RESET : 5

346 147 16
                                    

"Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh ... Untuk mempersingkat waktu saya akan menyatakan secara to the point mengenai masalah hari ini, saya tidak setuju dengan pendapat  Juna yang hanya membicarakan hal negatif dari ponsel. Jika kita melihat sisi baiknya, ponsel justru memiliki aspek positif lebih besar ketimbang negatifnya. Salah satunya hal lumrah yaitu memudahkan komunikasi jarak jauh, atau membantu keadaan darurat seperti memanggil ambulan, polisi, atau pemadam kebakaran. Ponsel juga membantu remaja untuk mencari ilmu dalam jejaring yang luas. Maka dari itu kita setidaknya harus ada rasa sedikit terimakasih kepada bapak ponsel, Martin cooper." ucapku.

Padahal aku sudah berbicara lebih dari dua menit. Tapi Pak Rizal seakan tertegun melihatku berbicara dengan sebegini lancarnya.

"ehem ... Cukup, Waktu habis." katanya telah tersadar.

"baik itu saja, terimakasih, wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...."

Semua murid dikelasku terdiam. Melongo menatapku dengan penuh keheranan, contohnya seperti Dira yang ternganga dengan kedua ibu jari yang ia acungkan padaku. Responnya tidak selebay yang lain, Juna justru menatapku dengan tatapan kagum. Rasanya tatapan itu jika diartikan seperti ini, "Aku bangga padamu, Nak. "

Cara Ayah menatapku memang tidak berubah, tatapannya penuh kehangatan jiwa dan raga. Aku tersenyum membalas tatapan Ayahku—tentu saja—lalu aku kembali menuju mejaku dengan jalan ala model catwalk saking bangganya dengan semua tatapan mereka.

Aku menjadi selebritis hari ini.

...

28 Januari 2020.

"Ibu mau mengulang ingatan kalian tentang letak indonesia dibenua. Kalau secara geografis letak indonesia berada diantara benua australia dan Asia, bagaimana dengan Astronomisnya?" Tanya Bu Nety, guru Geografi dikelas ini.

"Hmm Ibu harus tanya siapa, ya?" gumamnya sambil mengedarkan pandangan.

Mampus! Semoga saja Nayya tidak terkena pertanyaan lagi hari ini. Tidak ada kesiapan, bahkan tidak ada ingatan apapun tentang letak astronomis Indonesia. Nayya berlagak sedang menulis dibukunya sambil sebisa mungkin menundukkan kepalanya agar tidak terlihat oleh bu Nety.

Tapi sepertinya tuhan sedang tidak berpihak kepada Nayya.

"Coba Nayya, jawab pertanyaan Ibu."

Nayya menepuk jidatnya dan menegakkan tubuh dengan pasrah. Semua murid kini tertuju pada Nayya,  mereka semua sedang menunggu jawaban random apalagi yang akan Nayya keluarkan.

"Em ... Ehmm ... I-Itu.. Letak astro ... Nomis ... Indonesia ... terletak di 6° LU (Lintang Utara) – 27° LS (Lintang Selatan) dan 220° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur) ...." Jawab Nayya dengan terbata-bata. Sedangkan murid lain sedang sibuk menahan gelak tawanya.

"Sejak kapan bujur timur Indonesia lebih besar diawal daripada akhirnya?" Tanya Bu Nety dengan penuh tekanan.

"I ... I-itu—"

"Itu pelajaran SMP loh, Nayya! Segitu aja kamu gak bisa?" ucap Bu Nety dengan nada kesal.

"Ma ... Ma-maaf bu—"

"Sebutin apa itu program SM3T?" Tanya Bu Nety yang sepertinya terus mencecar Nayya.

Nayya menggaruk kepalanya, keringatnya semakin bercucuran, wajahnya benar-benar menunjukkan rasa panik sekarang. Disampingnya, Dira menatap sendu ke Nayya, ia ingin sekali membantu sahabatnya itu, tapi pasti Bu Nety akan marah besar jika ia ikut angkat bicara.

"Sa ... Sar-sarjana mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan ... Dan ..." kata Nayya dengan terbata-bata, dia benar-benar lupa dengan kalimat terakhir yang harus ia keluarkan. Sepertinya Nayya cukup frustasi kali ini.

"Dan ...?" Tanya Bu Nety melanjutkan.

"D-dan Tertawa ...."

"BUAHAHAHAHAHAHAHAAHA!" gelak tawa dari murid seisi kelas pecah sejadi-jadinya. Bu Nety juga ingin tertawa tapi ia tahan mengingat statusnya sebagai guru.

Nayya semakin malu dengan dirinya sendiri, dilain sisi Dira dan Juna tentu saja tidak menertawakan Nayya, tatapan mereka justru lebih merasa "Kasihan" ketimbang merasa lucu.

...

15 Febuari 2020.
Masa kini.

Hari ini hari minggu, tentu saja libur. Aku masih merebahkan tubuhku diatas kasur dengan perasaan bosan. Baru saja aku masuk satu hari kemarin, dan bahkan aku belum bisa menetralkan secara menyeluruh lingkunganku yang baru. Sekarang aku justru dirumah, rumah yang begitu asing untukku. Ternyata Ibuku—maksudku Ibu Nayya yang asli bekerja, tadi pagi ia sudah berpamitan langsung denganku. Tentu saja Ibunya merasa heran karena aku bangun pagi dihari minggu sehingga bisa berpamitan dengan Ibu, karena Nayya yang asli biasanya akan tetap tertidur pulas dikamar sampai siang hari. Aku sendiri memang sudah terbiasa bangun pagi karena didikan Ibuku yang asli, Ah mengingat dia aku menjadi mual sekarang.

Setidaknya aku mengetahui satu fakta tambahan tentang Nayya dirumah ini,  Nayya adalah anak yatim. Ayahnya sudah meninggal akibat kecelakaan kereta api, KA 146 Empu Jaya menabrak KA 153 Gaya Baru Malam di Jawa Tengah pada tanggal  25 Desember 2001 yang memakan 45 korban jiwa, termasuk ayahnya, tepat satu hari sebelum kelahiran Nayya ke dunia ini. Aku menghela napas panjang, sungguh malang nasib Nayya ini. Untung saja aku yang menggantikan dia, setidaknya kini pandangan orang-orang tentangnya akan berubah karena diriku.

Nayya sempat telat satu tahun untuk masuk SMA karena kurangnya biaya hidup yang dialami Nayya dan Ibunya. Karena terlalu banyak hutang, uangnya pun habis dipakai untuk melunasi semuanya. Sehingga Ibunya Nayya harus rela bekerja keras  agar Nayya bisa bersekolah ditahun berikutnya. Makanya tidak heran jika Nayya yang asli tahun ini akan berumur 19 tahun tetapi masih menginjak kelas 12 SMA.

Tiba-tiba ponselku bergetar, aku melihat notifikasinya dari lockscreen ponselku. Ternyata pesan itu berasal dari grup kelas. Dan sepertinya respon dari para murid juga banyak, akupun penasaran dan membuka grup chat kelasku.

Kelas XII - IPS gokil anti baper club

Jihan
| Katanya minggu depan ada olimpiade ya?

Kevin
|Masa bodo ah

Loli
|kira-kira siapa yang kepilih buat perwakilan?

Johan
|Alah palingan Juna dan Ranty lagi, udah hak paten.

Loli
|Mana nih Juna gak muncul, ngalah dikit dong Jun, gua juga pengen ngerasain olimpiade nih!

Silvi
|Ya makanya kalahin dia lah lol, hari jumat besok kan ada tes lisan dan tulisan buat olimpiade.

Loli
|ya makanya gue minta Juna buat salah-salahin jawaban dia biar gue yang bisa wakilin.

Kevin
|kalo lo yang wakilin bisa ancur ni sekolah.

Loli
|apa sih lo gaje.

Minggu depan olimpiade? Dadakan banget. Aku baru tahu akibat baru aja masuk ke dunia ini. Hari jumat besok juga akan ada tes untuk perwakilan olimpiade. Ini menjadi kesempatanku untuk mengubah pandangan orang-orang dan cara untuk lebih dekat dengan Juna lewat olimpiade ini.




•••

Apa kabar guys? Baek kan?

Jangan lupa di vote!

R¹ : R E S E T.  [END] ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt