|59| Kembar Tiga Coming Soon

27.6K 3.4K 1.3K
                                    

Chapter 59 : Kembar Tiga Coming Soon ☁️

BINAR 59
.
.
.
.

Jangan lupa vote ❤️☁️

.
.
.

Komen juga, satu komen dari teman-teman sangat memicu semangat ku 🐑

.
.
.

Jangan sider yaaa 💕

.
.
.

Masih setia sampai ending?

.
.
.

Kasih awan ☁️☁️☁️

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Yang hadir bisa kebahagiaan, bisa luka, bisa duka, namun semuanya tentu punya berkah."

•BINAR STORY•

"Iya, dari dulu ayah Abin itu mau anaknya jadi polisi seperti dia, makanya Bunda juga punya harapan besar untuk itu," ujar Susi kepada menantunya yang kebetulan akan tinggal di rumahnya selama libur semester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya, dari dulu ayah Abin itu mau anaknya jadi polisi seperti dia, makanya Bunda juga punya harapan besar untuk itu," ujar Susi kepada menantunya yang kebetulan akan tinggal di rumahnya selama libur semester.

Tiga minggu berlalu dengan cepat, semester ganjil dikelas XII pun sudah berakhir. Menyisakan beberapa bulan lagi untuk materi dan persiapan matang ujian akhir sebagai penentu kelulusan. Seperti biasa, saat libur semester, Susi pasti meminta anak dan menantunya untuk tinggal bersama, padahal Zizi dan Ardan pun masih ada di rumah itu sehingga bisa dibilang kalau Susi tidak sendirian apalagi kesepian.

"Jadi Abin disuruh menikah sama Aru karena itu?" balas Aru dengan pertanyaan. Selama 8 bulan pernikahan, dia baru tahu alasan kenapa keduanya dinikahkan diusia yang masih terbilang sangat muda. Tadi Susi sudah cerita semuanya, tapi tidak untuk kasus yang sempat membuat Abin dipenjara.

Susi mengusap kepala Aru. "Bukan cuma itu, Nak. Tapi kami para orang tua punya alasan lain yang lebih bermartabat dari itu."

"Apa, Bun?" penasaran Aru. Karena pernikahan mereka sudah hampir satu tahun, wajar kalau alasan itu harus diketahui.

"B-BUNDAAAA!!!! RURU!!!!"

Sontak, Aru dan Susi kompak menoleh ke sumber suara. Suara bariton yang kedengaran tertatih itu asalnya dari Abin. Kini, lelaki itu sedang berdiri ngos-ngosan didepan pintu masuk bersama Ardan, adik Aru. Lima belas menit lalu, mereka beralasan ingin marathon mengelilingi pekarangan rumah. Makanya agak heran kalau keduanya pulang secepat ini.

BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang