan keluarga? Dia aja hidup sendiri dirumah. Keluarga siapa yang mau diurus?" Timpal Biyan.

"Ya sapa tau. Gue kan cuma asal nebak aja." Jawab Cakra menatap Biyan.

"Arabella juga gak keliatan. Kayanya dia gak sekolah deh." Ucap Kayla yang sedang memakan kuaci bersama Angel.

"Oh iya, lo bener. Gue gak ngeliat Ara. Apa jangan-jangan gara-gara semalem lagi. Soalnya gue juga gak ngeliat Alex sama William." Ucap Angel yang langsung berhenti makan.

"Gue gak habis pikir sama kakaknya si Arabella. Dia sampe kasar sama si Ara, cuma karna ketemu sama kita. Emang kita sebahaya pembunuh berantai, sampe si Ara harus dilarang keras deket sama kita?" Jelas Altar sembari menghisap sebatang rokok.

"Gue bener-bener kasian sama Ara. Dia keliatan sedih banget kemaren malem. Tapi dia tetep berusaha keliatan baik-baik aja di depan semua orang." Ucap Angel yang wajahnya berubah menjadi sedih.

"Apa jangan-jangan si Gaeza kerumah si Ara lagi." Celetuk Biyan yang langsung membuat semua sahabatnya menoleh kearahnya.

"Woy! Ngapain lo pada?" Suara tak asing menggema dan membuat ke enam orang yang sedang menatap Biyan langsung menoleh ke sumber suara. Mereka mendapati Gaeza yang sedang berjalan menghampiri mereka berenam.

GARA √حيث تعيش القصص. اكتشف الآن