|46| Tak Selamanya Musuh Menjadi Musuh, Bisa Kah?

25K 3.5K 1K
                                    

Chapter 47 : Tak Selamanya Musuh Menjadi Musuh, Bisa Kah?

Panjang banget ya sub judulnya 😂

....

Jangan lupa vote ❤️

Komen yang banyak juga 🍓

Pilih pisang, anggur atau stroberi?

Oh iya, awan juga jangan lupa ☁️

Oke, makasih. 

Happy Reading ✨

•••

"Ketika sesuatu harus dipercayai."

•BINAR STORY•

Di lokasi yang minim penerangan, Sultan bersama antek-anteknya sudah menunggu kehadiran Vaghelaz, terutama Abin

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Di lokasi yang minim penerangan, Sultan bersama antek-anteknya sudah menunggu kehadiran Vaghelaz, terutama Abin. Selain kubu Therazco, di sana juga sudah ada banyak remaja yang siap menyaksikan duel Abin dan Sultan di jalan raya nanti. Di sana pun juga sudah ada seorang wanita cantik berpakaian seksi yang tengah memegang bendera start.

Abin sendiri tidak tahu kalau anggotanya juga di undang ke sana, makanya dia rada kaget ketika melihat Ryoland yang nongkrong di motor dengan piyama ples muka bantalnya. Anak itu memang lain dan cenderung tidak tahu tempat, buktinya ia nonton balapan pakai piyama, mana geng yang menaunginya bisa dibilang anak motor lagi—kan malu tuh Si Abin. Lupakan soal Ryoland, di lain sisi ada pula Adjie yang memakai sorban di kepalanya dengan alasan baru pulang dari musholla, untung dia tidak ceramah di area balap. Tapi setidaknya itu semua bisa terimbangi dengan penampilan Saka yang keren maksimal—gadis pemegang bendera saja tak lepas menatapnya sejak tadi.

Setelah motor berhenti di tempat yang benar, Abin membuka helm full face-nya, merapikan rambut lalu turun dari sana. Berjalan gagah ke arah Sultan yang juga baru saja berdiri dari duduknya. Tatapan tajam dari keduanya tidak bisa dielakkan meski sebenarnya Sultan punya maksud lain malam ini—maksud baik yang mungkin akan mengakhiri permusuhan dan kesalahpahaman yang ada selama ini.

"Mulai?!" tanya Abin masih dengan sorot mata tajamnya. Sultan mengangguk pelan, "Boleh."

Dua remaja laki-laki itu langsung mengendarai motor masing-masing ke rute balapan malam ini. Di kiri kanan jalan, banyak remaja yang sudah mulai bersorak. Sorakan demi sorakan itu memadukan dua nama pembalap liar yang akan beraksi malam ini. Rupanya banyak juga yang hadir di sana, padahal sebagian besar yang datang tidak di undang.

KAK ABIN SEMANGAT YA

KAK SULTAN JUGA

LOVE YOU KAK

KAKAK GANTENG BANGET SIH

AKU PADAMU KAK!!!

Sorak-sorai yang demikian tidak bisa dihindari kala motor keduanya sudah masuk rute. Gadis pemegang bendera start pun sudah mulai melaksanakan tugasnya. Keduanya sempat membuka kaca helm dan saling tatap sebelum duel itu dimulai.

BINAR Место, где живут истории. Откройте их для себя