29

1.5K 93 0
                                    

"Arka tunggu aku, kamu sebenarnya kenapa. Aku punya salah sama kamu" ucap Rachel ngos-ngosan mengejar Arka yang berjalan dengan cepat.

"Lo minggir" balas Arka meninggalkan Rachel dengan kebingungan nya.

"Arka" teriak Rachel tapi di hiraukan.
Rachel tidak pantang menyerah.
Rachel tetap saja mengejar Arka yang berjalan ke arah kantin.

"Bruk" tiba-tiba Rachel tidak sengaja menabrak seorang wanita yang menurutnya sangat jarang dia lihat di sekolah selama ini.

"Lo punya mata ngak sih" ucap El berjongkok dan mendorong bahu Rachel dengan sangat keras.

"Maaf" ucap Rachel menunduk karena takut melihat El.

"Lo ngak tau siapa gue" sambung Clara menatap Rachel tidak suka.

"A..ku ngak sengaja, maaf kak" ucap Rachel gugup karena takut.

Semua siswa-siswi yang berada di kantin hanya memandang cengo melihat murid baru yang menindas adik kelasnya di hari pertama. Banyak yang berbisik membicarakan keburukan Clara dkk, tetapi Clara dkk hanya bersikap bodoh amat.

"Jadi gini cara lo nyapa adik kelas lo di hari pertama lo pindah" ucap Ferro baru saja masuk ke kantin.

"Fee...rro" ucap Venta gagap menatap Ferro yang menatapnya.

"Sejak kapan lo ikut campur urusan gue" ucap Clara balas menatap Ferro.

"Lo kira lo bisa berkuasa seperti sebelumnya?" balas Ferro menatap dingin Clara lalu mendongak berbisik.

"Dan lo kira lo bisa lolos dari perbuatan lo tahun lalu yang ngebuat lo pindah" sambung Ferro berbisik membuat Clara ketakutan mendengar ucapan Ferro.

"Lo ngakpp" ucap Ferro mengulurkan tangannya ke arah Rachel yang terduduk dengan memandang terus ke bawah.

"Lo ngak usah takut, ayo ikut gue" sambung Ferro membantu Rachel berdiri dan mengajaknya keluar dari kantin.

Seluruh siswa hanya bisa menonton karena takut mencari masalah dengan anak-anak yang lumayan bisa di bilang dari kalangan mampu. Tetapi banyak dari siswi mengumpat tidak suka dengan Rachel yang sering dekat dengan semua cowok yang bisa di bilang Most Wanted Boy di sekolahnya.

"Sialan, awas aja lo" umpat Clara menatap tidak suka kepergian Rachel dan Ferro.

"Makanya ngak usah berlagak sok preman deh" ucap Veno dan pergi mengejar Rachel dan Ferro.

"Dasar Tante rempong" ejek Mike dan berlari mengejar Rachel, Ferro dan teman-temannya.

.
.
.

"Lo ngkpp?" tanya Ferro menatap Rachel yang terus menunduk.

"Ngakpp kak" balas Rachel menatap Ferro dengan senyum tulus.

"Syukurlah" ucap Ferro tersenyum mengelus rambut Rachel.

"Ya udah ikut gue ke taman" sambung Ferro menarik Rachel.

"Buat apa kak" tanya Rachel.

"Lo lapar kan" jawab Ferro.

"Nggak kok kak" balas Rachel berbohong karena tidak ingin merepotkan Ferro.

"Lo ngak pandai bohong" ucap Ferro menarik Rachel ke bangku taman.
Ferro mengambil sesuatu di belakang pohon besar.

"Ini makan" ucap Ferro memberikan taperwere yang berisi nasi goreng dan telur.

"Ini buat aku" tanya Rachel melihat isi taperwere yang dia pegang.

"Iya makan aja" jawab Ferro ikut duduk di samping Rachel.

"Ini kan punya kamu, ini kamu aja yang makan" ucap Rachel memberikan kembali taperwere Ferro.

"Nggak usah ambil aja" balas Ferro tidak mau mengambil kembali taperwere nya.

"Ya udah gimana kalau kita makannya berdua aja" ucap Rachel menatap Ferro dengan senyum.

"Ya udah, lo ngak usah senyum - senyum terus ntar di kira lo sinting lagi" balas Ferro.

"Senyum itu tandanya bahagia, jadi aku senyum karena aku bahagia" ucap Rachel.

"Tapi nggak semua orang yang tersenyum itu berarti bahagia" balas Ferro menatap Rachel dengan tatapan dalam.

"Kamu tau dari mana, Kak Ferro sok tau" ucap Rachel tidak percaya dengan Ferro.

"Karena gue pernah jadi salah satu orang itu" jawab Ferro menatap Rachel lekat seakan ada luka di dalam hatinya yang tidak semua orang bisa lihat luka itu.

"Kakak jangan sedih ya" ucap Rachel menenangkan Ferro dengan tersenyum.

"Terkadang dalam hidup itu akan selalu ada badai yang ngak semua orang bisa rasakan karena badai itu hanya datang ke orang yang menurutnya mampu menahan badai tersebut" sambung Rachel tersenyum menutup matanya sambil merasakan angin yang berhembus.

"Contohnya kakak" ucap Rachel melirik ke arah Ferro sambil tersenyum.

"Lo makannya banyak juga ya tuh kan gue kehabisan" ucap Ferro mengalihkan pembicaraan.

"Ha, eh iya udah habis. Aku ngak nyadar Kak soalnya enak" balas Rachel nyengir tanpa dosa yang menurut Ferro lucu.

RACHELICA (COMPLETED)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα