41. BERUSAHA

290 15 0
                                    

Sampai gue dapetin alasan yang masuk akal, baru gue akan coba untuk berhenti.


_Gaeza_


Matahari mulai naik dan sinarnya mulai memasuki lewat celah jendela. Jalanan pun sudah mulai dipadati dengan berbagai kendaraan. Hari ini kembali seperti biasa, melakukan rutinitas yaitu pergi ke sekolah.

Saat Gaeza membuka matanya, ia langsung melirik kearah tempat tidur Arabella dan ia tidak mendapati gadis itu disana. Gaeza pun langsung beranjak duduk, untuk memastikannya kembali dan hasilnya masih tetap sama. Tempat tidur Arabella sudah rapih. Lalu ia pun beranjak dari duduknya, Gaeza memeriksa ke kamar mandi dan tidak ada. Lalu lelaki itu pun turun, mencari ke beberapa tempat dan berakhir di dapur.

"Mas Gaeza? Mas Gaeza nyari non Ara ya?" Tanya bi Arnes yang terkejut dengan kehadiran Gaeza di dapur tanpa ada suara sedikit pun.

"Iya bi. Ara nya mana?"

"Oh non Ara udah berangkat kesekolah dari tadi mas. Dijemput sama mas Elga." Gaeza melihat jam tangan yang dikenakannya. Jam baru menunjukkan pukul 06.30, padahal biasanya Arabella berangkat ke sekolah mepet dengan jam masuk. Apa mungkin ia memang sengaja berangkat lebih pagi untuk menghindari Gaeza?

"Bi, Gaeza boleh tanya sesuatu sama bibi?"

"Tanya apa mas?" Jawab bi Arnes sembari memotong sayuran.

"Emang sedeket apa sih, hubungan Ara sama Elga?"

"Mereka deket banget, kaya lem. Mas Elga itu udah temenan sama non Ara dari kecil, rumahnya juga cuma disamping satu rumah dari rumah non Ara. Mas Elga hampir setiap hari main disini, dia juga udah deket banget sama tuan. Tuan udah anggep mas Elga kaya anaknya sendiri. Tapi kejadian itu dulu, semenjak non Ara pacaran sama mas Steven, mereka berdua jauh sampe sekarang. Baru kali ini aja bibi liat mereka bareng-bareng lagi." Jelas bi Arnes.

"Sedeket itu bi? Bahkan sama papahnya Ara?"

"Iya. Bahkan dulu mas Elga sering dateng ke sini dan nginep disini, sekalian nemenin non Ara main. Tuan juga sering beliin mas Elga baju yang sama, sama non Ara. Jadi mereka suka dibilang anak kembar." Jelas bi Arnes seraya tersenyum. Sedangkan ekspresi Gaeza langsung berubah menjadi datar.

"Yaudah bi, kalo gitu Gaeza mau pulang dulu. Gaeza juga harus pergi ke sekolah."

"Eh mas Gaeza gak sarapan dulu? Itu non Ara udah siapin roti sama susu buat mas Gaeza." Ucap bi Arnes sembari melihat kearah meja makan. Gaeza pun menoleh, di atas meja memang sudah tersedia satu gelas susu dan roti sandwich diatas piring. "Tadi pagi non Ara siapin itu untuk mas Gaeza. Non Ara minta bibi pastiin mas Gaeza makan sarapannya. Kalo enggak dimakan nanti bibi yang dimarahin sama non Ara, mas."

"Yaudah kalo gitu Gaeza makan, biar bibi gak dimarahin sama Ara." Jawab Gaeza diakhiri dengan senyuman.

"Oke." Sahut bi Arnes sembari tersenyum dan mengacungkan jempol pada Gaeza. Gaeza pun pergi ke meja makan dan memakan sarapan yang telah dibuat Arabella untuk nya.

🌸🥀🌸


Kini Arabella sudah berada di dalam kelasnya. Sedang berbincang dengan Fefey seperti biasanya. Hari ini Arabella terlihat lebih ceria dari sebelumnya. Entah karna memang sengaja ditutupi atau memang benar hati dan kondisi fisiknya Arabella lebih baik daripada sebelumnya.

"Kenapa sih temen gue ini? Kayanya hari ini lebih baik deh, daripada sebelumnya." Tanya Fefey yang duduk sembari menatap Arabella dengan senyuman.

GARA √Where stories live. Discover now