Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)

16. Dia kembali??!!

Tubuh ringkih itu dikerubungi banyak orang. Phana memangkunya panik. Seorang pria imut nekat menyisir kerumunan. Berteriak histeris mengetahui firasatnya benar, kalau itu memang Beam.

Pria itu bingung, panik, tidak tahu harus bagaimana.

Tanpa membuang waktu lagi, Phana membopong tubuh kurus itu ke mobilnya sendiri.

Krist hendak protes sebab dia tak mengenal orang yang seenak jidatnya membopong tubuh lemah calon kakak iparnya, tapi urung dilaksanakan mengingat keselamatan sang kakak ipar jauh lebih penting.

"P'BEAM..." rapal Krist tanpa henti sembari mengikuti Phana hingga ke dalam mobil.

Phana tidak peduli pada pria asing yang duduk manis di kursi belakang mobilnya tanpa izin. Setidaknya dia berguna untuk menjaga tubuh Beam agar tidak terjatuh.

Gas langsung ditancap menuju rumah sakit terdekat tanpa bait basa basi.

πππ

πππ

πππ

Singto memasuki apartemen Forth lalu duduk di samping kakaknya..

"Tadi P'Forth dan P'Beam habis dari mana? Ke rumah sakit??" Tanya Singto setelah melihat kaki Forth tidak di gips lagi.

Forth mengangguk.

"Lalu bagaimana kata dokter tentang kakimu P'Forth?? Apa masih bisa berjalan dengan lancar??"

"Hanya tunggu beberapa hari, untuk saat ini aku harus memakai tongkat dulu.." jawabnya.

"Phi.. aku mau bertanya boleh?"

"Apa??"

"Apa P'Forth sudah mengetahui keberadaan Wayo Panichayasawad??"

Forth terdiam setelah beberapa menit. "Aku tidak tahu.."

Lagi-lagi Forth terdiam dan kembali membayangkan Wayo yang sedang dekat dengan orang lain.

"Apa Phi akan tetap mencarinya??"

"Entahlah.." jawabnya singkat dan jelas.

"Ini pertanyaan terakhir, jika Wayo suatu saat nanti datang menemuimu.. apa P'Forth akan meninggalkan P'Beam??"

"Dari awal Wayo adalah prioritasku.. untuk apa mempertahankan Beam yang jelas-jelas tidak aku cintai.."

"Meski Wayo telah mengkhianatimu Phi akan tetap mencintainya??"

"Aku sangat mengenal Wayo-ku dan aku yakin kalau kekasihku sangat mencintaiku juga.. sama seperti aku yang juga sangat mencintainya.." ucap Forth yakin.

"Ternyata cintamu sangat kuat padanya, meski banyak gosip tentang kekasihmu, P'Forth masih mempercayainya??"

Forth lagi-lagi terdiam.

"Ingat ini baik-baik Phi.. jika P'Forth masih percaya padanya, kenapa waktu itu Phi bisa kecelakaan jika tidak memikirkan kekasihmu yang sedang selingkuh itu??"

"Jaga ucapanmu itu Singto Jathurapoom??" Ucap Forth geram.

"Tapi aku benar kan Phi??"

Forth mendengus kesal.

"Apa Phi lupa.. P'Forth Seperti ini gara-gara siapa??"

Deg!!!!

"Apa Phi juga lupa kalau Wayo lah yang meninggalkanmu waktu itu??"

Skakmat!!!

Forth tak bisa membalas ucapan Singto yang menurutnya sangat benar itu, tapi mau bagaimana lagi.. Wayo sudah terlanjur masuk ke dalam jiwa dan raganya dan itu tak bisa di ganggu gugat lagi.