Episode 18 [03] : Purple Hair and Memories

179 60 1
                                    

[Edited]

[EPISODE 18 CHAPTER 3]

| T H E  A U T H O R |

Sriing!

Rambut Lunar bertebaran di udara. Membuat rentang waktu terpaku yang cukup lama dalam tempo slow motion.

Setelahnya, segera saja Skylar merangek maju dan tanpa banyak basa-basi segera saja menarik jubah merah Adela yang berkibar seraya mencekiknya dengan kuat.

Tubuh mereka berputar lalu jatuh ke aspal dengan Adela yang berada di atas dan Skylar di bawah.

Gadis itu terus memegangi lehernya yang tercekik oleh jubahnya sendiri.

Lunar pun bergegas bangkit untuk membantu Skylar.

Adela berteriak ketika Lunar dengan kasarnya berusaha untuk mengikatnya menggunakan kawat besi.

“Aku takkan memaafkan kalian!” jerit suara Sarah yang juga ternyata sudah berhasil ditaklukan oleh Hector, Jane, Gideon, Ariyuna dan juga Arthur.

“Lepas,” titah Adela seraya menatap kedua insan—Lunar dan Skylar—yang sedang berjongkok di hadapannya tersebut.

Ia coba untuk memberontak dari kekangan kawat besi yang mengekang tubuhnya.

“Lepaskan, Jalang,” titah Adela ke arah Lunar.

Namun yang dititah hanya menatap denngan wajah datarnya.

Skylar pun beranjak untuk berdiri di hadapan Sarah yang tengah terduduk terikat dengan menyedihkan.

Sementara dengan Ariyuna, gadis itu langsung berjongkok untuk menggeledah setiap kantung yang ada pada baju yang dikenakan oleh Sarah.

Sarah menatap gadis 23 tahun itu dan berkata, “Kalian berutang penghargaan pada kami,” tandas Sarah dengan suara bergetar hebat.

“Di mana? Di mana kau sembunyikan Serum Pengendali itu?” tanya Ariyuna, menghiraukan perkataan Sarah barusan.

“Adela?” sahut Jane.

“Tidak ada, aku sudah menggeledahnya,” sahut Lunar.

“Di mana kalian sembunyikan serum itu?” tekan Ariyuna.

“Kau takkan menemukannya, Jalang,” cetus Sarah sambil menatap wajah Ariyuna dengan raut wajah hina.

Sedangkan Ariyuna bergeming sembari menatap raut wajah Sarah dengan tatapan tak terbaca.

“Aku akan menemukannya bagaimanapun caranya,” gigih Ariyuna. “Aku akan memusnahkan benda itu.”

“Heuh!” dengus Sarah dengan pongah. “Bunuh saja aku.”

“Apa? Membunuhmu?” tandas Ariyuna cepat. “Tidak akan semudah itu, Sarah.”

Dan sedetik setelahnya, gadis berkulit sawo matang itu pun bangkit berdiri seraya berbalik menatap ketiga orang yang menatapnya dengan sorot intens tersebut—Arthur, Hector dan Skylar.

Gadis itu pun menggeleng dengan lambat seolah tidak ada harapan untuk memaksa kedua orang itu lebih lanjut.

“Kita akan mencarinya sen—

Arthur melotot.

“Ariyuna!” teriak laki-laki itu seraya menarik gadis itu ke samping ketika Sarah dengan refleks mengambil pedang yang tergeletak tak jauh di kaki gadis itu.

Adela ikut mengambil kesempatan dengan cara berdiri.

Dan bersamaan dengan itu, keempat orang itu—Hector, Skylar, Gideon dan Lunar—mengangkat samurai mereka dan menusuk perut Sarah refleks.

MONTEROS: CITY OF SILENCE [√]Where stories live. Discover now