18

2.1K 117 4
                                    

Pesta Ulang Tahun Arka
Saat ini pesta ulang tahun Arka berjalan dengan baik dan seru.

"Kakak ngak minum atau makan gitu" ucap Rachel bertanya karena melihat Rava yang hanya fokus melihat ponselnya tanpa mencicipi minuman dan makanan yang ada di pesta.

"Ngak sayang kamu aja, kakak lagi bahas materi kuliah sama teman" balas Rava tanpa mengalihkan kegiatannya fokus pada ponselnya.

"Yaudah aku ke toilet dulu ya kak" ucap Rachel yang bosan hanya duduk.

"Iya kalau udah kamu kembali ke sini lagi ya" balas Rava tanpa mengalihkan perhatiannya.

Rachel berjalan tanpa fokus melihat ke arah depan, tiba-tiba Rachel menabrak Arvan yang membuatnya hampir jatuh tetapi Arvan dengan sigap menangkapnya. Rachel yang refleks langsung berdiri.

"Makasih kak" ucap Rachel melanjutkan berjalan ke arah toilet.

Tetapi Arvan menahan tangan Rachel yang membuatnya refleks tertarik dan masuk ke pelukan Arvan.

"Kakak apa-apaan sih" ucap Rachel yang mencoba melepaskan pelukan Arvan yang sangat erat.

"Kamu jangan marah-marah gitu" balas Arvan tersenyum mengelus pipi Rachel.

"Kakak mabuk ya" ucap Rachel yang bertanya karena Arvan berbeda dengan Arvan yang dia kenal.

"Ngak aku ngak mabuk aku cuma terpesona sama kecantikan kamu sayang" balas Arvan yang mendorong Rachel pelan untuk bersandar ke tembok.

"Kakak mau ngapain" ucap Rachel yang takut melihat Arvan.

"Aku cuma mau kamu jatuh cinta sama aku" ucap Arvan yang mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibir Rachel, Rachel yang melihat itu meronta-ronta agar bisa menjauh dari Arvan tetapi nihil. Rachel menutup wajah nya dengan tangan nya karena takut.

"Brukk" suara pukulan yang membuat Rachel membuka matanya.
Rachel melihat Rava yang tiba-tiba memukul Arvan dengan keras.

"Sialan lo" ucap Arvan yang tidak terima mendapat pukulan.

Arvan membalas pukulan Rava tetapi percuma karena keahlian Rava dalam bidang bela diri sangat bagus. Rava memukul Arvan tanpa ampun yang membuat Rachel takut melihatnya.
Rachel yang tidak tahan dengan apa yang ada di hadapannya berusaha untuk memisahkan Rava dan Arvan.

"Kak udahhh" ucap Rachel menarik tangan Rava yang ingin menonjok wajah Arvan.

"Untuk kali ini gue maafin lo brengsek, lain kali kalau gue ngelihat lo lakuin lagi hal jijik ini ke adik gue, gue pastiin lo hanya tinggal nama" ucap Rava menatap Arvan dengan tatapan marah dan menyeramkan.

"Ayo kita pulang" ucap Rava menarik tangan adiknya pelan. Rachel yang ditarik oleh Rava hanya mengikuti kakaknya. Arka yang melihat kejadian tadi di balik pintu toilet mengepalkan tangannya, dia tidak menyangka kalau kakaknya se brengsek ini.

"Gue pastiin gue bakalan ngebuat Rachel menjadi milik gue" ucap Arvan menatap kepergian Rachel dan Rava dengan tersenyum tipis seperti merencanakan sesuatu.

"Kakak ngakpp" ucap Rachel menatap bibir kakaknya yang sedikit memar.

"Ngakpp sayang, kamu ngakppkan" balas Rava balik bertanya.

"Kakak aku itu khawatir sama keadaan kakak, kakak malah nanyak keadaan aku sedangkan keadaan kakak lebih ngak baik" balas Rachel yang khawatir dan takut kakaknya kenapa-kenapa.

Dalam perjalanan segerombolan pria berpakaian warna hitam dan motor ninja tiba-tiba menghadang mobil Rava, perlahan orang itu mengetok kaca mobil Rava yang membuat Rachel takut melihat orang itu.

"Woii lo keluar" ucap orang itu menggedor kaca mobil Rava.

"Sialan" umpat Rava ingin turung tetapi di jegat oleh Rachel.

"Kakak mau kemana" ucap Rachel memegang tangan kakaknya.

"Kakak mau turung dek, kamu di sini ajaya. Kalau kakak udah turung kamu langsung kunci pintunya ya" jawab Rava mengelus rambut adiknya.

"Tapi kak aku takut" balas Rachel khawatir.

"Kamu ngak usah takut sayang kakak ada di sini" jawab Rava memeluk adiknya dengan kasih sayang.

"Yaudah kamu turuti kata kakak ya" sambung Rava yang diangguki Rachel.
Rava turun dari mobil dan Rachel dengan cepat mengunci pintu mobilnya seperti perkataan kakaknya. Rachel melihat kakaknya yang di pukuli oleh orang-orang itu tidak tegah, Rachel refleks menelpon Visal.

"Ha..lo.." ucap Rachel ketakutan.

"Kenapa" jawab Visal singkat.

"To..lo..ng aku" ucap Rachel yang menangis melihat kakaknya kalah jumlah membuat kakaknya di keroyok.

"Lo kenapa Ra" balas Visal khawatir mendengar ucapan Rachel.

"To..lon..g kakak aku di pukulin sama orang-orang jahat" ucap Rachel menunduk melihat salah satu dari mereka melihatnya.

"Iya orang jahat yang mana, lo sher lock cepetan" balas Visal yang dituruti Rachel.

Rachel mensherlock lokasinya saat ini, Visal yang dengan cepat pergi untuk menolong Rachel. Tiba-tiba salah satu dari orang itu mengetok kaca mobil dan melihat Rachel dengan tatapan menyeramkan.

"Keluarr" ucap Orang itu menggebrak kaca mobil Rachel. Rachel yang takut menunduk tidak mau menuruti perkataan orang itu.

"Lo keluar atau cowok itu MATI" sambung Orang itu yang membuat Rachel takut kakaknya kenapa - kenapa. Rachel dengan cepat membuka pintu mobil dan turun dari mobil.

"Nah gitu dong" ucap Orang itu menyeret Rachel kasar dan mrmbuangnya ke depan Rava.

"Kakak, kakak ngakpp kan kakak bangun" ucap Rachel melihat kakaknya tidak sadarkan diri dengan lebam yang ada di tubuhnya.

"Lo udah selesai ngeratapin saudara lo, sekarang giliran loh" ucap Orang itu menarik tangan Rachel kasar.

"Wah ternyata Visal ngak salah pilih, ceweknya cakep juga" ucap salah satu Orang itu menatap wajah Rachel.

"Kalian siapa, lepasin aku" ucap Rachel memberontak.

"Uhstt kamu diam dulu ya sayang" balas salah satu Orang itu yang membuat teman-temannya yang lain tertawa.

"Lepasin akuu" ucap Rachel yang berusaha untuk memberontak.

"Tolongggg" sambung Rachel teriak minta tolong tetapi nihil karena jalanan itu terlalu sepi.

"Percuma ngak akan ada yang mau bantu lo" ucap Orang itu yang ditertawai oleh semua anak buahnya.

"Siapa bilang ngak akan ada yang nolong" ucap seorang pria yang tiba-tiba datang.

"Lo" ucap orang itu kaget.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now