58. Teman lama Bua

318 31 7
                                    

Beam kemudian duduk di sofa di depan televisi sambil mencari-cari DVD film yang bagus dan akhirnya dia menemukan DVD film yang menurutnya sangat menarik.  Forth kemudian datang dengan menggunakan kursi rodanya.

"Kau sedang apa??" Tanya Forth tiba-tiba membuat Beam kaget.

"Phi mengagetkanku!!" Seru Beam kesal.

"Kau sedang apa??" Ulang Forth.

"Tiba-tiba saja aku ingin menonton film, jadi aku mencari film yang bagus" jawab Beam.

"Apa kau sudah menemukan film yang bagus?" tanya Forth datar.

"Sepertinya iya.." jawabnya, "lalu Phi sendiri kenapa keluar kamar??"

"Aku bosan.." jawab Forth singkat, "dimana yang lain??"

"Pho dan Singto ke kantor, Mae sedang belanja bulanan, kalau Pangpond sedang dikamarnya.. mungkin sedang chattingan dengan Dilbara.." jawab Beam santai.

"Sepertinya ada sesuatu antara Pangpond dan Dilbara.." ujar Forth.

"Ya semenjak Dilbara pulang ke China.. Pangpond selalu menyendiri, mungkin dia merasa kesepian.. tapi aku senang kalau mereka berdua bisa bersama nantinya.." lalu menatap Forth serius, "menurut P'Forth bagaimana??"

"Apanya??"

"Ya menurutmu Pangpond dan Dilbara apakah cocok??"

"Hn.." gumam Forth cuek.

"Ayolah P'Forth.. aku serius.. apa tidak masalah adikmu dan sahabatmu menjalin hubungan??"

"Itu terserah mereka.. aku tidak mau ikut campur.."

"Oke.. itu tandanya P'Forth setuju.." ujar Beam, "oh ya P'Forth mau ikut nonton??"

"Tidak masalah.."

"Mau nonton apa??"

"Terserah, asal jangan drama.."

"Oke, baiklah.." Beam tersenyum dan memasangnya di DVD player.

Film pun dimulai..

Forth langsung berdecak kesal.

"Sudah ku bilang apapun asal jangan drama.." Ucap Forth gusar.

"Benarkah? Yang ku dengar.. apapun yang penting drama." Sahut Beam Santai.

"Kau ini. Ganti." Sahut Forth kesal.

"Jangan! Dulu ini film favoritku dan Mae. Aku sudah rindu pada orang tuaku.. mungkin saja kalau aku menontonnya, sudah mengobati rasa rinduku. Na.. na.. na..?" Rengek Beam dengan puppy eyes'nya.

Forth pun menghela nafas, merasa tak tahan. "Terserah." Jawabnya cuek.

Lalu Beam membantu Forth agar duduk di sofa.. lalu dia sendiri duduk disampingnya kemudian Forth dan Beam fokus menonton film..

"Aku tidak menyangka kalau View sampai menampar Jennie hanya gara-gara masalah kecil.." komentar Beam masih fokus menatap televisi.

"Mungkin itu semua karena bawaan bayi dalam perutnya.. jadi dia mudah sekali marah.." ujar Forth tak yakin.

"Aku juga hamil.. tapi tidak pernah seperti itu.. kalaupun aku seperti itu.. aku pasti sudah menamparmu berkali-kali.." jawab Beam.

Forth mengernyit heran mendengar jawaban Beam, "kenapa kau ingin menamparku??"

"Dulu kau selalu membuatku menangis kan?!!" Balas Beam Santai.

Forth mengusap lehernya kikuk, "Jadi kau ingin menamparku???"

Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)Where stories live. Discover now