39

1.4K 81 0
                                    

"Ntah kenyataan apa yang akan aku dapatkan nanti ku harap kalian tidak akan terluka karena mencintaiku sebab aku tidak akan pernah merasa terluka karena mencintai kalian"

~ Rachelica

.
.
.

"Hari ini tugas kemah kita sudah selesai, jadi kalian semua naik ke bus untuk pulang dan biar urusan hilang nya Rachel polisi dan tim SAR yang akan mencarinya" teriak Pak Ardi menjelaskan.

"Apa-apaan ini, kenapa kita malah pulang di saat Rachel hilang Pak. Atau bapak sengaja buat ninggalin dia" ucap Ferro menyindir Pak Ardi. 

"Jaga ucapan mu Ferro Javier" teriak Pak Ardi sangat marah menatap Ferro, tetapi yang ditatap hanya tersenyum tipis.

"Saya dan teman-teman saya ngak akan pulang" ucap Ferro membuat semua orang bukan main kagetnya.

"Buat yang lain pulang aja sana, dasar ngak ada rasa kasihan ngelihat teman nya hilang" sambung Ferro meninggal kan mereka semua dan Pak Ardi yang marah atas perlakuan dan perkataan Ferro.

"Semoga aja si Rachel mati di makan hewan yang ada di hutan" ucap Clara pelan.

"Apa maksud lo" balas Gavi mendengar ucapan Clara tanpa sengaja.

"Eh sayang, kamu ikut pulang kan" ucap Clara mengalihkan pembicaraan.

"Lo ngak usah ngengalihin pembicaraan gue, gue nanyak apa maksud lo ngomong gitu" balas Gavi menatap tajam Clara.

"Ah itu cuma umpatan" ucap Clara asal.

"Lo yakin, jangan - jangan lo yang ngebuat Rachel hilang" tanya Gavi membuat Clara kaget dan gugup.

"Nggak kok, kamu kok tega fitnah aku. Pacar kamu sendiri" jawab Clara gugup sambil bergelayut di lengan Gavi.

"Lo ngak usah ngimpi" balas Gavi melepaskan tangan Clara dari lengannya.

.
.
.

"Cepetan berpencar" teriak seseorang yang dapat di dengar oleh Ferro dkk.

"Tuh siapa sih" tanya Mike melihat gerak-gerik orang-orang itu.

"Dia ngak mungkin tim penyelamat, mana pakaiannya nyeremin amat dah" sambung Edgar ngeri melihat orang-orang itu.

"Mending kita ikutin mereka" ucap Ferro.

"Lo gila Fer orang sebanyak itu, bisa di amuk kita kalau dia ngelihat kita" balas Gio.

"Lo pada takut amat kan ada otak, makanya pintar - pintar dong supaya bisa mikir" ucap Ferro menyindir teman-temannya.

"Ye sialan kek dia paling pintar aja" ucap Gio.

"Tau tuh, padahal sendirinya otaknya ngak pintar-pintar amat" ucap Bintang.

"Bacot, lo mau ikut ngak" balas Ferro membuat teman - temannya kaget.

"Ok ok gue ngekor dah" ucap Mike.

.
.
.

"Sini" teriak orang - orang yang berseragam serba hitam yang merupakan anggota Outlaws anak buah Aldrin.

"Kenapa" tanya anggota yang lain.

"Itu orang nya bukan sih" balasnya.
Anggota lain melirik ke arah tempat di mana Rachel duduk sambil meniup lukanya.

"Iya cepat tangkap dia" teriak orang itu yang bisa di dengar oleh Rachel.
Rachel kaget melihat orang-orang itu yang ingin menangkapnya. Rachel berusaha lari sekuat tenaga untuk menghindar dari orang-orang itu.

"Ahkg" ringis Rachel karena terjatuh.

"Tangkap dia" teriak orang itu menyuruh temannya yang lain untuk memegang Rachel.

"Itu Rachel bukan, woi" ucap Mike membuat Ferro refleks melihat ke arah tatapan Mike. Ferro langsung berlari ketika melihat Rachel berusaha di bawah oleh orang-orang itu.

"Lepasin b*****t" teriak Ferro membuat semua anggota Outlaws berhenti dan berbalik melihat siapa yang berani-beraninya menantang anggota Outlaws.

"Kak Ferro" ucap Rachel.

"Beresin dia" ucap salah satu anggota Outlaws yang mungkin tangan kanan lain dari ketua Outlaws.

"Eits lo mau kemana" ucap Mike menghadang orang itu pergi membawa Rachel.

"Lo minggir atau lo ngak akan selamat" ancam orang itu tetapi yang di ancam malah  tertawa meledek.

"Lo lagi ngelawak ya, hahaha" ucap Mike tertawa dan seketika langsung menghajar orang-orang yang ada di depannya. Begitupun dengan yang lain seperti Edgar yang sedang melawan 3 orang sekaligus. Mereka semua melawan orang-orang itu tetapi sayang jumlah mereka kalah banyak.

"Gue kan udah bilang" ucap orang itu menatap teman-teman Ferro yang sudah terkapar.

Dari belakang, Ferro berusaha berdiri ingin memukul orang yang menjadi tangan kanan kelompok itu mengguna kan Batu, tetapi Ferro tidak sadar bahwa di belakang nya ada anggota Outlaws yang siap untuk menusuknya.

Rachel yang melihat itu berusaha untuk menyuruh Ferro untuk tidak melakukannya tetapi Ferro sama sekali keras kepala. Sebelum Ferro memukul salah satu dari mereka menusuk Ferro.

"Ferrooo" teriak teman-teman Ferro yang tidak bisa membantu Ferro. Orang-orang suruhan Aldrin pergi membawa Rachel yang terus saja meronta untuk di lepaskan, tetapi sulit karena Rachel tidak bisa mengalahkan energi mereka.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now