Episode 2 [01] : Monsters in the Monteros

477 130 50
                                    

[Edited]

[EPISODE 2 CHAPTER 1]

| L U N A R |

GROAARRR!!!

Suara geraman itu terdengar dari kejauhan. Aku refleks mengalihkan pandanganku ke belakang.

Dan seketika itu juga mataku langsung membelalak ketika muncul segerombolan makhluk bertubuh aneh saling berlarian dari berbagai arah yang tertutup kabut dan mengepung Kyle yang sedang berada di sana.

Aku tidak bereaksi apapun ketika makhluk-makhluk itu secara bersamaan mulai menerkam tubuh Kyle.

Begitu pula dengan si bodoh itu. Kyle menjerit-jerit kala makhluk-makhluk itu mulai menggigiti serta mencakari tubuhnya.

Laki-laki itu terus menjerit dengan pilu hingga suaranya kini berubah serak dan perlahan mulai menghilang.

Kukepalkan kedua tanganku dengan tubuh bergetar.

Di tengah-tengah ketegangan menyesakkan ini, Kyle berhenti menjerit.

Tubuh laki-laki itu teronggok di jalanan dengan darah yang membanjiri sekujur tubuhnya yang dipenuhi oleh cakaran dan gigitan.

Sejenak atmosfer berubah menjadi hening dan mencekam. Tubuh Kyle tidak mati. Aku yakin, laki-laki itu tidak mati. Perlahan namun pasti, tubuhnya bergerak.

Dari jarak sejauh ini dapat kulihat bahwa tubuhnya bergetar hebat. Kukunya mulai memanjang, sementara seluruh permukaan kulitnya mulai mengendur dan mengeluarkan lendir aneh.

Kyle pun berdiri. Tubuhnya yang perlahan melebar dan membungkuk pun mulai melangkah terseok.

Laki-laki itu meraung ke udara yang sontak membuat seluruh makhluk aneh itu ikut meraung dengan gelora kematian yang amat sangat kental.

Mata merah dengan taring panjang Kyle pun mulai tertuju ke arahku dan si bodoh itu.

Segerombolan makhluk itu pun tiba-tiba berlari ke arah kami dengan tempo cepat hingga membuatku tersadar akan hal ini.

Segera saja kuraba revolver yang ada di dalam baju antipeluruku dan menembaknya secara terarah ke arah sekumpulan makhluk aneh yang sudah berada tiga meter di depanku.

“Kyle, hentikan, Kyle!” teriakku. Bodoh! Dia bukan Kyle lagi!

Kulirik si bodoh yang berdiri mematung di sampingku sembari terus menembak.

“APA YANG KAULAKUKAN, BODOH?!” teriakku penuh kepanikan. “KELUARKAN SENJATAMU!!!”

Si bodoh yang seolah baru saja tersadar dari shock-nya itu bukannya mengeluarkan senjatanya, ia malah beringsut ke belakangku dengan cepat.

"What the fuck are you doing ?!" bentakku seraya memaki.

Ia pun meraba sabuk holsternya dan mengambil revolver dari dalam sana seraya menembaki makhluk aneh itu. Akan tetapi sialnya, tembakannya meleset!!!

SKYLAR SIALAN!

Kurebut revolver itu dari tangannya dengan kasar sembari menembakkan dua pistol itu ke arah depanku.

Jadilah aku mulai menembakkan peluru dengan menggunakan kedua tanganku.

Dasar tidak berguna!

Makhluk-makhluk itu terus mendekat dan menyudutkan kami.

Bahkan aku terus memundurkan tubuhku hingga kini tampaknya punggung si bodoh itu sukses menyentuh bamper mobil.

Aku melirik ke samping kiri dan menjumpai bahwa monster itu mulai mencoba menyerang kami dari berbagai arah kecuali arah belakang yang tampaknya sepi keberadaan.

MONTEROS: CITY OF SILENCE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang