NARENDRA[1]

328K 22.3K 757
                                    

★ ★ ★


Laki-laki dengan kaos hitam ditambah jaket kulit hitam berlambang kan king cobra dengan tulisan Morvesca di bawah nya tersebut membuang puntung rokok tepat di samping kepala temannya— Ah tepatnya seorang pecundang yang berani mengusik Morvesca.

"Bangun" Suara berat terasa begitu mengintimidasi. Naren menatap lawannya yang kini terbaring di aspal hitam yang sedikit lembab karena rintik hujan.

Galeno—anggota Morvesca yang berani membongkar rencana penyerangan balik markas Volien kepada Fardan—ketua Volien sekaligus rival dari Narendra Greeden Altezza.

Galeno kesusahan untuk berdiri, perutnya keram, kaki kirinya sudah di patahkan oleh Narendra. Tak ada gunanya melawan karena yang akan dia dapatkan hanya mati di tangan Naren.

BRAKK!

Belum sempat berdiri, kaki kanan Galen kembali di patahkan oleh Naren. "ARGHHHH..ampun Ren" Ekspresi Gelan sangat memprihatikan, tak ada satupun anggota Morvesca yang berani menolongnya, mereka masih sayang nyawa tak ingin jadi sasaran Naren selanjutnya.

"ARGHHH... Cukup bangsat" Galen terus berteriak kesakitan,sudah dipastikan laki-laki itu tidak akan bisa jalan lagi. Naren terus menginjak pergelangan kaki Gelan dengan sekuat tenaganya, telapak kaki Naren dapat merasakan sekuat apa tekanan yang dia berikan pada pergelangan kaki Galen yang terlebih dahulu sudah dia patahkan tulangnya.

Galen hampir menangis,tak kuat menahan perih di kakinya. Jika laki-laki itu benar-benar menangis sudah di pastikan semua anggota Morvesca akan menertawakan nya.

"Ampun? Kasih tau gue itu bahasa mana?" Naren tak menghiraukannya teriakan kesakitan yang keluar dari mulut Galen.

Galen merasa semua tubuhnya kaku, tak kuat dengan rasa ngilu dari kakinya. "Gue masih biarin lo hidup kali ini, karena lo pernah jadi bagian Morvesca" Naren menyingkirkan kakinya dari pergelangan kaki Gelan. "Tapi siapin kuburan lo, kalau lo masih berani muncul di hadapan gue" Naren menatap Galen,mata nya memancarkan kemarahan sekaligus kekecewaan.

Naren mempercayai anggota Morvesca seperti dia mempercayai dirinya sendiri. Morvesca adalah bagian penting dalam hidup nya, dia akan menjaga, mengayomi, memperkuat Morvesca selama dia masih jadi ketua. Pecundang seperti Galen akan habis di tangan nya.

Naren berbalik meninggalkan Galen yang meringis kesakitan. Jika tak ada yang membantu nya maka Galen bisa membusuk di jalanan karena tidak bisa berjalan, lain lagi jika laki-laki itu masih sanggup untuk mengesot.

"Cabut" Perintah Naren kepada anggota Morvesca. Laki-laki itu memakai helm nya dan melajukan motor sport nya diikuti oleh seluruh anggota Morvesca di belakang nya.

Naren memberhentikan motor nya di depan
Posca-markas Morvesca. Laki-laki itu membuka helm nya lalu merapikan anak-anak rambut yang sedikit berantakan tapi tak menguraki ketampanan nya.

Narendra berdiri di dekat motor nya menenteng helm nya di tangan kiri "JANGAN PERNAH ADA PECUNDANG SEJENIS GALEN LAGI DISINI!" Teriak Naren lantang.

Semua anggota Morvesca memusatkan perhatian pada laki-laki itu.

"KALAU ADA PENGHIANAT LAGI, BUKAN KAKI YANG GUE PATAHIN" Naren menjeda kalimatnya,menatap seluruh anggota Morvesca satu persatu." TAPI HARAPAN LO BUAT HIDUP" Lanjutnya.

Ancaman Naren bagaikan pisau belati yang siap menusuk siapa saja yang berniat melanggar perintahnya, membuat anggota Morvesca berfikir seribu kali untuk mencari masalah dengan Narendra.

"JELAS?" Tanya Naren lantang.

"JELASSS!" Anggota Morvesca menjawab tak kalah lantang.

"Bubar" Naren menaiki motor sport nya seperti nya laki-laki itu hendak pergi. Naren mengurungkan memakai helm karena mendengar kan teriakan Candra

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang