#002

1.2K 518 688
                                    

WARNING⚠️⚠️

Bijaklah dalam berkomentar sayang♥️

Dengan kalian vote cerita ini, kalian sudah menghargai karya author, Big thanks 💐
___________________________________________

Selamat Membaca🌵
-
-
🌵

Kantin, 09.35

"Cha, mau tau engga?" tanya Nara di sela-sela keringnya obrolan mereka berdua.

"Mau cerita? silakan, gue dengerin kok," kata Nacha seakan tau apa yang selanjutnya Nara bicarakan.

"Nevan itu cowo famous di sekolah kita. Cowo yang digandrungi banyak kaum hawa! Gue ga ngerti Nevan pake pelet jenis apa sampe-sampe banyak cewe yang tergila-gila sama dia. Udah gitu cha, dia itu tajir melintir, beh bokapnya aja punya banyak perusahaan besar di Indonesia, belum lagi bisnis bokap sama nyokapnya di negara lain. Kebayang kan? duitnya sebanyak apa coba. Nah, geng dia itu ada Dito Mahardika cowo ganteng kelahiran Jogja, manusia setengah dajal yang usilnya nau'dzubilah!, paling banyak omong tapi sebenernya baik cuma emang rada gesrek aja. Terus ada Jalu Aldebaran, kalo dia cowo cuek tapi yah playboy juga. Jalu tuh kalo punya cewe katanya sih setia.  Mereka itu paling most wanted di sekolah ini cha. Udah ganteng, tajir, pinter bela diri, satu lagi pinter ngalusin cewe!" Nara diam beberapa saat. Lalu, kembali berbicara setelah mengambil satu napas panjang.

"Ada lagi namanya Raga Driangkara, cowo paling preman di sekolah Adhistama. Anak paling ngeselin, suka cari masalah sama guru-guru disini, bolos, balapan bahkan tawuran. Sekarang aja si Raga lagi bolos, palingan ke basecamp tempat dimana para cogan-cogan badboy ngumpul. Tapi, jauh dari segi negatifnya, menurutku Raga cowo baik, rada cuek, dan parahnya lagi dia pinter, mandiri pula! Kalo soal tampang jangan diraguin lagi, nyaris sempurna! Cocok buat memperbaiki keturunan. Dan dalam perihal peringkat Raga sama Nevan selalu kejar-kejaran. But, tetep unggul Nevan sih, karena suka bolos aja si Raga jadi mines para guru disitu."

Jelas Nara panjang lebar yang hanya Nacha terima lewat kuping kanan keluar kuping kiri. Ia tidak peduli dengan asal-usul para most wanted Adhistama ini. Toh, mereka tidak akan berpengaruh apapun untuk kehidupannya.

"Jadi, gimana Nacha suka siapa?" ucap Nara nyengir sambil sesekali menyenggol pelan lengan Nacha.

"Gue? gue ga suka siapapun Ra," jawab Nacha jujur, meski terkesan sedikit jutek.

"Oke." Nara mengangkat kedua bahunya dan kembali menyeruput es matcha yang sudah dipesannya beberapa menit lalu.

Panjang umur untuk para most wanted, baru beberapa menit lalu membicarakan tentang mereka. Sekarang, ketiga cowo itu sudah muncul dihadapan Nacha lebih tepatnya pada meja yang berhadapan persis dengan posisi mejanya saat ini.

Jujur, menurut pribadi Nacha keberadaan Nevan dan teman-temannya itu sedikit mengganggu mata.

Tapi, tunggu ada yang menarik dari indra penglihatan Nacha. Dimana, manik mata tajam Nevan tertuju pada salah satu meja yang terdiri dari tiga orang cewe sedang bersenda gurau.

"Chaaa!" Suara Nara yang dengan tiba-tiba menyentak, berhasil membuat Nacha yang tengah sibuk memperhatikan pergerakan mata Nevan terkejut.

"Eh i-iya?" jawabnya sedikit gugup.

"Disini dulu ya, gue tinggal beli pop mie. Laper hehe."

Raga Where stories live. Discover now