35

3.8K 537 148
                                    

Partnya panjang, jangan lupa siapkan perlengkapan manceman~🙏🏼

"Chanmin, nanti kalau sudah besar mau jadi apa?" Ayah bertanya pada putra sulungnya yang masih berusia 3 tahun. Mereka baru saja menonton siaran anak-anak mengenai pekerjaan. Chanmin menonton tayangan itu dengan bersemangat. Ternyata banyak pekerjaan keren di dunia ini. 

Polisi, dokter, dan tentara adalah favoritnya. Mereka tampak keren dengan setelan seragam yang membingkai tubuh mereka gagah. Jangan lupakan bahwa mereka dapat membantu orang-orang yang membutuhkan dan melindungi mereka. Keren sekali!

Namun, setelah ia pikir-pikir lagi, menjadi seorang seperti ayahnya juga tidak buruk. Lihat saja ayahnya yang selalu tampak keren dan tampan. Bunda bilang, ayah bekerja sebagai seorang pengusaha.

"Pengucaha!" Bocah 3 tahun itu berkata dengan semangat. Matanya berbinar menatap wajah sang ayah. "Chanmin mau menjadi kelen seperti ayah!" sambungnya riang. 

Lee Mark terkekeh pelan. Dikecupnya seluruh wajah sang putra gemas, menimbulkan gelak tawa sang balita karena diciumi seperti itu oleh ayahnya. 

"Kenapa Chanmin ingin menjadi seperti ayah?" Pria Lee itu kemudian bertanya. Penasaran saja kenapa putranya itu ingin menjadi sepertinya. 

"Ayah kelennn" kata si balita sembari mengcungkan jari jempolnya. Ia menyunggingkan senyum lebarnya, sampai menunjukkan dua gigi depannya yang ompong. "Chanmin ingin jadi olang kelen sepelti ayah." sambungnya. 

Mark tidak tahan. Ia menggelitik perut putra kesayangannya sampai kegelian. 

"nanti, kalau sudah besar, chanmin harus janji pada ayah, ya?" Kata Mark kemudian. Jari kelingkingnya ia acungkan pada Chanmin. Sebentuk bulat sabit terbit di bibir tipis Lee Mark. 

Chanmin memiringkan kepala, menatap sang ayah bingung. Namun, kemudian ia mengikuti sang ayah dan mengacungkan kelingkingnya. Menautkan kelingkingnya dengan kelingking saang ayah. 

"chanmin harus janji, kalau sudah besar nanti, Chanmin harus selalu menyayangi dan menjaga Bunda." sambungnya. "Ayah titip bunda pada Chanmin, ya?" 

Bocah tiga tahun itu menggangguk cepat. Senyuman di bibirnya terukir makin lebar. Ia akan menjadi seorang pengusaha, sekaligus dokter, polisi, dan tentara untuk bundanya. Ia akan menjadi seseorang yang selaku melindungi, menyayangi, dan menjaga bundanya. 

"Ciap, Ayah!" 

**

Bocah Lee itu masih merenungi apa yang tengah terjadi saat ini. Bundanya akan memiliki bayi lagi, dan mungkin nyaris meregang nyawa di dalam ruangan putih disana. Pakaian ayah penuh dengan bercak darah, pun dengannya. Chanmi berada di gendongan sang ayah, menolak dipindahkan pada paman bermata sipit yang tadi tiba-tiba datang dan menolong mereka. Adik kecilnya masih menangis sembari memeluk ayahnya kuat-kuat. Dan Ayah Mark, pria itu sejak tadi bergerak mondar-mandir sembari menenangkan adiknya. 

Ini hal yang tidak biasa, dimana Chanmin mengizinkan Mark untuk berada disekitarnya. Kepalanya terasa kosong sejak tadi. Ia merasa mati rasa.

Jaehyun dan Ella datang dengan tergopoh setelahnya. Wajah mereka terlukis secara ketara jika mereka sangat khawatir. Juga Lee Jeno yang tiba-tiba muncul dan membantu Mark membawa pria itu dan seorang yang ia kenali sebagai mantan istri Mark ke rumah sakit. Harusnya siang ini Mark dan Jeno ada yang harus mereka diskusikan. Namun, terpaksa harus ditunda karena kepergian Mark dan tidak kunjung kembali.

"Astaga! Paman tidak apa-apa?" Tanya Ella khawatir. Ia mendekati pamannya dam mengambil alih Chanmi yang memeluk ayahnya erat. Beruntung Chanmi mau berpindah padanya. Ella langsung saja menenangkan Chanmi yang isakannya makin terdengar saking takutnya.

AyahМесто, где живут истории. Откройте их для себя