RESET : 44

39 14 0
                                    

"kasus korupsi besar-besar yang terjadi lima tahun yang lalu kembali terungkap."

"polisi mengamankan sejumlah bukti transaksi yang masuk ke akun pribadi CEO AC Group."

"seorang publik figur inspirasi yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan seorang pemilik perusahaan AC Group ditangkap dini hari."

"polisi meringkus tersangka dikediamannya langsung."

"publik dibuat heboh lagi kali ini, seorang inspiratif terkena kasus korupsi besar."

"lebih dari 15 karyawan serta 8 perusahaan kecil yang menjadi korban atas kasus ini."

"kini polisi sedang menginvestigasi seluruh karyawan disana serta menanyai korban untuk bukti lebih lanjut."

Aku menurunkan segelas kopi yang habis aku hirup dimulut, acara berita hari ini sangat menyejukkan hatiku. Ternyata julukan ayahnya Ranty sangat banyak sekali, seorang inspiratif? Motivator? Kepala sekolah bijaksana? CEO yang kompeten? Bahkan orang yang mereka puja-puja itu ternyata tak jauh dari seorang sampah. Sampah yang harus dibasmi secepatnya.

Jika saja aku gagal dalam rencana ini, mungkin ayahku mau tidak mau harus menikah dengan Ranty pada hari ini. Untung saja aku dapat melangkahkan kaki dengan tepat dan hati-hati. Bidikanku kepada lawan tepat mengenai jantungnya, tinggal satu lawan lagi yang harus aku bidik dengan segera, yaitu Ranty. Setelah Ranty akan terungkap segala kebusukannya, mungkin ibu, kakaknya, serta pembantunya akan terseret semua terkait pembunuhan ibunya Angga.

Tapi memang itu yang aku mau, tidak ada yang boleh lolos satupun dari genggaman tanganku. Mereka semua salah, tak ada yang ku anggap benar, pembunuh tetaplah pembunuh, bahkan yang bukan pembunuhnya langsung pun tetapi menutupi kematiannya sudah aku anggap sebagai pembunuh juga.

-oO0Oo-

Perasaan Ranty sangat kacau hari ini, setelah ayahnya dibawa oleh pihak kepolisian, semua berita diTV sudah membicarakan tentang ayahnya. Ranty meremas bajunya dengan air mata yang keluar ketika menonton televisi. Padahal hari ini adalah pernikahannya dengan Arjuna, tapi bisa-bisanya sebuah masalah datang kepadanya.

"ini pasti karena lo, Nayya!" ucap Ranty didalam hatinya.

Entah sudah berapa umpatan yang Ranty keluarkan kepada Nayya, Nayya benar-benar seperti hama bagi kehidupannya, andai saja Nayya tidak pernah ada, mungkin sekarang Ranty sudah hidup bahagia dengan Arjuna.

Tiba-tiba telepon masuk berdering diponselnya, pemilik panggilan tersebut ternyata Arjuna. Dengan langkah sigap Ranty mengangkat telpon dari Arjuna yang dipikirannya mungkin akan menghibur Ranty.

"gue pengen batalin pernikahan kita."

Ekspektasinya hancur begitu saja, tak ada kata menghibur dari suara Arjuna barusan. Hanya seperti sebuah panah yang berhasil menembus jantungnya sekarang. Bukan rasa amarah lagi, tapi rasa benci yang amat besar ada didalam hatinya Ranty. Panggilan telpon itu terputus begitu saja ketika Ranty tidak membalas perkataan itu.

Ranty membanting ponselnya ke lantai sampai hancur, semua barang-barang yang ada di ruang tamu ia lemparkan ke segala arah, tangisan serta teriakannya mengisi seisi ruang tersebut.

"NAYYA, NAYYA, NAYYA!!!!!!!!" teriaknya dengan lantang.

"EMANG HAMA KAYAK LO HARUS SEGERA DIBASMI SECEPATNYA!"

"ya ... Harus cepat dibasmi." gumam Ranty didalam hati sembari menganggukan kepala dengan matanya yang melotot karena marah.

R¹ : R E S E T.  [END] ✔️Where stories live. Discover now