2. Kejadian yang kelam

531 40 0
                                    

Satu bulan yang lalu.

Sebulan yang lalu hidupnya masih normal. Terlahir di keluarga berada nan harmonis. Menjadi salah satu mahasiswi berprestasi berkat otak cerdasnya. Di karuniai paras cantik. Kompak menyempurnakan hidupnya. Hingga akhirnya, dia kembali.

====

✓✓✓

====

(Satu bulan yang lalu)

From : Pangpond
'Ai'Beam, Aku akan pulang. Jemput aku di bandara ya, ada P'Forth juga lho..'

Begitulah chat Line yang dikirimkan sahabatnya, Pangpond Jathurapoom. Empat tahun belakangan pemuda itu memang tengah menamatkan kuliahnya di luar negeri, cukup miris mengingat usianya yang menyapa angka 23. Mau bagaimana lagi? pemuda itu memang berbeda dengan kedua saudaranya. Pangpond, dia menyukai kebebasan.

Beam yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 SMA, mengubah hidup Pangpond. Pria cantik itu menyadarkan Pangpond akan semua kesalahannya. Ajaib. Pangpond berubah drastis. Bahkan dia bersedia melanjutkan studinya pada tahun selanjutnya. Tapi dia tetaplah Pangpond yang mencintai kebebasan, karena itu Amerika menjadi pilihannya.

Sejak itu, Beam jadi dekat dengan keluarga Jathurapoom, tak jarang dia diundang oleh pemilik rumah untuk sekedar makan siang ataupun memasak bersama. Bahkan yang tak disangkanya, ayah mereka adalah kolega bisnis yang dekat.

To: Pangpond
'Oke P'Pond.. Phi mau hadiah selamat datang apa? Apa kueku cukup?'

Beam mengetik balasannya dengan gesit sambil cekikikan, dia tahu Pangpond tidak suka dipanggil 'Phi' olehnya, tapi lebih tidak suka lagi dengan kuenya karena menurut Pangpond kue buatannya terlalu manis dan Pangpond sangat tidak menyukai makanan manis.

From: Pangpond
'Sudah ku bilang, berhenti memanggilku begitu, dasar anak nakal :p. Oh dan terima kasih tawarannya, simpan saja untuk N'Singto, dia sangat menyukai kue buatanmu...'

Beam cengengesan membaca balasannya, Beam geleng-geleng kepala. Acara chatting itupun berlanjut hingga tengah malam.

From: Pangpond
'Ai'Beam… Apa aku boleh curhat?'

Beam mengernyit, jarang sekali sahabat yang sudah seperti kakaknya itu ingin curhat.

To: Pangpond
'Tentu boleh dong, tumben. Ada apa?'

Tak lama setelah menekan tombol 'send', balasan pun diterimanya.

From: Pangpond
'Masih ingat Aim?'

Sebelah alis Beam terangkat.

"Aim?" tanyanya pada diri sendiri. Beam berusaha mengingat siapa Aim itu.

Setelah berpikir.. akhirnya Beam mengingatnya.

To: Pangpond
'Oh ya aku ingat sekarang. Kau masih bersamanya? Ku kira kalian sudah putus :D'

Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang