Episode 6 [02] : Red Warning System Detected

241 81 27
                                    

[Edited]

[EPISODE 6 CHAPTER 2]

| J A N E |

Langkahku terhenti ketika alarm tubular glass house tiba-tiba berbunyi disertai dengan red warning system yang menyala-nyala. Kutatap Hector yang juga berekspresi sama denganku.

“Apa?” tanya si youngest disertai wajahnya yang mulai memucat.

“Alarm ini berbunyi ketika mereka menangkap kehadiran mutan dalam radius satu kilometer,” jelas Hector yang seketika membuat seisi tangga gugup.

Aku menatap pias, seraya berkata lirih, “Mustahil mereka masuk ke hutan kalau bukan…”

Kalau bukan manusia yang sudah terinfeksi, dalam proses terinfeksi yang berhasil masuk ke tempat ini.

Tatapanku pun langsung jatuh kepada dua korban pesawat jatuh itu.

Tes! Tes! Tes!

Tiba-tiba darah menetesi anak tangga, semakin banyak dan semakin banyak hingga...

Sang wanita meringis, “Ssshhh…”

Sial.

Wanita itu pun ambruk ke belakang seraya tangannya langsung meraih leher si youngest dan membuatku sontak kaget.

Anak laki-laki di gendongan Skylar--!

Belum sempat aku bergerak, Lunar sudah lebih dahulu meraih tubuh anak laki-laki itu ke dalam gendongannya, karena posisi gadis itu lebih dekat.

“Tidak!” seruku, Hector dan Lunar secara spontan, menyaksikan tubuh kedua orang itu jatuh berguling-guling di medan anak tangga yang tajam, terus berguling hingga kini keduanya sudah tiba di lantai satu.

"Ah!" ringis Skylar.

Sialan.

Segera saja aku berlari turun, ketika wanita itu sudah mulai sepenuhnya berubah.

"Skylar!" seru Lunar, mencoba menuruni anak tangga di depanku dengan cepat.

Karena lantai di tempat ini transparan, otomatis aku dapat menyaksikan langsung apa yang terjadi di lantai satu.

Wanita itu mengerang, wajahnya mulai mengendur dengan taring serta kesepuluh kukunya yang mulai memanjang. Wanita itu terus berteriak, kesakitan.

Setelah beberapa detik berlalu, namun aku, Lunar dan Hector masih dalam bersusah payah untuk turun, warna netra wanita itu sudah berubah merah. Sangat merah, seakan ada api di dalam tatapannya.

Ia pun menggeram. Ke arah Skylar yang masih berusaha berdiri.

Groaaar!

Geram wanita itu, berlari ke arah Skylar dan menerkamnya, menindih laki-laki itu seraya berusaha untuk mencakarinya.

"Skylar!" teriak Lunar, berhasil tiba di lantai satu.

Gadis itu pun segera berlari, dengan mencoba menodongkan senjatanya ke arah wanita yang belum sepenuhnya berubah menjadi mutan tersebut.

"Berhenti!" seru Lunar. Sang wanita menolehkan kepalanya ke arah Lunar. "Berhenti sebelum peluru ini menembus kepalamu!" lanjut gadis itu.

"T-tolong..." ucap wanita itu, menatap Lunar dengan mata merahnya. "Sakit..."

"Menjauhlah dari temanku!" teriak Lunar.

Namun wanita itu terlihat menggelengkan kepalanya, sedetik kemudian sorot matanya berubah nyalang.

MONTEROS: CITY OF SILENCE [√]Where stories live. Discover now