ALONA (e) 33

95 15 1
                                    

"Semua terasa berbeda, entah karena suasananya atau karena ketidakhadiranmu."

ALONA (e)

"LEO!!"

Panggilan itu mengalihkan pandangan Leo dan membuat dirinya menoleh, mendapati seorang gadis cantik dengan senyum yang melekat di bibirnya.

Gadis itu nampak semakin berjalan mendekat ke arah Leo. Masih dengan seyuman tentunya.

"Leo," ucapnya lagi, setelah berdiri tepat di hadapan Leo.

Leo masih bergeming di tempat. Pandangannya sudah tidak lagi menatap gadis itu.

"Ngapain?" ujar Leo dingin setelah beberapa detik terdiam.

Gadis itu berjongkok di depan Leo, matanya menatap intens lelaki itu. Sayangnya, Leo enggan untuk membalas tatapan itu.

"Bukannya bagus dia udah pergi? Nggak akan ada yang ganggu lagi hubungan kita, 'kan?" ujar gadis itu membuat Leo menoleh.

Leo menatap Sena tajam. "Dia nggak pernah ganggu. Ingat itu!" jawab Leo, ia berdiri dari duduknya. Membuat Sena juga ikut berdiri.

"Tapi--"

"Jangan sangkut pautkan hubungan kita dulu dengan Ana. Semua karena salah kamu!" Leo memotong ucapan Sena, sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya.

"Aku--"

"Dengar! Aku bersyukur kita putus, dan nggak ada sedikit pun rasa penyesalan!"

Setelah menyelesaikan ucapannya dan memotong beberapa kali ucapan Sena. Leo langsung pergi dari tempat itu. Tanpa peduli dengan Sena lagi.

"Leo, tunggu!!" teriak Sena.

Seakan tuli, Leo tetap berjalan menjauh dari gadis itu.

"Ah, sial!!" kesal Sena.

Kalau seandainya yang memanggilku itu kamu, pasti aku akan menjadi orang yang bahagia saat ini. Bukan kesal karena kedatangan gadis yang tidak diinginkan sepertinya tadi. Batin Leo.

...

"Argghh!" teriak Leo frustasi.

Sejak kepulangannya dari bandara tadi, ia menjadi sosok yang uring-uringan.

Pintu kamarnya sudah diketuk dari luar beberapa kali, namun lelaki itu masih tetap diam di atas ranjangnya. Enggan untuk membuka pintu ataupun sekedar menjawab ucapan mama dan papanya di luar kamar.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu kembali, kali ini lebih keras disertai ucapan kekhawatiran dari mamanya.

"Leo, buka pintunya sebentar, Sayang!" teriak Lia dari luar.

"Ada apa ini sebenarnya? Cerita ke Mama, Leo."

Masih seperti semula, tidak ada sahutan sama sekali dari Leo.

Pasalnya lelaki itu pergi tanpa pamit dan pulang dengan keadaan yang sangat kacau. Membuat mama dan papanya menjadi semakin khawatir.

ALONA (e) | ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora