#029

236 60 134
                                    

Siap vote dan ramein kolom komentar??
Gass,ngeengg🛵🛵

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Sesampainya, Nevan dan Nacha jalan
berdampingan, menerobos kerumunan orang pada tempat yang sudah lama tidak di jamak oleh mereka berdua, pasar malam.

(gambar hanya sekedar pemanis)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(gambar hanya sekedar pemanis)

Bruk!

Tubuh Nacha terhuyung ke belakang saat dirasa sesuatu dengan tidak sengaja telah menabrak tubuhnya.

Secepat kilat, Nevan langsung menarik pergelangan tangan Nacha hingga membuat tubuh keduanya saling berdekatan.

"Lain kali hati-hati mas!" hardik Nevan seraya menatap orang yang baru saja menubruk tubuh Nacha.

"Sini, pindah ke sisi kiri gue." Nevan menarik pinggang Nacha lembut. Menurut Nevan posisi berjalan di samping kanannya bukan hal yang aman untuk Nacha. Mengingat sedari tadi tubuh mungil gadisnya menjadi sasaran empuk ditabrak kesana-kemari.

Kala tubuh Nacha tiba-tiba ditarik oleh Nevan, Nacha hanya diam. Sebab, pusat perhatiannya sekarang sedang tertuju pada stan-stan yang berdiri di segala sudut. Mulai dari stan makanan, minuman, fashion, sampai pernak-pernik.

Bukan hanya itu, ada banyak wahana yang wajib di coba oleh pengunjung, mulai dari wahana yang santai sampai wahana uji keimanan mengumpat pun ada.

"Mau duduk disana?" tawar Nevan, masih dengan jemari yang saling bertaut erat.

Mendengar tawaran Nevan, Nacha langsung menjentikkan jarinya. "Permen kapas!" serunya antusias.

"Lo mau permen kapas?" Nevan memastikan.

Disaat Nevan memastikan, mimik wajah Nacha justru terlihat menimang. Dan itu ....

Menggemaskan.

Bahkan Nevan sampai tersenyum dibuatnya. Apalagi pipi Nacha yang berisi, membuat Nevan ingin mencubit dengan sumpit kalau bisa.

Detik berikutnya. "Enggak!" jawab Nacha yakin.

Namun, sesaat kemudian ia tersenyum kikuk. "Gue haus, kayanya mau beli minum!" kata Nacha sambil menunjuk stan minuman.

Nevan mengangguk. "Ayo!!" Tangan kekarnya kembali menggenggam erat tangan Nacha. Mengajak gadis itu menuju stan yang dia inginkan.

Selesai membeli dua cup boba rasa brown sugar dan cokelat. Nacha dan Nevan segera menuju bangku yang memang tersedia untuk pengunjung. Di sana keduanya menikmati boba, juga bakso bakar pedas.

Sambil sesekali melihat ke arah wahana, bahkan keduanya tertawa meremehkan ketika melihat pengunjung yang menjerit ngeri naik kora-kora.

"Emang lo berani naik kora-kora? Segala pake ngetawain!" ledek Nevan, ia menyeka keringat yang jatuh membanjiri pelipisnya. Itu karena Nevan tidak bisa makan pedas dalam jumlah terlalu banyak.

Raga Where stories live. Discover now