Episode 20 [02] : Save Lunar

212 50 31
                                    

[Edited]

[EPISODE 20 CHAPTER 2]

| T H E  A U T H O R |

Satu minggu kemudian…

Monteros Labotary, Landsdowne Zone, Monteros City, 15 November 2073, pukul 13.34 PM.

Lunar mengubah arah dagunya yang tertumpu di tempurung lutut ke arah kiri yang semulanya berada di kanan.

Tubuhnya yang tinggi terduduk dalam posisi membungkuk seraya menekuk kedua lutut di dekat ranjang.

Terhitung sudah satu minggu ia berada di sini.

Yeah, para tentara itu menariknya dari dalam mobil, sementara teman-temannya tidak. Kenapa hanya dirinya?

Apa gunanya menyelamatkan Lunar alih-alih Jane dan Hector?

Apakah karena sekarang dirinya yang lebih terlihat lemah dibandingkan ketiga orang itu sehingga menyebabkannya diincar?

Lunar tidak tahu jawabannya. Bangun-bangun, gadis berambut pendek itu sudah terbaring di ruangan sempit tanpa perabot ini.

Mereka memang tidak menyiksa Lunar seperti yang dilakukan oleh Amorphous.

Bahkan mereka bersikap biasa-biasa saja. Tidak ramah dan tidak juga kasar.

Tidak juga mereka menjadikan Lunar sebagai subjek percobaan mereka.

Bahkan mereka rutin memberi makan Lunar tanpa racun.

Tapi tetap saja, ia merasa aneh dengan semuanya, apa yang terjadi dalam satu minggu terakhir.

Apakah alasan orang-orang itu membawanya ke tempat ini? Tempat apakah ini?

Dan juga, apakah teman-temannya masih hidup?

Tetapi mustahil jika mereka sudah mati, mereka bukan tipikal orang-orang yang mudah untuk dikalahkan.

Skylar, Jane dan Hector. Mereka semua sangat kuat.

Jauh di luar sana, tepatnya di salah satu ruangan keamanan di Area A.

Dua orang penjaga ruang keamanan melenggang keluar dari dalam sana.

Setelah dirasa kedua orang itu telah jauh, laki-laki berslayer hitam itu pun mendorong pintu tersebut lalu masuk ke dalam bersama dengan senjata laras panjang berjenis M16nya.

Namun, bukan hal tabu lagi jika tidak terdapat banyak orang di dalam ruang keamanan.

Begitu pintu tertutup, seluruh atensi langsung berpaling ke arah laki-laki yang di kedua pahanya sudah terlilit holster paha dan tersusunlah belasan senjata di sana.

Total tujuh orang, mereka pun bergegas bangkit ketika menyadari eksistensi laki-laki bernetra hazel itu.

Tanpa aba-aba lagi, ruangan mendadak riuh kala perkelahian mulai terjadi.

Dengan cekatan laki-laki itu memukulkan senjatanya ke arah satu persatu orang yang mencoba menyerangnya.

Orang kedua dan ketiga maju unutk menyerangnya secara bersamaan, hal itu lantas membuat tubuhnya termundur dan menabrak pintu dengan keras karena tenaganya yang memang tidak bisa dikatakan sebanding dengan orang-orang itu.

Alhasil, pertarungan sengit pun tak dapat lagi dielakkan dari ruangan kedap suara itu.

Dengan segenap tenaga yang sudah ia kerahkan, laki-laki itu pun kembali berancang-ancang.

Ia keluarkan combatnya seraya memutar-mutarnya bak seorang professional combat.

Setelah dirasa waktunya sudah pas, ia pun segera merangsek maju dan menusukkan setiap ujung mata pisau tajam tersebut ke tubuh-tubuh tersebut dengan gerakan cepat.

MONTEROS: CITY OF SILENCE [√]Where stories live. Discover now