23

2K 108 2
                                    

"Woiiii santai napa lari" teriak Mike di rumah sakit tempat Rachel di rawat. Arka sama sekali tidak mendengar teriakan Mike dia masih saja tetap berlari mencari kamar rawat inap yang Rachel tempati.

Flashback
"Dia koma" ucap Ferro datar melihat amarah di kedua bola mata Arka.

"Ah? Apa lo bilang" balas Arka kaget mendengar keadaan Rachel.

"Iya dia koma karena kecelakaan saat pulang dari pesta lo" ulang Ferro menjelaskan dengan sedikit berbohong.

"Terus dia dimana" ucap Arka bertanya menahan rasa sesak mendengar orang yang dia sayangi sedang terbaring koma.

"Di RS.******* No**" jawab Ferro membuat Arka langsung bergegas pergi ke rumah sakit yang Ferro bilang.

Arka berlari ke arah parkiran mengambil motornya. Dia keluar dari area sekolah dengan keadaan yang kacau mendengar Rachel terbaring koma. Arka mengendarai motornya dengan ugal-ugalan sampai-sampai orang yang melihatnya memaki-maki dirinya karena kegilaannya mengendarai motor.

Beberapa menit kemudian Arka sudah sampai di rumah sakit. Arka berlari masuk dan bertanya kamar tempat Rachel di rawat. Setelah mengetahuinya Arka mencari-cari kamar yang di sebutkan tadi oleh suster.

Arka mendapatkan nya. Arka buru - buru membuka kamar Rachel melihat keadaan Rachel. Arka menangis menatap keadaan Rachel yang sekarang. Dia terlihat pucat dengan selang infus di tangan nya.
Arka duduk mengelus telapak tangan Rachel dengan lembut.

"Raa maafin gue, pasti semua ini gara-gara gue" ucap Arka menangis.

"Andai hari itu gue nahan lo, lo ngak akan kayak gini" sambung Arka menangis sambil mengelus telapak tangan Rachel.

Perlahan jari jemari Rachel bergerak.
Rachel perlahan membuka matanya.
Arka tidak memperhatikan mata Rachel yabg mulai terbuka. Arka masih dengan aktivitasnya tadi menangis tertunduk sambil mengelus telapak tangan Rachel.

"Jangan menangis" ucap Rachel tebata-bata. Arka kaget mendengar suara Rachel. Arka mendongak mendapati wajah Rachel yang masih tetap sama pucat nya tetapi sekarang matanya terbuka yang menandakan Rachel sudah siuman.

Arka dengan cepat memanggil dokter.
Dokter dan beberapa perawat langsung masuk ke ruangan Rachel.
Bertepatan dengan kedatangan Ferro, Veno, Mike, Gio, Bintang, Edgar, dan yang terakhir Devian. Mereka semua cemas dengan keadaan Rachel karena mendapati ada Dokter dan perawat yang sedang memeriksa Rachel.

"Syukurlah Rachel sudah melewati masa kritisnya, sekarang Rachel tinggal menjalani masa pemulihan" ucap Dokter menjelaskan. Ferro dkk dan Arka yang mendengarnya merasa senang dengan kabar ini.

.
.
.

"Tritttt" suara ponsel Rava.
Rava yang mendengar suara ponselnya bunyi langsung mengangkatnya.

"Siapa" ucap Rava dingin.

"Halo kak, ini saya temannya Rachel" ucap Mike terbata-bata mendengar suara dingin dari lawan bicaranya di ponsel.

"Kenapa" balas Rava tetap dingin.

"Rachel kak" ucap Mike menggantung ucapannya yang membuat Rava seketika khawatir.

"Rachel kenapa" jawab Rava cemas.

"Rachel sudah siuman kak, sekarang dia mencari kakak" sambung Mike.

Rava yang senang mendengarnya langsung mematikan sambungan secara sepihak. Rava buru-buru membersihkan bercak darah yang ada di tubuhnya.

"Tunggu kakak sayang" gumam Rava tersenyum tidak sabar ingin melihat adiknya.

Markas Outlaws
"Seret Rachel ke sini dalam keadaan hidup - hidup" ucap Aldrin dengan tegas melihat keadaan Lefi yang mengenaskan di hadapannya.
Aldrin sangat marah melihatnya.
Beberapa anak buahnya juga sama mengenaskannya dengan keadaan Lefi. Aldrin mengepalkan tangannya.

"Kalian harus bayar setiap tetes darah yang Lefi dan anak buah gua teteskan" ucap Aldrin tegas dengan wajah dingin yang penuh amarah.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now