PERMINTAAN ELINA

Mulai dari awal
                                    

"Lo mungkin anggap Arsha begitu, tapi tidak dengan Arsha. Dia masih sayang sama lo. Arsha bahkan undur pernikahan kita karena lo balik ke Indonesia," ujar Elina lagi.

Jujur demi apapun Aiy tidak peduli dengan ini semua. "Urusannya sama gue apa, sih, El? Lo tau kalau gue udah gak ada apa-apa lagi sama Arsha. Kenapa lo suruh gue jauhi dia? Gue bahkan udah gak peduli dengan dia," kesal Aiy.

"Gue tau, Ay. Tujuan gue temui lo, gue mau minta satu hal."

"Minta apa lagi, sih, lo? Bukannya tadi udah minta," sindir Aiy. Wanita di hadapannya ini terlalu banyak bersandiwara.

"Kalau lo masih terus di Indonesia, Arsha gak bakalan bisa move-on dari lo. Jadi ...." Elina menggantungkan ucapannya, sedikit ragu untuk mengungkapkannya.

"Jadi apa?" Aiy memicingkan matanya, menduga-duga apa yang akan diminta wanita ular ini.

"Gue minta lo balik ke Sydney, biar Arsha sama gue hidup bahagia di Indonesia."

Aiy menyinis. "Gue sudah menduga lo akan meminta itu. Kenapa gak lo aja yang pindah ke luar negeri? Kenapa harus gue?"

Elina menghela napas berat. "Gue gak bisa, Ay. Gue enggak mau ke luar negeri."

"Kalau gitu gue juga gak mau," tolak Aiy.

"Ay, kali ini aja lo berkorban demi gue dan Arsha."

TING!

Elina terkejut ketika Aiy membanting sendoknya dengan keras ke atas piring. Wajah Aiy yang datar membuat Elina tidak tau apa yang sedang wanita itu pikirkan. Rautnya wajahnya tidak terbaca.

"Kenapa, sih, El? Kenapa harus gue? Lo ingat, dulu gue udah relain Arsha buat lo, kan? Gue bahkan pergi dari Indonesia buat lupain semuanya. Dulu lo juga yang ganggu kehidupan gue dan sekarang, gue harus berkorban demi lo? Lo pikir lo siapa? Gue bahkan nggak pernah anggap lo siapa-siapa. Bagi gue lo hanyalah benalu di kehidupan gue. Kenapa, sih, lo harus balik ke kehidupan gue?"

Elina terkejut dengan Aiy yang blak-blakkan dengannya. Elina tidak mengira Aiy akan menjadi seperti ini. Wanita itu sudah banyak berubah sekarang. Harusnya Elina tau itu. "Ay, gue minta maaf soal yang dulu. Gue hanya ingin Arsha balik sama gue, itu aja."

"Gue gak butuh kata maaf lo!"

Elina masih tidak menyerah. Dia akan terus membujuk Aiy agar mau menurutinya. "Ay, gue tau lo gak akan mau. Maka gue mau menawarkan sesuatu sama lo. Buat tiket ke luar negeri, gue akan tanggung semuanya. Semua kebutuhan lo di luar negeri akan gue tanggung, yang penting lo mau keluar dari Indonesia."

"Gue gak butuh uang lo, El. Gue lebih kaya dari lo. Lo masih gak ada apa-apanya dibanding gue," tukas Aiy.

"Cih, sombong banget, lo," decih Elina.

"Lo tau Alison Corp? Itu perusahaan milik papi gue, yang sekarang dikelola sama kedua kakak gue dan juga saudara gue. Lo tau Alison Boutique? Itu butik milik mami gue. Lo tau Alison Hospital? Itu rumah sakit milik gue. Lo tau Alison Restaurant? Itu restoran milik kembaran gue. Sebentar lagi kembaran gue juga mau launching hotel baru miliknya di Bali. Alison Hotel."

Aiy menjabarkan aset-aset yang dimiliki keluarganya. Oke, untuk saat ini Elina tercengang. Melawan Aiy dalam hal kekayaan bukanlah hal yang baik.

"Gue lebih kaya dari lo. Jadi gue nggak butuh uang lo," sinis Aiy.

"Ay, Arsha gak bisa move-on dari lo. Sebelum lo balik, semuanya baik-baik aja. Walaupun dia memang kadang mengingat lo, but so far it's okay. Tapi semenjak lo balik, dia uring-uringan lagi. Bahkan dia kembali menyakiti diri lagi," adu Elina pada Aiy.

Aiy benar-benar tidak perduli. Elina kira Aiy akan iba saat mendengar cerita wanita itu. Nyatanya tidak, Aiy justru tersenyum miring. "Lo tau El, itu karma buat lo."

"Karma? Maksud lo?"

"Sesuatu yang didapatkan dengan cara merebut, tidak akan bertahan lama. Lo gak bisa memaksakan hati Arsha untuk mencintai lo seorang. Kalau nyatanya dia masih mencintai gue, terus lo bisa apa?"

Elina terdiam sejenak. Bukan, bukan karena Elina merenungi perbuatannya. Tapi Elina sedang memendam kekesalan di dalam hatinya.

"Gue gak akan mau berkorban lagi, untuk seseorang yang tidak penting buat gue. Permisi,"

Aiy beranjak meninggalkan Elina sendirian. Aiy merasa, dia tidak perlu berlama-lama lagi bersama Elina. Ingat, jika tidak karena Elina merebut Arsha, Aiy tidak akan mengenal wanita itu.

🌿🌿🌿🌿🌿

Aiy kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaannya. Aiy masih lapar sebenarnya. Makan dengan Elina bukan ide yang bagus. Aiy bukannya makan makanannya, malah menjadi makan emosi.

"Siang, Dok," sapa seorang perawat pada Aiy.

Aiy hanya tersenyum membalasnya. Di rumah sakit ini, tidak ada yang tidak mengenal Aiy. Popularitas wanita itu sebagai keluarga kaya membuatnya di hormati layaknya seorang dokter biasa, bukan dokter magang.

"Dok, ada yang ingin bertemu dengan Anda di ruangan Anda," ujar perawat itu pada Aiy.

Aiy menaikan alisnya sebelah. "Oh, ya? Pasien, ya?"

Perawat itu menggeleng pelan. "Maaf, Dok. Saya kurang tau. Tapi sepertinya iya. Dia seorang pria."

Aiy mengangguk. "Baik, saya akan menemuinya. Terima kasih."

"Saya permisi, Dok," pamit perawat itu. Setelahnya, perawat itu pergi meninggalkan Aiy dan melanjutkan pekerjaannya.

Aiy sudah berjalan sedikit lebih cepat menuju ruangannya. Aiy tidak akan membiarkan seorang pasien menunggu dirinya terlalu lama.

Aiy sudah sampai di depan ruangannya. Aiy membenahi dirinya terlebih dahulu sebelum akhirnya menurunkan daun pintu untuk membukanya.

"Maaf menunggu la--"

"Hai."

"Arsha?"

🌿🌿🌿🌿🌿

Haiii ....

Ada yang udah nungguin A: Antara update? Ada yang udah penasaran sama kelanjutannya? Ada dong, ya, hehe.

Disini itu, Elina menemui Aiy untuk meminta Aiy balik ke luar negeri demi dirinya dan Arsha. Egois, gak, sih? Maksudnya gini, lho. Teman bukan, saudara bukan, kakak bukan. Dia bukan siapa-siapa tapi permintaannya itu seolah dia adalah orang penting yang kebahagiannya harus di utamakan.

Jujur, sih, aku gak suka sama Elina dan karakternya yang terlalu memaksakan kehendak. Lah, siapa suruh dulu ngerebut, ya, kan? Elina ninggalin Arsha demi cowok lain, dan ketika hubungan Elina dengan cowok itu sudah selesai, dia malah mencari Arsha kembali dan memaksa Aiy untuk melepaskan Arsha demi dia. Egois, kan?

Disitu Aiy karena lagi banyak masalah, jadi dia ngalah. Dia ke luar negeri buat melupakan semuanya. Sekarang, giliran si Elina mau nikah, kenapa Aiy harus berkorban lagi?

Ah, entahlah. Elina memang lucknut. Biar aku tambah semangat, jangan lupa buat vote, comment and share ke teman-teman kalian.

Babay❤️

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang