ALONA (e) 9

157 30 5
                                    

"Setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Dan aku suka dengan alur ceritamu, meskipun kamu tidak pernah bercerita apapun padaku."

Zayen Leo Ahram

"Akhirnya selesai juga tugas dari Pak Rudi."

Ana merapikan semua buku dan alat tulisnya dan segera memasukkannya ke dalam tas.

Ia menyandarkan punggungnya di kursi. Hembusan angin lembut menerbangkan beberapa helai rambutnya yang dibiarkannya tergerai.

Saat ini Ana sedang duduk sendiri di kursi taman belakang kampus.

Bibir Ana tergerak sedikit, mengukir senyum yang sangat tipis. Saat mengingat ini adalah kedua kalinya dirinya telat selama hampir 5 bulan kuliah.

Jika yang pertama karena dirinya bangun kesiangan. Maka yang kedua kalinya ia telat karena membantu seorang nenek tunawisma di jalan tadi pagi, dan mengantarkannya untuk pulang.

Ya, Ana harus lebih banyak bersyukur dengan kehidupan yang Ana punya. Setidaknya Ana masih memiliki Mama yang harus Ana jaga. Batin Ana.

...

Leo dan Sena baru saja sampai di sebuah tempat dengan tulisan 'Sun Cafe'. Mereka sudah punya janji dengan teman-temannya untuk berkumpul bersama.

"Wah, datang juga tuh couple bucinnya," ujar Reno sahabat Leo dan Sena saat melihat mereka memasuki pintu utama cafe.

"Hai, Bro," sapa Adam lalu high five dengan Leo dan Sena.

Sekarang mereka sudah kumpul bersama. Ada Leo, Sena, Adam, Reno, Rose, Galang dan Febi. Di antara mereka bertujuh hanya Leo dan Sena, Galang dan Febi yang berpacaran. Sisanya jomblo bahagia mereka menyebutnya.

"Udah pada lama nunggunya?" tanya Leo saat sudah duduk di samping Sena.

"Kita baru aja datang."

"Kalian mau pesan apa nih? Biar nanti Abang Leo yang bayar semua." Reno seenaknya berbicara seperti itu.

"Kok jadi aku?" Leo tidak terima tapi tidak juga menolak sepertinya.

"Mbak!" panggil Reno kepada seorang waitress.

"Mau pesan apa kalian?" tanya Reno seakan dirinya yang membayar.

"Kayak biasa aja," ujar Leo yang diangguki mereka semua. Pasalnya mereka sudah tau makanan favoritnya masing-masing.

Sambil menunggu makanan datang sesekali obrolan receh mereka ciptakan.

"Gimana hubungan kamu sama Rose? Aman?" tanya Leo secara random yang ditujukan kepada Reno.

"Iya nih, kasian Rose dong kalau digantung terus kayak jemuran," timpal Sena menanggapi.

Yang ditanya hanya diam salah tingkah. Sedangkan Rose hanya tersenyum dengan wajah yang sudah merah.

"Gini ya, kalau aku sama Rose, Galang sama Febi dan kamu sama Sena. Kasian dong Adam masih jomblo. Benar nggak Rose?" tanya Reno terhadap Rose.

Sebenarnya mereka sudah terjebak friendzone sejak masih SMA hingga saat ini. Ya, alasannya hanya tidak ingin merusak jalinan persahabatan yang udah terjalin lama. Walaupun mereka sangat terlihat saling mencintai.

ALONA (e) | ENDWhere stories live. Discover now