"Tolong jangan tinggalin Angga sendiri ...." ucap Angga, suaranya sudah mulai merendah sekarang. Deru nafasnya yang tadi kencang kini sudah mulai teratur normal.

Namun suhu badannya masih terasa tinggi untukku.

"Engga ... Gak ada yang bakal ninggalin lo!" jawabku dengan lantang, aku mengelus-elus pundak belakang Angga.

Angga menjadi lebih tenang sekarang, detak jantungnya terdengar dengan jelas karena jarak kami sedekat ini. Aku masih mendekap tubuh Angga yang panas ini, Angga terlalu tenang sekarang. Bahkan tidak bersuara sama sekali. Aku melepas tubuh Angga sedikit untuk melihat wajahnya.

Ternyata dia pingsan.

-oO0Oo-

"Maaf, kami tidak bisa membocorkan informasi mengenai murid disini." ucap staf tata usaha sekolahku ketika aku menanyakan tentang profil Angga disana.

Ah yang benar saja! Memangnya aku ingin melihat latar belakang Angga karena ingin berbuat jahat? Lagipula aku sudah menjelaskan secara detail, tetapi kenapa mereka tetap melarangku untuk melihatnya. Alhasil, aku memakai rencana yang sedikit kotor. Ketika semua staf tata usaha beristirahat untuk makan siang keluar, aku menyelinap masuk ke ruangan itu. Aku mencari data diri siswa disetiap bilik lemari perbukuan disana. Setelah melihat nama kelas Angga, aku langsung fokus mencari nama Angga disana.

Ketemu! Dengan langkah cepat, aku mengeluarkan map dengan nama Angga dari deretan sana. Aku membuka tali lingkaran map itu, lalu melihat data diri Angga. Betapa terkejutnya aku ketika melihat latar belakang Angga disana. Ada terdapat sebuah foto copy kartu keluarganya, mataku melebar ketika melihat daftar nama keluarga tersebut.

Ayah

Anton Wijaya Istvan.

Ibu

Dayana Amumara Clever.

Anak

Jessiana Amumara Clever.
Rantya Amumara Clever.
Anggaswara Istvan.

Ternyata, Ranty dan Angga adalah bersaudara?! Kepala sekolah yang adalah ayahnya Ranty ternyata Ayah dari Angga?

Kenapa aku baru tahu bahwa ibu memiliki saudara selain kak Jessi? Karena dimasa depan, ibu hanya memperkenalkanku kepada kak Jessi dan berkata bahwa ibu hanya memiliki satu saudara. Bagaimana ini bisa terjadi?

Aku memotret kartu keluarga itu untuk berjaga-jaga. Setelah itu aku rapikan kembali susunannya dan mengembalikan berkasi itu ke tempatnya. Dengan langkah yang sangat cepat aku meninggalkan ruang tata usaha ini.

-oO0Oo-

"ok, saya terima ya nak, Nayya. Tapi jangan sampai bocor ke pihak atasan ya, nanti saya bisa dipecat." ucap penjaga sekolahku yang ditugaskan mengawasi kamera CCTV sekolah ini.

Aku memang menyogoknya dengan uang seratus ribu agar ia memberikan aku izin untuk melihat CCTV sekolah ini. Untung saja penjaga CCTV mudah untuk diajak berkompromi, tidak masalah jika aku harus mengeluarkan uang untuk kasus ini.

Aku melihat CCTV di jam saat aku dan Angga berada di gudang. Memang gudang kami tidak memiliki CCTV, tapi jalan lorong menuju gudang belakang memiliki kamera disana, jadi terlihat siapa saja yang datang dan pergi. Aku memundurkan video rekaman secara perlahan, awalnya terlihat Arjuna yang berjalan dilorong itu dan menuju ke arah kami. Memang benar yang membukakan pintu gudang dari luar adalah Arjuna, Juna juga membantuku untuk membopong Angga menuju UKS. Ayah memang pahlawan!

Namun setelah mundur sedikit lagi, terlihat perempuan berjalan menuju gudang juga di lorong. Aku menghentikkan rekaman video tersebut. Wah! Wajah nenek sihir ini tertangkap dengan jelas di kamera. Akhirnya aku tahu bahwa pelaku yang mengunci pintu gudang adalah Ranty.

Aku merangkai semua kepingan-kepingan puzzle petunjuk yang muncul satu persatu, sekarang aku tahu mengapa Ranty mengunci pintu gudang dan mengapa Angga sangat takut kepada Ranty. Selain karena alasan saudara, aku yakin Ranty mengetahui kelemahan Angga. Mungkin karena itu dia mengunci Angga dari luar agar Angga menjadi ketakutan seperti itu. Tetapi aku tidak habis pikir dengan apa yang ia lakukan kepada Yohan, apa dia memang sekotor ini ketika ingin menggapai sesuatu sehingga berencana buruk dalam menyingkirkan Yohan?

Tapi kenapa hanya Yohan? Kalau memang ia takut tersaing, mengapa aku dan Angga tidak ia celakai juga? Apa belum giliranku untuk ia celakai? Apa Ranty masih menganggap Angga saudara makanya dia tidak berlaku kelewatan? Banyak sekali pertanyaan yang masih menghantui pikiranku.

Tapi paling tidak sekarang aku telah mengetahui seberapa menjijikkannya ibuku.










***

Tolong votenya. Terimakasih.

R¹ : R E S E T.  [END] ✔️Where stories live. Discover now