Hidup rasa-rasanya memang tidak adil untuk seorang gadis bernama Eun Ji. Yang ia ingat, mama kandungnya telah pergi sejak ia berusia 5 tahun. Kata mamanya, ia akan kembali menjemput Eun Ji beserta adik dan papanya. Namun, tidak. Semua itu tidak akan terjadi. Mama, adik, dan papanya juga ikut pergi. Bukan sekedar berpergian biasa, pergi ke tempat lain yang lebih tinggi, meninggalkan Eun Ji seorang diri.
Mereka menjadi korban kecelakaan tragis yang menewaskan satu keluarga.
Sejak saat itu semua orang begitu menyayangi Eun Ji. Eun Ji adalah gadis cantik namun malang dengan kepribadian yang lemah lembut dan manis. Siapa yang tidak jatuh hati pada pandangan pertama dengannya? Tidak ada! Semua orang akan jatuh berlutut pada pesona Eun Ji. Eun Ji sudah terbiasa hidup dibawah limpahan perhatian dan kasih sayang semua orang.
Namun, suatu hari bocah kecil dengan kepribadian yang luar biasa ceria datang dan menarik semua perhatian untuk Eun Ji. Usianya hampir 10 tahun saat sepasang suami-istri Ko datang lagi berkunjung ke panti. Mereka hendak mencari seorang anak untuk diadopsi. Pasutri itu dulu sangat menyukai Eun Ji dan menyayanginya. Eun Ji sudah terlanjur nyaman dengan dan sayang pada pasutri Ko, namun, bocah kecil bernama Haechan itu merebut perhatian mereka.
Eun Ji membenci Haechan, sangat membencinya. Perlahan semua orang yang dulu sangat menyukainya malah pergi, beralih pada Haechan yang suka mencari perhatian. Bahkan Mama Ko, dulu mama selalu membawakan cokelat manis atau berbagai macam jelly untuk Eun Ji. Namun, mama Ko suatu hari lupa membawakan eun Ji cokelat, bahkan tidak mengunjunginya. Mama Ko tampak terlalu asyik mengajak haechan bermain ke taman bermain dekat panti.
Eun Ji nyaris putus asa di detik terakhirnya. Ia benci! Mengapa semua orang begitu lengket pada Haechan? Mengapa semua orang tidak perhatian lagi padanya? Mengapa semua orang yang ia sukai malah beralih pad Haechan?
Eun Ji tidak peduli, meskipun ini berarti ia harus mencoreng citra baiknya di mata semua orang. Gadis itu mengunci Haechan di toilet belakang setelah mengirimkan surat anonim untuknya. terserahlah, Eun Ji tidak peduli meskipun bocah malang itu menangis sampai lemas saking takutnya. Eun Ji yang lebih dahulu disayangi oleh mama Ko, jadi hanya Eun Ji yang akan pergi bersama keluarga Ko hari ini.
Hanya Eun Ji! Hanya Eun Ji yang boleh menjadi putri keluarga Ko!
**
Mark Lee itu pria yang sangat tampan, ya? Garis wajahnya tegas, dengan sorot mata tajam, kepribadiannya cukup dingin, jangan lupa wajah tampan yang membuat gadis bermarga Ko itu tergila-gila.
Mark Lee seperti pangeran tampan yang melompat dari buku-buku dongeng yang dibacakan mamanya.
Ia ingin memiliki Mark Lee. Ia menyukainya. Namun, bocah Lee yang suka mencari perhatian itu tiba-tiba datang kemarin dan bercerita padanya. Seketika Eun Ji mengepalkan tangannya erat-erat. Ia memandang tajam pria manis yang sejak tadi sangat asyik bercerita mengenai sosok seseorang yang disukainya.
Jelas saja Eun Ji marah. Entah dari mana Haechan bisa bertemu dengannya. Ia tidak bisa terima saat Haechan menunjukkan sebuah foto di ponselnya yang ia ambil diam-diam. Apa Haechan berencana merebut seseorang darinya lagi?
Itu Mark Lee. Tengah asyik membaca di sudut perpustakaan.
"Chan, jangan suka padanya." Gadis itu berkata dengan mimik wajah serius. Wajahnya tampak tegang. Ia memegang pergelangan tangan Haechan, lebih tepat disebut meremat sih sebenarnya. Karena diam-diam ia menyalurkan rasa kesalnya pada Haechan dari remasan tangan itu.
"N-Noona, kenapa?" Haechan bertanya takut-takut. Gadis bermarga Ko itu mencengkram tangannya kuat sekali, sampai rasanya jika Eun Ji melepasnya nanti akan ada bekas kemerahan di sekeliling pergelangan tangannya.
