Bukankah kalian setuju, bahwa
Anak bocah ini imut banget?
-author-RESET-
"HUAAA ... ANJIRR! KENAPA PASANGAN TIM GUE YOHAN, SI?" ucap Dira dengan penuh frustasi ketika melihat namanya dipasangkan dengan Yohan di mading sekolah.
"Duh, berisik lu ah!" ketusku sembari menutup telinga.
"Isshhh, ogah banget gue satu tim sama tukang bolos-"
"Gue juga males setim sama lu." suara bariton muncul begitu saja memotong perkataan Dira. Aku dan Dira reflek memutar kepala untuk melihat sumber suara tersebut.
Seorang laki-laki yang sepertinya adalah Yohan ini melangkahkan kaki dengan santai ke arah kami. Kedua tangan Yohan berada didalam kantung celana miliknya, atasan seragamnya terbuka-alias tidak terkancing-dan membuat kaos dalam miliknya terlihat dengan jelas. Tidak lupa juga dia memakai aksesoris kalung dilehernya.
Tampilannya tidak mencerminkan anak walikota sama sekali. Wajahnya datar dan terkesan jutek, sungguh memancarkan aura negatif.
"Awas ya, gara-gara satu tim sama lo, gue jadi kalah!" setelah mengatakan itu, Dira langsung pergi begitu saja.
Alhasil, aku ditinggal olehnya.
Dan aku ditinggal dalam keadaan berdua saja dengan Yohan yang bahkan tidak aku kenal sama sekali. Mungkin jika Nayya asli, dia pasti mengetahui orang ini.
Yohan melirikku, aku membalasnya dengan senyum kikuk. Canggung sekali. Aku harus apa sekarang? Apa aku pergi saja?
"Ha ... Lawannya Juna dan Ranty lagi." gumam Yohan sembari menghela napas.
Aku hanya diam saja disampingnya. Sumpah, aku pengen kabur saja. Rasanya sangat tidak nyaman.
"lo ngapain masih disini?" tanya Yohan dengan suara dingin dan beratnya.
Aku sedikit bingung dan bergerak secara kikuk, "hah? Gue? Eemmm ...."
"Sana susul temen lu." katanya dengan wajah yang jutek. Tanpa basa-basi aku-pun langsung pergi begitu saja dengan langkah yang sedikit terburu-buru.
YOU ARE READING
R¹ : R E S E T. [END] ✔️
FantasyPercayakah kamu tentang time traveller? atau Percayakah kamu tentang takdir yang bisa diubah? Ada pepatah bilang, masa depanmu berawal dari perbuatanmu dimasa lalu. Dinda yang mengalami kritis diujung nyawanya, mendapat tawaran untuk menjelajahi...