Episode 6 [01] : Rescue on Board Crashed Plane

280 94 21
                                    

[Edited]

[EPISODE 6 CHAPTER 1]

| L U N A R |

“O-oh….!” Seru Skylar, seraya jemarinya menunjuk sesuatu ke arah langit.

Aku pun memutar tubuh sembari mengikuti arah jemarinya dan seketika itu juga aku langsung membekap mulutku rapat-rapat.

BOOM!

Benda layaknya roket yang melesat ke bawah itu terjatuh dengan suara jatuhnya yang bahkan menggelegarnya sampai ke sini.

Meledak dengan suara menggelegar dari kejauhan disertai percikan api dan asap hitam yang membumbung di langit Monteros.

Tanpa banyak basa-basi lagi kami berempat langsung menghambur masuk ke dalam jeep.

Mengurungkan niatku dan Skylar yang akan kembali ke Prometheus.

Jane pun segera memutar mobil dengan ekstrem lalu menancap gas, melajukannya dalam kecepatan gila-gilaan.

Setelah beberapa waktu mengikuti arah kepulan asap hitam yang membumbung di udara, akhirnya kami berempat pun sampai di lokasi jatuhnya pesawat.

Dari jarak sejauh sepuluh meter dari tempat pesawat jatuh yang tepat sekali menjatuhi sebuah bangunan, dapat kulihat bahwa burung besi itu sudah dikerubungi oleh puluhan mutan yang haus akan darah.

Tidak semua badan pesawat terbakar. Tapi sudah dapat dipastikan kalau kokpit serta kabin yang berada di dekat sayap terlihat sangat rusak parah.

Terlihat dari kondisinya yang benar-benar hancur berkeping-keping hingga berceceran di jalanan.

“Ada yang selamat,” ucapku seraya memusatkan pandanganku pada salah satu jendela pesawat.

Kupicingkan mataku, “Benar ada orang!” teriakku setelahnya.

Tanpa tedeng aling-aling lagi, aku langsung keluar dari mobil dan berlari menuju ke arah pesawat itu, mengabaikan teriakan ketiga orang yang ada di belakang.

Persetan. Selamatkan anak itu!

Kutarik pelatukku menembaki mutan-mutan yang ada di sana, yang sebagiannya berusaha untuk menerobos masuk ke dalam pesawat hingga mati.

Namun sialnya, mereka sibuk berkerumun di dalam kabin pesawat yang lain dan berusaha untuk menjebol dinding di mana anak yang kulihat tadi berada.

Dari bawah sini dapat kulihat ada sekitar lima orang yang berhasil selamat dari ledakan dan mutan. Dan mereka terperangkap di sana.

Aku mengedar. Mencari jalan untuk masuk.

“Ada sekitar lima orang di dalam kabin ini,” ucapku menjelaskan, ketika Jane, Hector dan Skylar baru saja sampai.

Hei? Wajah si Skylar tampak tidak meyakinkan, apakah dia dipaksa oleh Jane untuk ikut? Mungkin, tapi aku tidak peduli.

“Ikuti aku,” titah Hector, segera berlari menuju moncong pesawat dan memutarinya hingga tibalah kami di dekat kokpit.

Aku terbatuk, begitu juga dengan ketiga orang itu.

Kukibaskan tanganku di depan slayer yang kukenakan seraya mengikuti Hector yang mulai naik ke dalam bagian dinding yang bolong akibat terbakar.

“Hati-hati panas,” peringat laki-laki dengan busur di punggung itu seraya naik. Ia pun menjulurkan tangannya untuk membantuku naik.

Setelah naik, aku pun membantu Jane dan Skylar yang juga berusaha naik hingga kini kami sudah sepenuhnya berada di dalam.

MONTEROS: CITY OF SILENCE [√]Where stories live. Discover now