sebelas. (DARENZA)

Start from the beginning
                                    

"Yaudah Bon, lo pulang sama gu--"

"Gua masih kuat bawa motor sendiri Dar!" potong Bondan langsung.

"Kepala batu." gumam Darenza. "Yaudah lo bawa motor lo sendiri entar gue ikutin dari belakang pake motor Mahesa. Oh ya! Mahesa lo anterin Elis dan urus semua keperluan dia. Lo pake mobil gua nanti kalo Elis udah kelar, lo langsung ke rumah gue aja." perintah Darenza.

Mahesa mengangguk paham.

"Vi, lo pulang sekarang, udah mulai bahaya keadaannya." ujar Darenza.

"Tanpa lo suruh juga kita mau balik!" ujar Afnan sinis. Ia mengeluarkan 2 lembar seratus ribu dari dompet lalu menaruhnya di atas meja dan langsung menarik tangan Vi. "Ayo Lan!" titahnya.

Sebelum pergi, Lana menghampiri Darenza lebih dulu. "Punggung lo gak sakit?" tanya Lana.

"Nggak! Lo tenang aja gausah khawatir. Gua gapapa." ucap Darenza memberikan senyum tipis.

"Okedeh. Makasih yaa, lagi-lagi lo nolongin Vi." ucap Lana tersenyum manis.

Darenza mengangguk.

Lalu Lana beralih ke Bondan. "Eh siapa nama lo?"

Bondan mengulurkan tangannya. "Bondan." ucapnya.

Lana menjabat tangan Bondan. "Lana."

Jabat tangan selesai. Lana kembali berbicara, "Makasih ya lo udah nolongin temen gue, ampe babak belur gitu lagi."
"Ini pasti sakit yaa?" Lana menyentuh sedikit tulang pipi Bondan yang membiru.

"Akhh..." ringis Bondan.

"Eh aduh maap! Sakit banget yaa?"

"Lana!" teriak Afnan yang menengok ke belakang tak mendapati Lana ternyata dia belum bergerak sama sekali dari tempatnya berpijak tadi.

"Iyaa!" balas Lana berteriak juga.

"Eh maapin, sumpah tadi gua gak bermaksud!" ucap Lana ke Bondan. "Yaudah gua duluan yaa. Darenza gua balik!" heboh Lana.

Tapi sebelum benar-benar pergi, Lana sempat melirik sinis Mahesa dan Elis.

🔥🔥🔥

Sesampainya di depan rumah Bondan, Darenza turun dari motor dan melepas helm full face yang melekat di kepalanya dan Bondan juga melakukan hal yang sama.

"Lo udah liat kan gue sampe rumah dengan selamet? Sekarang lo balik deh." ucap Bondan sambil berkacak pinggang.

"Elah santai aja kal--"

"BONDAN!" seorang laki-laki paruh baya keluar dari rumah dan menyentak bahu Bondan. Dia adalah Jerico yang mana adalah papa kandung Bondan.

Saat melihat wajah babak belur Bondan, dia naik pitam. "Anak kurang ajar!"

DUKK!!

BUGH!!

Darenza yang melihat tak tinggal diam, ia menarik bahu Jerico. "Om udah!"

DARENZA [END]Where stories live. Discover now