Arsha menatap Zara tajam. "Lo apa-apaan, sih? Lo ngapain buang minuman gue, ha?"

Zara mengangkat kedua bahunya malas. "Iseng aja."

Arsha meletakkan laptopnya dan menatap Zara nyalang. "Kok lo jadi suka-suka, sih, sama gue? Selama ini gue diemin semua perlakuan lo sama gue, ya, Za. Perlu berapa kali gue bilang, kalau gue sama sekali enggak khianatin Aiy!"

"Who knows? Emangnya ada yang tau lo gak berkhianat?"

Arsha menutup matanya rapat-rapat. Zara sudah membuat emosinya meluap. Jika saja Arsha tidak memikirkan bahwa Zara adalah sahabat dari gadis yang dicintainya dan pacar dari sahabatnya, sudah bisa dipastikan Arsha akan kasar pada Zara. "Mau lo apa?" tanya Arsha dengan nada menahan emosi.

"Mau gue? Jauhi Aiy! Itu mau gue."

Spontan, Arsha langsung menoleh cepat pada gadis itu. "Maksud lo?"

"Gue tau ini semua cara lo, biar Aiy balik sama lo, ya, kan? Lo deketin Aiy, biar Aiy jatuh cinta sama lo. Stop buat lakukan semua ini, Sha. Aiy udah ada Arez, yang jelas-jelas lebih baik dari lo. Mendingan lo jauhi Aiy!"

Arsha terkesiap. "Kok jadi suka-suka lo, sih? Aiy aja gak masalah kenapa jadi lo yang sewot?"

Zara menggeleng. "Aiy itu udah termakan sama bualan lo. Bodoh banget, sih, Aiy."

Arsha menggeram. Cowok itu tak bisa lagi menahan emosinya yang sudah memuncak. "Mendingan lo cabut sekarang, Za. Gue takut khilaf." Arsha mengalihkan pandangannya dari Zara.

Zara memberikan senyum sinisnya. "Gue penasaran. Lo kalau khilaf sama cewek, gimana, ya? Nampar, atau gimana? Oh, gue baru inget. Kalau sama Aiy, kayanya lo khilaf nafsu, deh."

"KURANG AJAR!"

"ARSHAAAAA!"

Hampir saja Arsha akan melayangkan pukulannya, teriakan Aiy membuatnya berhenti. Dari arah kanan, Aiy dan Jevan datang tergopoh-gopoh menghampiri keduanya. Arsha menarik kembali tangannya. Matanya menatap Aiy takut. Bagaimana jika Aiy marah padanya karena hampir berlaku kasar pada Zara? "Aiy?" lirih Arsha.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Jevan pada Zara.

Zara menggeleng. Gadis itu tetap tersenyum angkuh. Dia beralih menatap Aiy. "Ay, lo lihat sendiri, kan, kelakuannya si Arsha? Dia kasar! Lo masih mau deket-deket sama dia? Lo gak takut dikasarin?"

Aiy menghela napas berat. Tatapannya beralih pada Jevan. "Van ...." Aiy memberikan kode pada Jevan untuk membawa Zara menjauh dari Arsha.

Seolah mengerti, Jevan menarik Zara untuk pergi dari sana. "Ayo, Za. Kamu harus istirahat. Jangan emosian."

Meski awalnya menolak, namun Jevan akhirnya bisa menyeret Zara meninggalkan Aiy dan Arsha. Tinggallah Aiy dan Arsha berdua. Keduanya hening, tak membuka suara. Angin-angin dingin mengisi kekosongan diantara mereka. Aiy sibuk menatap lantai, dan Arsha asik menatap Aiy.

"Ay, aku minta maaf. Aku gak bermaksud menyakiti Zara tadi," aku Arsha. Dari nadanya, tersirat nada penyesalan. Bukan menyesal karena hampir menyakiti Zara, namun menyesal karena hampir menyakiti sahabat dari seorang gadis yang dicintainya.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now