#026

241 65 230
                                    

Siap vote dan ramein kolom komentar??
Gass,ngeengg🛵🛵

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Tok, tok, tok!!

"Bukaa! Bukaaa!!"

"Hello, excuse me!!"

Nara terus menggedor sebuah pintu berwarna hitam yang bertuliskan.

Awas!! Dangerous!
Ada Anjing Gila

Lalu tertempel lambang kepala tengkorak besar dibawah tulisan tersebut. Dan yang paling terakhir, ada guratan tanda kepemilikan disana, Zargas Adikesuma. Ya, jangan lupakan pintu menuju alam tak kasat mata ini. Begitulah julukan dari Nara.

Terdengar keras suara dentuman musik metal hingga ke indera pendengaran Nara. Pantas saja Zargas tidak kunjung membuka pintu, karena rupanya dia budeg kesumpel nada musik di telinga.

Tok, tok, tok!!

"PERMISI CHARGER GUEEE!!!"

TOK TOK TOK!!! Nara mengetuk semakin keras.

"Zar-"

Ceklek.

"Ck! Apaan?!" cicit Zargas dari balik pintu. Matanya memicing, menunjukkan aura permusuhan.

"Balikin charger gue!" pinta Nara seraya menyodorkan telapak tangannya.

"Cepet!!" desak Nara tidak sabaran.

"Bilang dulu passwordnya 'Bang Zargas ganteng kembaliin charger gue' gitu!"

Nara menghela napas panjang, sebelum akhirnya berbicara. "Bang Zargas jelek kembaliin charger gue!!"

"Dihh, tikus dekil!!" ejeknya.

"Ck, buruan ih!" Kali ini Nara meminta sambil merengek.

"Sabar upil beruk!" Zargas kemudian berlalu mengambil charger milik Nara diatas ranjang. Tidak lupa, sebuah cokelat kesukaan sang adik.

"Nih." Disodorkannya dua benda berlainan jenis itu.

Melihat kebaikan sang kakak, Nara yang semula sedikit gedeg kini cengengesan.

Rejeki nomplok, batinnya.

"Dari penggemar rahasia lo lagi?"

Zargas mengangguk, sebagai ketua Adhistama Zargas tidak luput dari yang namanya secret admirer. Bukan Zargas tidak menghargai pemberian orang. Hanya saja laki-laki itu memang tidak menyukai cokelat. "Lo pikir itu gratis? Bayar anjir, pake martabak telor spesial empat rasa!"

Nara mengernyit. "Emang ada?"

"HARUS ADA!!"

Jebret!

Setelah mengatakan hal tersebut, tanpa dosa Zargas menutup pintu kamar kuat-kuat lalu kembali berteriak histeris mengikuti lirik dari lagu metal yang ia putar. Sungguh, sangat amat menajiskan.

Raga Donde viven las historias. Descúbrelo ahora