47. SITUASI GAWAT

435 17 0
                                    

Akhir dari segala nya adalah kematian. Jika sudah saatnya pergi, alam semesta pun tidak bisa melawan kehendak Tuhan.

_GARA_


Malam ini Gaeza bersama hampir semua anggota DARLEGIOS yang sudah berkumpul di rumah teman bisnis Husain. Rumah yang cukup besar tak jauh berbeda dari rumah Gaeza. Kini mereka semua sedang berada di ruang tamu dan sudah mulai berdiskusi.

"Saya disini bangga liat jiwa semangat anak muda yang membara kaya kalian semua. Saya cuma mau bantu untuk para generasi muda kaya kalian supaya bisa menjadi kebanggaan keluarga dan negara. Saya jamin, kalian semua akan menikmati pekerjaan ini, karna ini sesuai dengan kepribadian para pemuda. Dan pekerjaan ini sama sekali tidak mengganggu waktu belajar kalian di sekolah karna saya sudah mengatur nya secara terperinci. Bahkan saya sudah mendapat izin dari pihak berwajib untuk melakukan kegiatan ini. Jadi kalian semua tidak perlu khawatir lagi. Nanti saya akan kasih kalian semua surat kontrak kerja yang di dalamnya sudah berisi semua penjelasan, apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Tapi disini saya ada sedikit perbedaan daripada surat kontrak biasanya. Saya tidak hanya mencantumkan tanda tangan untuk diri kalian sendiri, tapi saya juga mencantumkan tanda tangan wali dari kalian karna itu penting bagi saya dan karna kalian masih berstatuskan sebagai pelajar." Jelas teman bisnis Husain. Lelaki paruh baya itu bernama Aditia Atmajaya.

"Pak saya boleh tanya?" Ucap Biyan.

"Silahkan."

"Ini sama kaya pekerja kantoran gak pak? Misalkan kaya ada naik jabatan atau penurunan jabatan?"

"Oh itu semua sudah ada di surat kontrak. Kalian tinggal membacanya dengan teliti sebelum memutuskannya." Sesi pertanyaan dan saling menjawab terus berlangsung.

🌸🥀🌸


Kini Raffi sedang mengemudi mobil. Namun lelaki itu nampak panik dan khawatir serta terburu-buru. Bukan tanpa alasan. Di kursi penumpang ada seorang gadis yang lemah tak berdaya dan tak sadarkan diri dengan selang infus yang masih menempel ditubuhnya. Ya, itu Adalah Arabella yang ditemani oleh bi Arnes disebelahnya untuk menjaga gadis itu. Kondisi Arabella kritis dan harus segera dipindahkan ke rumah sakit karna fasilitas yang lebih memadai.

Namun saat di jalanan sepi, tiba-tiba saja ada beberapa motor yang berhenti dan menghadang jalan. Raffi tidak bisa melewatinya dan lelaki itu berulang kali membunyikan klakson mobil nya, tapi bukannya motor itu minggir, mereka malah turun dari motor dan menghampiri mobil Raffi.

"Loh kok mereka malah kesini? Mereka bawa kayu mas Raffi, jangan-jangan mereka perampok?" Ucap bi Arnes yang panik. Sekitar enam orang lelaki bertubuh kekar dengan tergos dan kayu yang dipegang masing-masing, mereka berjalan menghampiri mobil Raffi. Penampilan mereka semua seperti preman.

"Jangan keluar bi. Apapun yang terjadi tetep jagain Ara." Ucap Raffi yang kini terlihat panik.

"Iya mas Raffi." Ucap bi Arnes yang langsung memeluk Arabella dari samping.

"Woy, keluar lo!" Ucap salah satu preman itu sembari menggedor kaca mobil.

"Woy, lo denger gak?! Keluar sekarang atau gua pecahin nih kaca mobil? Cepet!" Timpal preman yang lainnya dari kaca mobil sebelahnya lagi. "WOY!" Dug! Lelaki itu memukul kaca mobil dengan keras sehingga muncul retakan pada kaca mobil tepat di sebelah kursi pengemudi.

"Bi, bibi tunggu di dalem dan jangan keluar. Jagain Ara."

"Iya mas." Lalu Raffi keluar dari mobilnya.

"Mau apa kalian?" Ucap Raffi dengan tegas.

"Gua mau anak cewek yang lo bawa."

"Jangan mimpi!" Raffi langsung menghajar lelaki di hadapannya dan lelaki yang lainnya ikut membantu. Kini Raffi harus melawan ke enam preman itu. Beberapa kali Raffi terkena pukulan kayu di bagian punggung dan kakinya. Meski wajah nya sudah dipenuhi luka lebam dan darah, Raffi terus berusaha melawan sampai akhirnya satu pukulan keras dari belakang mendarat di punggung Raffi sampai lelaki itu tersungkur di tanah. Jelas saja ia tidak bisa mengatasi enam orang preman bertubuh kekar dengan satu kayu yang dipegang masing-masing orang itu.

GARA √Where stories live. Discover now