|33| Boleh Dijambak?

32.3K 4.2K 544
                                    

|33| Boleh Dijambak?
...

Hai Kwinizen 👋🏻

Apa kabar?

Sudah siap baca part ini?

Pertanyaan keakraban:

🍁🍁🍁

Kepingin banget ke negara apa?

🍁🍁🍁

Vote dan komen ya 🤩

Ada yang kangen Abin, Aru dkk? Kalau ada, kasih ke mereka awan sebagai wujud pelampiasan kangen ☁️☁️☁️

Sudah?

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Mulailah terbiasa dengan hidupmu sekarang, karena kata terbiasa itu lah yang akan membuatmu nyaman."

•BINAR

STORY•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

STORY•

Sore tadi Abin sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah pemeriksaan akhir menyatakan kalau dia sudah jauh lebih baik—bisa rawat jalan dan minum obat saja. Bicara soal tadi, Abin memang sempat kumat karena kelewat emosi saat mendengar nama Sultan. Tapi kumatnya Abin tidak lama lantaran emosinya berhasil dikontrol. Abin masih bisa ingat, karena yang kumat bukan Alter Ego.

Malam ini Abin, Aru dan juga Bunda sudah berada di apartemen. Mereka juga sudah makan malam barusan. Kini waktunya untuk beristirahat.

Aru duduk di meja belajar untuk memahami materi yang membuatnya dihukum tadi. Tapi, tangan kirinya terus memegangi perut yang sakit karena efek menstruasi. Aru sempat bersyukur karena dulu ia tidak pernah merasakan sakit berlebihan saat halangan, tapi sekarang apakah Aru masih harus bersyukur dengan rasa sakit yang sangat amat luar biasa saat sedang datang bulan begini?

"Ahhh," rintih Aru pelan. Kalau sakitnya terus begini, mana tahan dia belajar.

Abin yang rebahan di ranjang langsung berdiri mendengar rintihan itu. Ia berjalan menyambangi Aru.

"Jangan belajar terus makanya." Lelaki itu menutup buku-buku yang berada di meja belajar.

Aru diam tidak bereaksi. Harusnya kalau dia tidak sedang sakit begini, pasti tindakan Abin barusan sudah menjadi hal yang mesti diperdebatkan.

"Sakit, hm?" Abin menunduk, menyisir wajah Aru dengan mata elangnya.

Aru mengangguk, suaranya sulit keluar saat sedang sakit-sakitnya begini. Cowok itu membawa Aru ke ranjang dan mempersilakannya beristirahat. Dengan telaten Abin menyelimuti tubuh Aru dengan selimut yang ada.

BINAR Where stories live. Discover now