|32| Cowok Itu

33.3K 4.4K 711
                                    

|32| Cowok Itu

...

Hai Kwinizen 👋🏻

Apa kabar?

Artis/idol favorit kalian siapa?

🍁🍁🍁

Dijawab ya :v

🍁🍁🍁

Sudah siap baca part ini?

Vote dan komen ya 😍

Kasih awan juga buat Aru yang sedang kesepian ☁️🤣

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Nyatanya, kangen bisa melanda walau baru sebentar tidak bertemu."

•BINAR STORY•
Jangan lupa baca BINAR versi AU Instagram. Akun Instagram-nya @wp_queenli

 Akun Instagram-nya @wp_queenli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suara burung yang bernyanyi terdengar indah sekali ditelinga, apalagi dibarengi rintik hujan yang ikut bersuara—rasanya tubuh enggan sekali bangun. Seperti yang dialami Aru pagi ini, belaian suara hujan membuat matanya terus merapat meski jam sudah menunjukkan pukul 6.30. Tapi itu tidak bertahan lama lantaran alarm dari ponsel yang sempat ia matikan tadi kembali berbunyi.

Mata gadis itu mengedar sekeliling sebelum beranjak. Yang masuk ke otaknya pertama kali adalah Abin yang masih di rumah sakit—entah sudah lebih baikan atau belum Aru tidak tahu. Dirasa hal yang Aru lakukan sekarang kurang efisien, ia langsung menyemangati dirinya untuk melakukan rutinitas pagi seperti biasa.

"Good morning, World." Aru mengangkat kedua tangan ke atas, melukis senyum untuk benda-benda disekitarnya.

Di luar, Bunda Susi sedang menata piring di meja makan, itu artinya Aru tidak perlu menyiapkan sarapan lagi karena mertuanya sudah mempersiapkannya lebih dulu.

Dengan menyuguhkan senyum terbaik, Aru menyapa Susi, "Selamat pagi, Bunda."

"Pagi sayang, ayo sarapan dulu sebelum sekolah."

"Setelah sarapan, kamu langsung ke sekolah ya, Abin titip pesan sama Bunda supaya kamu langsung ke sekolah dan gak usah ke rumah sakit dulu pagi ini," kata Susi.

Aru mengangguk walau sedikit tidak puas dengan perkataan itu, karena niatnya sejak awal ingin melihat Abin dulu sebelum berangkat ke sekolah. Tapi apa boleh buat, tidak mungkin kan kalau tidak menyetujui apa yang mertua bilang. Bisa-bisa Aru dipecat jadi menantu, hehe. Daripada begitu, lebih baik Aru menurutinya, menikmati sarapan yang sudah dibuat Susi setelahnya.

BINAR Where stories live. Discover now