19. LEBIH DARI BODYGUARD

600 31 0
                                    

Ya Tuhan, mereka berdua ketatnya ngelebihin empat bodyguard gue. Pasrah sudah gue.

_Arabella_

Hari ini di sekolah cukup heboh karena kedatangan William yang bak artis papan atas. Bahkan sampai ada yang bertanya soal William kepada Arabella. Untung saja Arabella terkenal sebagai badgirl di sekolahnya, sehingga jika dirinya menyentak sedikit saja seseorang terutama para murid perempuan, mereka langsung diam. Jika tidak, beribu pertanyaan akan diterimanya karna seorang William. Kini Arabella dan Fefey sudah berada di kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

"Ra, kalo boleh tau, emang William itu siapa lo?" Tanya Fefey yang sangat penasaran sejak saat di kantin.

"Kepo ya...? Kenapa lo suka?" Ledek Arabella yang kembali bertanya.

"Ya-- ya gue cuma penasaran aja. Karna dalam waktu beberapa hari aja, sekolah kita udah kedatengan dua murid ganteng tingkat kak Gaeza dan mereka semua punya hubungan sama lo." Jelas Fefey sedikit kikuk.

"Kepo aja, apa kepo banget?" Balas Arabella yang masih meledek.

"Araaaa..." Rengek Fefey yang mengerucutkan bibirnya.

"Iya-iya, gitu aja ngambek. Namanya William Frankly Pratama, sisanya lo pikir aja sendiri." Jelas Arabella.

"William Frankly Pratama. Pratama? Jangan bilang kalo dia kakak lo juga?"

"Menurut lo?"

"Anjir...! Kok bisa sih? Kalo lo sama kak Alex sih emang mirip. Tapi kalo sam kak William? Gue rasa kalian beda jauh."

"Waktu gue masih kecil, bokap gue adopsi kak William karna dia hidup sebatang kara di panti asuhan dan kebetulan gue juga bosen main sama kak Alex berdua terus, akhirnya bokap mutusin untuk adopsi kak William untuk nemenin gue sama kak Alex. Gue sama keluarga gue udah anggep kak William sebagai keturunan Pratama tanpa ada perbedaan sedikit pun. Tapi kak William lebih tegas dari kak Alex, gue gak tau nasib gue kedepannya sekarang. Dan asal lo tau, dia keturunan asli Rusia loh. Yakin gak tertarik?" Jelas Arabella diakhiri dengan menggoda Fefey. Ya, memang benar semua perkataan Arabella. Semenjak ibunda Arabella meninggal dunia, Alex dan William memutuskan untuk ikut bersama Wisnu ke New York dan meninggalkan Arabella seorang diri di Jakarta.

"Araaaa... Apaan sih? Gue tuh gak suka sama yang bule, bule. Tapi kalo jodohnya emang bule, ya gak nolak juga sih." Ucap Fefey diakhiri dengan menyengir kuda.

"Huuu... Dasar sok jual mahal." Ledek Arabella sembari menyenggol bahu Fefey dengan bahunya. Sedangkan Fefey hanya tersenyum malu.

🌸🥀🌸

Kini bel pulang sudah berbunyi. Masing-masing murid sudah banyak yang meninggalkan kelas bahkan sekolah. Arabella lebih dulu pergi meninggalkan kelas karena Alex harus menemani William bertemu dengan kepala sekolah. Kini Arabella berdiri seorang diri di parkiran, karna Fefey sudah pulang lebih dulu. Arabella merasa sangat bosan, terlebih lagi sangat panas di parkiran meski cuaca sudah menjelang sore. Dari pada Arabella menunggu di parkiran sampai berakar, gadis itu pun memutuskan untuk pergi ke warung belakang sekolah milik mpok Minah.

Seperti biasa, sesampainya di depan warung, beberapa pasang mata murid laki-laki langsung mengarah padanya. Tetapi Arabella tidak memperdulikannya dan tetap berjalan terus menuju warung.

"Eh, ada Arabella lagi... Cari siapa Ara...?" Tanya genit salah satu lelaki kakak kelas Arabella.

"Cari malaikat maut untuk lo!" Balas Arabella ketus dengan tatapan sinis. Lalu kembali berjalan masuk ke dalam warung.

GARA √Where stories live. Discover now