35. JALAN-JALAN

410 22 0
                                    

Gue cuma berharap bisa pergi meninggalkan bahagia, bukannya luka.


_Arabella_

Sepulang sekolah, seperti janji kemarin. Kini Gaeza dan Arabella sedang berada di atas motor menuju suatu tempat. Arabella mengajak Gaeza ke sebuah taman wisata. Sebuah hamparan bunga dekat dengan tebing yang menampilkan sebuah bukit beserta lautan.

"Ini? Tempat favorit lo?" Tanya Gaeza yang sedang berdiri disebelah Arabella. Sedangkan Arabella sedari datang, ia langsung menikmati udara yang begitu segar dan membuat dirinya tenang.

"Gue gak punya tempat favorit. Gue cuma suka sama tempat yang bikin gue tenang." Jawab Arabella sembari menoleh kepada Gaeza seraya tersenyum.

"Gue bakal temenin lo kemana pun lo pergi." Gaeza merangkul bahu Arabella seraya tersenyum. Arabella pun hanya tersenyum sembari memejamkan matanya dan menghirup udara segar. Setelah sekian lama, akhirnya Arabella  bisa merasakan kembali kebebasan. 

Setelah dirasa sudah cukup. Gaeza dan Arabella pun pergi ke tempat selanjutnya. Kini Arabella mengajak Gaeza ke sebuah kafe bernuansakan alam. Arabella memilih tempat yang berada di bawah pohon besar dengan hiasan lampion dan di kelilingi bunga yang sedang bermekaran.

"Lo suka sama tempat yang bernuansakan alam kaya gini ya?" Tanya Gaeza yang sudah duduk berhadapan dengan Arabella dengan meja bundar dan kursi yang terbuat dari kayu.

"Banget. Bagi gue, alam itu kebebasan yang terbesar di kehidupan ini. Dimana gue bisa ngerasain kenyamanan yang luar biasa. Seakan semua beban pikiran gue hilang kebawa angin yang berhembus ngelewatin gue." Jelas Arabella diakhiri dengan senyuman sembari kembali memejamkan matanya dan menghirup udara segar.

"Ini pesanannya nya mba, mas. Silahkan dinikmati." Ucap seorang pelayan pria sembari membawa sebuah nampan berisi dua piring kecil dessert dan dua gelas jus jeruk.

"Makasih mas." Sahut Arabella seraya tersenyum. Lalu setelahnya, pelayan itu pun pergi.

"Bukannya pesen pembuka dulu, ini malah langsung pesen penutup?" Ucap Gaeza yang heran. Arabella yang sudah memegang sendok kecil dan hendak menyendok dessert nya pun tidak jadi.

"Gue pernah nonton film. Cowoknya paling suka sama menu penutup, tapi dia mau pesen menu pembuka dulu sebelum pesen menu penutup. Terus ceweknya bilang, kita gak pernah tau kan momen terakhir dalam hidup kita? Bayangin, sebelum lo bisa makan atau mesen menu penutup yang paling lo suka melebihi menu-menu lainnya, tiba-tiba terjadi sesuatu sama lo dan lo-- mati." Jelas Arrabela dengan wajah sangat serius diakhir kalimatnya.

"Shutt... Serem banget sih ngomong nya?" Pekik Gaeza yang tidak suka dengan ucapan Arabella.

"Nah, cowoknya juga bilang sama kaya yang lo bilang barusan. Kalo itu terjadi, apa lo gak nyesel? Biasakan memilih atau memutuskan dalam hidup ini apa yang paling kita suka. Gue lebih baik menyesal karna pernah melakukannya, daripada menyesal karna tidak pernah melakukannya sama sekali."

"Lagian itu cuma drama doang Ra. Ngapain juga harus percaya?"

"Meski itu cuma drama, gue suka bagian kalimat itu dan gue percaya. Karna bagi gue, itu emang bener apa adanya. Jadi, gue bakal ngelakuin hal yang sama."

"Yaudah-yaudah terserah lo aja, yang penting lo suka. Tapi gue gak suka, bahas-bahas kaya gituan. Abis ini mau kemana lagi?"

"Mau ke tempat yang paling lo suka." Jawab Arrabela diakhiri dengan senyuman manis.

"Tempat yang paling gue suka? Gue sih gak punya tempat spesial. Tapi gue paling suka tempat itu. Nanti gue ajak lo kesana." Arrabela pun tersenyum lalu memakan menu penutup pesanannya. "Lo udah tau, Alex sama William mau ke New York?" Arrabela pun mengangguk.

GARA √حيث تعيش القصص. اكتشف الآن