4

4.7K 259 3
                                    

Ruangan Kepala Sekolah
"Baiklah Nak besok kamu bisa masuk sekolah, kalau kamu ingin membeli seragam sekolah kamu bisa ke koperasi sekolah" ucap Kepala Sekolah menjelaskan.

"Terima kasih Pak" jawabku tersenyum dan pamit.

POV Rachel
"Koperasinya dimana sih" gumamku kesal karena sudah lelah keliling tapi tidak menemukan ruangan koperasi.

Tiba-tiba bola sepak menggelinding di depanku.

"Lo yang berdiri lempar bolanya kesini" teriak laki-laki di lapangan.

"Kalau kamu mau bolanya ambil sendiri" ucapku balas teriak dan pergi mencari ruangan koperasi.

"Enak saja nyuruh-nyuruh aku, dia yang main kenapa aku yang di suruh" gumamku berbalik ke belakang dan ku dapati laki-laki itu menatapku kesal.

"Bodoh amat" gumamku lagi dalam hati dan berbalik ke depan.

Tidak lama aku sudah menemukan ruangan koperasi itu. Bagaimana bisa ruangan koperasi berada di ujung kelas, membuatku pusing mencari-carinya.

"Permisi Bu" ucapku ramah pada penjaga koperasi.

"Iya Nak, masuk saja" jawabnya tersenyum melihatku.

"Kamu anak baru ya di sini" sambungnya bertanya.

"Iya Bu aku anak baru disini" jawabku tersenyum.

"Kamu bisa mencoba baju di sini, sesuaikan dengan ukuran kamu ya. Ruangan gantinya di sana" ucapnya menjelaskan dan menunjukkan ruangan ganti baju.

"Iya Bu" balasku menuju ruangan ganti baju.

POV Arka
"Gue pusing di kelas mulu, main bola kuy" ajak gue melihat sahabat gue.

"Kuy lah, gue juga tadi bosan di kelas" jawab Melvin salah satu sahabat gue.

Lapangan
"Rafka oper bolanya woy" teriak gue melihat bola itu di kaki Rafka.

"Ok" jawabnya mengoper bolanya tapi bolanya meleset dan keluar dari lapangan. Gue lihat bolanya menggelinding ke arah gadis yang tidak gue kenal.

Teriak gue pada gadis itu.
"Lo yang berdiri lempar bolanya kesini" teriak gue melihat gadis itu.

"Kalau kamu mau bolanya ambil sendiri" ucap gadis itu balas teriak dan pergi.

"Tuh cewek siapa sih, kurang ajar amat" gumam gue dalam hati.

Gue manatap gadis itu dengan wajah kesal dan dia tiba-tiba berbalik dan menampilkan wajah mengejek.

"Awas aja lo" ucapku tapi mungkin dia tidak mendengarnya.

"Woi arka mau lanjut kaga" teriak Vian membuat gue tersadar dan menghampiri mereka di lapangan.

"Tuh cewek siapa arka" tanya Melvin.

"Gue aja ngak kenal dia" jawabku sewot.

"Sewot amat lo, lo di apain sama tuh cewek" balas Rafka tersenyum mengejek ke arah gue.

"Diam lo, lanjut main" jawab gue melanjutkan permainan sepak bola yang tadi.

.
.
.
.

POV Rachel
Pagi hari yang cerah membuat aku merasa senang karena hari ini adalah hari pertama aku sekolah. Aku bersiap-siap sebelum jam 07.00. Aku turun dari lantai atas menuju lantai bawah ke ruang makan.

"Duh aku lupa belanja bahan-bahan dapur" ucapku sedih melihat meja makanku kosong dan kulkasku.

"Udadeh makannya di kantin aja" ucapku lagi pada diriku sendiri.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now