36

4K 536 160
                                    

Hai, masih pada bangun gak ni, bestie?

Yang masih bangun, mana suaranyaa?!?!!

Bobo Hei jangan begadang!!😴😴😴

Lee Chanmin tidak mau punya adik!

Chanmin tidak paham, kenapa rasanya ayah, bunda, atau orang dewasa yang ia kenal tidak bisa memahami keadaannya. Chanmin tidak suka bunda kesakitan. Chanmin tidak suka bunda berdarah-darah lagi. 

Dulu sekali, saat bunda bilang Chanmin akan punya adik, Chanmin merasa sangat bahagia. Akhirnya! Ia bisa merasakan apa yang selalu teman-temannya ceritakan perihal seorang adik. Punya adik itu menyenangkan, jadi tidak kesepian dan memiliki teman bermain. Adik kecil juga lucu. Chanmin selalu iri saat teman-teman memamerkan adik-adiknya. 

Kemudian Chanmi bergelung di perut bunda. Chanmin rasanya tidak sabar sekali menunggu adik lahir. Meskipun saat itu bunda terus-terus menangis, tapi kehadiran adik bayi selalu menjadi hiburan tersendiri untuk bunda dan Chanmin. Chanmin paling suka saat adik bayi bergerak-gerak di perut bunda. Kata bunda itu artinya adik bayi sedang mengajak kakak Chanmin berbicara. Katanya adik bayi kecil mau bermain bersama kakak!

Uh, gemas sekali! Chanmin jadi tidak sabar!

Namun kemudian pemandangan bunda yang jatuh tidak sadarkan diri dengan kondisi bersimbah darah membuatnya takut setengah mati. Bunda tidak mau bangun, meskipun adik bayi sudah keluar dari perut bunda. Beruntung ada onti Chenle yang berbaik hati menemani Chanmin dan adik bayi. Chanmin menangis hampir setiap hari, menunggu bunda bangun lagi. 

Kemudian kejadian kemarin terjadi. Chanmin sempurna menegang saat mama Jun Ki bilang mamanya mengandung. Sekelebat bayangan dimana bunda meregang nyawa kembali mampir di kepala Chanmin kecil. Ia takut! Takut sekali jika bunda kali ini benar-benar pergi. Sebab itu ia tidak mau bunda punya bayi lagi. 

Tidak! Meski ayah bilang Ayah akan selalu disana menemani Chanmin, Chanmin tidak bisa. Yang anak itu inginkan adalah bundanya, hanya bunda yang selalu ada untuk Chanmin. Hanya bunda tempat Chanmin menyandarkan kesedihan, dan berbagi kebahagiaan. Hanya bunda yang ia miliki. 

Jika ada adik bayi lagi, adik bayi bisa mengambil bunda dari Chanmin. Chanmin tidak mau ditinggal oleh bunda. 

Dan lebih menyebalkannya lagi, orang yang membuat bunda punya adik bayi lagi adalah ayah. Ia kesal setengah mati. Ayahnya jahat karena membiarkan bunda kesakitan. Ayahnya jahat karena akan membuat bunda sakit lagi. Ayah jahat! Pokonya Chanmin tidak suka pada ayah dan adik bayi!

**

Haechan POV

Dokter bilang aku bisa pulang esok hari setelah tiga hari menjalani masa perawatan. Rasanya lega sekali. Akhirnya bisa meninggalkan ruangan dengan bebauan yang sangat tidak kusukai. Sebenarnya bisa saja aku meninggalkan rumah sakit ini sejak 2 hari yang lalu, tapi mantan suamiku yang keras kepala itu bersikeras agar aku tetap diam dan menjalani perawatan. 

"Sungguh, Mark. Aku sudah tidak apa-apa. Biarkan aku pulang sekarang." Ucapku. Namun sepertinya pria Lee yang keras kepala itu memilih abai. Ia terlalu fokus memotong buah berwarna merah kesukaannya dan mengaduk sebuah saus cokelat. 

"Buka mulutmu dulu, Haechan. Kau harus makan banyak buah." Ucapnya. Aku merotasikan malas. Membuang wajah saat sesendok semangka dibalut saus cokelat dingin itu disuapkan ke mulutku. 

Astaga! Apa sih yang dikepala pria ini? Sikapnya yang mendadak clingy seperti ini membuatku sangat risih. 3 hari di rumah sakit, menghadapi sikap super manja dan cukup memaksa Mark lee cukup membuatku tersiksa. 

AyahWhere stories live. Discover now