#017

376 118 339
                                    

WARNING⚠️⚠️
Bijaklah dalam membaca sayang♥️

Dengan kalian vote cerita ini, berarti kalian sudah menghargai karya author, Big Thanks💐
_________________________________________

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Ciiittttttttt

Suara melengking dari macan besi milik Raga mengejutkan semua orang yang sedang berpesta di dalam ruangan yang dikenali sebagai basecamp utama Laskar.

Yang sedang menikmati cemilan, tertawa rusuh hingga asyik dengan kepulan asap rokok berhenti seketika. Menganga tidak percaya bahwa motor yang ditunggangi Raga dan Zargas bisa lancang masuk ke dalam ruangan sakral tempat berandalan Laskar berkumpul.

Raga dan Zargas melepas helm fullfacenya. Menampilkan perawakan yang sangat sempurna. Rahang keduanya yang tegas serta alis yang saling bertautan jelas menunjukkan bahwa kondisi keduanya sekarang dalam keadaan marah.

Dan siapa saja pelaku dari kemarahan Zargas serta Raga, saat ini benar-benar sedang dalam bahaya.

"APA-APAAN??!!" teriak keras salah satu anggota Laskar. Pergerakan bangkitnya diikuti oleh anggota yang lain.

Sekarang yang sudah berada di dalam basecamp Laskar barulah Zargas dan Raga. Karena, anggotanya yang lain masih menunggu kawanannya berdatangan di luar ruangan Laskar.

"WOI! BISU LO??!"

Raga dan Zargas masih terdiam. Mereka tidak menjawab, pandangan keduanya masih menyisir tiap sudut ruangan Laskar, tuk mencari Renal dan juga Leo.

"Mana Renal??!" Zargas menggertak penuh penekanan ketika mengetahui disana tidak ada sang pemimpin pasukan atau tangan kanannya sekalipun.

Raga melangkah mendekat ke arah anggota Laskar yang jangkauannya lebih dekat. Lalu, menarik kasar kerah kemeja cowok yang tidak Raga ketahui namanya hingga membuat laki-laki itu tercekik.

"Mana Renal?!"

tiba-tiba....

BUGH!

Dari arah samping Raga berhasil diserang dengan tinjuan keras hingga mengenai tepat di bagian sudut bibirnya. Darah segar mulai mengalir dari sana.

Raga meludah sembarang, "Cuih!"

"Anjing!!" umpat Zargas dengan kekesalan setengah mati. Lalu, memukul orang yang berani meninju Raga.

BUGH!

Darah segar keluar dari pelipis orang yang baru saja Zargas pukuli. Pukulan bertubi-tubi terus dilayangkan, sehingga lawannya kewalahan untuk menangkis.

Akibat serangan Zargas yang membabi buta membuat seluruh anggota Laskar tidak terima hingga menyeru untuk memulai peperangan.

"SERAAANGGGG!!!"

Anggota Laskar yang saat itu yakin bahwa jumlah mereka lebih banyak berbondong-bondong menyerang Raga dan Zargas.

Mereka tidak tahu kalau sebenarnya di luar, pasukan Adhistama sudah berkumpul dan sedang berjalan masuk.

Raga Where stories live. Discover now