30. WASPADA

378 23 0
                                    

Gue cuma berharap kalau dugaan gue salah dan gue berharap semoga dalam tiga hari ini gue gak sampe kenapa-napa apalagi terluka.


_Arabella_


Kini sekolah sudah mulai terlihat sepi. Alex dan William menyuruh Arabella untuk menunggu di kelas sebentar karna kebetulan seluruh kelas XII ada rapat untuk mendiskusikan tentang ujian mendatang.

Karena hanya tinggal seorang diri di kelas. Arabella pun memilih untuk menunggu di parkiran. Namun saat baru saja Arabella hendak pergi ke parkiran, di depan pintu gerbang sekolah ada tiga orang murid laki-laki tanpa seragam sedang menatap ke arah gadis itu. Arabella pun menyerngit heran, karna penasaran ia pun berjalan menghampiri ketiga lelaki itu. Tanpa di sangka, lelaki itu langsung berlari dan sontak membuat Arabella ikut berlari mengejar. Saat sudah berada di depan pintu gerbang, ia tidak melihat siapapun di sekitarnya.

"Sial! Siapa mereka? Atau jangan-jangan--" Umpat Arabella sebelum bergumam. "Mending gue ke warung mpok Mineh aja, disana pasti ada Cakra sama Kayla. Iya, gue kesana aja." Lanjutnya sembari melangkah pergi.

Baru saja beberapa langkah, Arabella merasa ada yang mengikuti dan mengintainya dari belakang. Tetapi saat Arabella menoleh, ia tidak mendapati seorang pun di belakangnya. Itu membuat dirinya merasa panik akan terjadi sesuatu padanya. Sedangkan Gaeza sudah mengajukan janji tiga hari untuk melindungi Arabella. Dengan pikiran yang sedikit kacau, Arabella segera menghentikan ojek yang akan melewatinya.

"Pak! Pak! Berenti!" Ucap Arabella yang menghentikan sebuah ojek. "Anter saya pak, nanti saya kasih tau arahnya. Ngebut ya pak, soalnya saya diikutin orang." Pekik Arabella yang terdengar khawatir.

"Siap neng." Jawab Ojek itu dengan antusias. Setelah Arabella memakai helm dan naik ke atas motor, sang gojek pun langsung menancap gas nya dengan kuat. Saat sudah jalan, tak lama benar saja ada tiga motor Kawasaki Ninja yang mengikuti Arabella dari jauh. Arabella pun merasa semakin khawatir.

Kurang lebih setengah jam Arabella pun menghentikan ojek di tepi jalan Raya. Setelah memberikan ongkos, Arabella langsung berlari sekuat tenaganya menyusuri jalan setapak. Ya, Arabella kini hendak pergi menuju ke basecamp DARLEGIOS karna ia berfikir di sana pasti lebih banyak orang yang bisa melindunginya.

Sesampainya di basecamp, Arabella bisa bernafas lega karna disana memang banyak anak DARLEGIOS. dengan nafas tersengal-sengal, Arabella berjalan masuk.

"Arabella? Lo kesini-- sendiri?" Tanya salah satu anggota DARLEGIOS yang berjaga di teras sembari melihat kearah belakang Arabella karna ia tidak mendapati siapapun.

"Huh. Iya." Jawab Arabella yang terlihat kelelahan. Lalu Arabella pun langsung masuk ke dalam. Di dalam pun lumayan cukup ramai, namun ia sama sekali tidak membuat Arabella merasa canggung sedikit pun. Karena yang ia khawatirkan adalah tentang orang yang mengikuti nya. "Gila. Haus banget gue." Arabella langsung berjalan menuju meja di ruang tamu dengan beberapa lelaki duduk di sofa. Arabella melihat ada teh botol berukuran sedang di atas meja, tanpa aba-aba gadis itu langsung mengambilnya dan meneguknya.

"Eh Ra! Itu bu--kan teh botol--" Pekik salah satu lelaki yang terkejut. Namun Arabella terlanjur meminumnya sampai tak tersisa sedikitpun. Semua orang pun menoleh termasuk yang sedang berjaga di luar. "Lo kenapa minum itu Arabella?!" Lanjut lelaki itu yang langsung beranjak dari duduknya.

"Gue haus banget anjir. Tapi kok rasanya agak-- agak keset-keset pait ya?" Jawab Arabella sembari merasakan sedikit tidak enak di tenggorokannya.

"Mampus gue! Bisa mati gue di tangan bang Gaeza." Keluh lelaki tadi.

GARA √Where stories live. Discover now