Chapter 16 : Minta Maaf
Saha etah yang minta maaf?
...
Sudah siap buat baca part ini?
Sebelum itu boleh dong hidupkan data seluler kamu sebentar lalu tekan bintangnya.
Kasih awan juga buat Abin dan Aru ☁️
Oke, makasih.
Happy Reading ✨
Tunggu sebentar 😭
Ini tidak mimpi bukan?
Alhamdulillah 🙏🏻
•••
"Iya, gue egois. Gue gak bisa paham diri gue sendiri, tapi selalu maksa orang lain buat paham diri gue."
•Abintara Zaireo Danadyaksa•
Padi yang usianya baru 70 hari menghampar hijau di kiri kanan tempat Abin dan Aru berdiri. Udara di sana sangat sejuk karena jauh dari jalan raya yang padat kendaraan. Kesan yang mendamaikan masuk ke relung batin siapapun yang merasakan sensasi saat ini. Angin pun tak terlalu kencang sore ini."Arunika."
Panggilan itu membuat Aru menghentikan langkahnya dan menoleh. "Kenapa, Bin?"
"Nama panggilan lo siapa?"
"Aru," jawab Aru.
Abin langsung memunculkan gigi putihnya. "Aru? Lucu banget."
"Sama. Abin juga," respon Aru membuat Abin mengatupkan bibirnya dan terdiam beberapa saat.
"Gawat, semoga gak kumat disini."
Abin berjalan maju agar semakin dekat dengan gadisnya. "Ru, gue mau ngomong penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAR
Teen FictionBagaimana rasanya menikah saat SMA, terlebih dengan dia yang punya diri kedua? Cuplikan : "Kita buat sejarah baru, ujian akhir sambil bawa bayi kembar tiga, mau?" kata Abin memandang intens wajah Aru, istrinya. Abin itu humoris bahkan receh di kep...