SELF HARM ... AGAIN?

Mulai dari awal
                                    

Mimik wajah Aiy langsung berubah begitu mendengar suara Elina. Harusnya Aiy tidak menaruh harapan tinggi. Arsha sudah dengan Elina, jadi buat apa lagi Aiy memikirkannya?

"Ngapain lo nelpon gue make ponsel Arsha? Mau pamer kalau lo lagi berduaan sama Arsha? Cih, gak peduli gue," sembur Aiy malas.

"Enggak, Ay. Gue butuh bantuan lo!"

Dari nadanya, Aiy tau bahwa Elina sedang panik. "Lo kenapa?"

"Gue lagi perjalanan ke rumah sakit. Lo di rumah sakit, gak? Arsha self-harm lagi. Cuma lo dokter yang bisa nanganin Arsha. Gue perlu cepat soalnya, gak mau nunggu antri!"

Aiy membulat saat mendengar ocehan Elina di seberang sana. Buru-buru dia mengambil tasnya dan berlari menuju halaman.

"Gue ke rumah sakit sekarang."

🌱🌱🌱🌱🌱

Laicia memandang bosnya yang sedang mempresentasikan proyek mereka kepada para investor. Senyumnya tertarik membentuk lengkungan manis.

Laicia memandangi bagaimana tampannya ukiran wajah Arez yang begitu sempurna di matanya. Memandang lekuk tubuh Arez yang sangat menggoda. Gairah untuk menggoda Arez itu muncul kembali.

I can do it!

"So, this is all I can present. I hope you are satisfied with the results," kata Arez mengakhiri presentasinya.

Tepuk tangan terdengar menggema di ruangan rapat itu, tanda bahwa semuanya menyukai presentasi Arez.

"We like it very much. I agree to cooperate with this company," kata seorang pimpinan investor mereka.

Arez tersenyum dan langsung menjabat tangan pria itu. "Glad to work with you, Sir!"

"Thank you.

Setelah itu para investor itu izin pamit undur diri dan meninggalkan ruangan itu. Beberapa karyawan juga sudah mulai kembali ke ruangan masing-masing.

Laicia menghampiri Arez dengan pandangan mata menggoda. "Your amazing, Sir," puji Laicia.

"Thank you, Laicia."

Laicia tersenyum. Pandangannya tertuju pada dasi Arez yang menurutnya kurang rapi itu. Tangannya bergerak untuk merapikan dasi Arez.

"You are a leader, so everything has to look perfect," ujar Laicia singkat.

Arez yang terkejut hanya bisa membiarkan Laicia melakukannya. Arez tau ini salah tapi Laicia ada benarnya juga. Toh hanya membenarkan dasi, tidak lebih.

Laicia tersenyum melihat hasil kerjanya. Tangannya turun ke dada Arez dan merapikan jas hitam Arez.

"Usually after fixing the tie, a woman gets a kiss on the forehead," tutur Laica.

Arez menurunkan tangan Laicia dari dadanya. "What do you mean?"

Laica menggeleng. "Nope. Have dinner with me tonight," pinta Laicia.

Arez menggeleng. "I can't."

Laicia menatap Arez dengan tatapan memohonnya. "Just tonight, Arez."

Arez menghela napasnya berat. "Nine o'clock at the Luxury hotel restaurant.  Aswell as meeting with other clients," putus Arez.

Setelah itu Arez berlalu meninggalkan Laicia di ruangan itu sendiri. Laicia tersenyum mendengar keputusan Arez.

"The right place!"

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang