27. MAAF

446 23 0
                                    

Gue ngaku gue salah. Gue minta maaf untuk hari ini.


_Gaeza_


Kini Arabella sudah berada di kediaman Fefey, berada di depan pintu rumah temannya itu. Tanpa alas kaki apapun, karna ia sudah melepas kaus kakinya.

Tok! Tok! Tok! "Permisi..." Tak berapa lama seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik pun membuka pintunya. Wanita itu adalah ibunda Fefey.

"Ara? Ada apa?" Tanya ibunda Fefey tanpa senyuman. Ya, ibunda Fefey memang kurang suka dengan semua teman-teman Fefey yang sering mengajak anaknya itu hanya untuk bermain dan tidak belajar, termasuk Arabella.

"Fefey nya ada tante?"

"Ada. Tapi Fefey sama tante mau pergi karna ada urusan. Ada perlu apa?"

"Oh mau pergi ya tante? Yaudah deh kalo gitu gak jadi tante. Tadinya Ara mau minta Fefey temenin Ara beli sepatu. Tapi gak papa kok, nanti Ara beli sendiri aja naik taksi." Jelas Arabella diakhiri dengan senyuman.

"Emang sepatu kamu kemana? Kamu kesini gak pake alas kaki?" Ibunda Fefey langsung melihat kaki Arabella yang tanpa alas.

"Tadi untuk nimpuk anjing yang ganggu Ara tante. Yaudah deh, kalo gitu Ara pergi dulu." Arabella pun mencium punggung tangan ibunda Fefey. "Permisi tante." Lanjutnya.

"Hati-hati dijalan."

"Iya tante. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Arabella pun pergi dengan kecewa. Bagaimana ia bisa sesial ini? Sudah di tampar, di jambak, di bentak dan tidak bisa di temani pergi. Lengkap sudah kesialan nya hari ini. Ditambah lagi saat ini cacing di perutnya meronta-ronta minta diberi makanan. Beruntung tak jauh dari rumah Fefey ada pedagang kaki lima. Tanpa pikir panjang, gadis itu pun langsung pergi kesana.

Sesampainya disana, Arabella sedikit terkejut karna pelanggan di gerobak yang menjual bakso rata-rata adalah murid perempuan SMA dengan seragam lain. Tapi Arabella tidak perduli dan ia langsung memesan satu porsi bakso. Lalu Arabella duduk di sebelah seorang ibu-ibu paruh baya. Sedangkan pelanggan lainnya adalah seorang siswi. Tak berapa lama, pesanan Arabella pun datang dan Arabella langsung menyantapnya. Sedang asyik memakan bakso, suasana tiba-tiba langsung gaduh dengan para siswi bergumam masing-masing. Dengan sedikit penasaran Arabella pun mendongakkan kepalanya. Betapa terkejutnya ia saat mendapati Gaeza yang baru saja datang dan hendak duduk di hadapan Arabella.

"Serius banget makannya?" Ucap Gaeza sembari duduk dan menaruh paper bag di meja. Namun karna Arabella masih merasa kesal dengan kekasihnya itu, ia hanya menatap sinis lalu kembali memakan baksonya. "Masih marah?" Lanjut Gaeza dan Arabella masih tetap tidak bergeming. Namun Arabella semakin geram dengan suara berisik para siswi yang sedang memandang Gaeza secara gratis, bahkan sampai mengambil foto lelaki itu. Ting! Arabella manaruh kasar sendok dan garpunya hingga menimbulkan suara. Lalu Arabella menatap ke arah Gaeza dan Arabella mengambil sesuatu di dalam tasnya.

"Kanapa?" Gaeza pun merasa bingung dengan sikap Arabella.

"Diem!" Perintah Arabella. Gadis itu berdiri lalu memakaikan masker hitam pada Gaeza dan topi hitam sehingga tak nampak lagi wajah tampan ketua DARLEGIOS itu. "Kenapa? Kurang puas liatin cowok gue? Biasa aja kali ngeliatinnya. Emang cowok gue pisang?!" Ucap Arabella ketus yang menatap sinis para siswi yang duduk di meja sebelahnya. Lalu Arabella pun kembali duduk, bahkan ibu-ibu di sebelah Arabella pun langsung menoleh. Sedangkan Gaeza hanya tersenyum di balik maskernya itu, karna melihat kecemburuan kekasihnya.

"Cewek mah emang gitu neng. Kalo ngeliat yang bening-bening pasti langsung semangat. Jadi harus ekstra, jagain pacarnya neng." Ucap Ibu itu sembari menatap Arabella.

GARA √Onde histórias criam vida. Descubra agora