31

1.5K 94 1
                                    

Beberapa jam kemudian lonceng pulang berbunyi yang menandakan belajar mengajar sudah selesai.

XI IPA 3
Gavi terlihat buru-buru memasukan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Lo mau kemana sih buru-buru amat" tanya Radeva memperhatikan Gavi yang terlihat buru-buru.

"Iya lo mau kemana perasaan School basket kan 20 menit lagi, rajin amat deh lo" sambung Dion.

"Kepo banget dah lo pada" balas Gavi keluar dari kelas.

"Tuh anak mau kemana dah" tanya Radeva melihat Gavi pergi.

"Mau Bab kali" jawab Dion asal.

"Lo ngasal aja" balas Radeva.

.
.
.

X IPA 1
"Arka" teriak Rachel yang di abaikan oleh Arka.

"Arka kenapa ya kok sikapnya beda, emang aku salah apa" ucap Rachel bertanya pada dirinya sendiri. Rachel melanjutkan memasukan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

Rachel keluar dari kelas tetapi sebelum dia keluar, Clara dkk masuk ke dalam kelas dan mencegah Rachel untuk keluar kelas.

"Kakak kenapa?" ucap Rachel bertanya menatap Clara.

"Lo...Rachel ikut gue" ucapan Clara terpotong karena Gavi tiba-tiba datang menerobos masuk ke dalam kelas dan menarik Rachel.

"Gavi kenapa kamu malah narik dia" teriak Clara menatap Gavi yang perlahan menjauh.

Gavi yang mendengar teriakan Clara hanya bersikap bodoh amat. Clara yang melihat Gavi tidak peduli dengannya mengepalkan kedua tangannya.

"Gue pastiin lo ngak akan pernah bisa tenang di sekolah ini RACHELICA" ucap Clara menatap kepergian Gavi dan Rachel yang sudah menjauh darinya.

.
.
.

"Makasih" ucap Rachel ketika sampai di lapangan basket.

"Buat" tanya Gavi singkat.

"Karna udah nolongin aku" jawab Rachel tersenyum tulus.

"Ok sebagai bukti terima kasih lo gimana kalau lo main basket sama gue" ucap Gavi menjelaskan.

"Kenapa aku" tanya Rachel.

"Hm itu.. Iya teman gue pulang dulu buat ngambil baju basketnya jadi sambil nungguin teman gue kita main basket aja" jawab Gavi gelagapan.

"Tapi aku ngak terlalu tau main basket kak" balas Rachel menatap Gavi.

"Plis lah" ucap Gavi.

"Ya udah kak" jawab Rachel.

Mereka mulai bermain basket dengan awalan yang di mulai Gavi. Gavi berlari sambil mendribble bola basket menuju ring basket. Lalu Gavi melakukan Lay-up dan shoot masuk.

"Yes" ucap Gavi senang.

"Tuh kan aku ngak tau main kak" ucap Rachel menyerah melihat Gavi ketika mendapat 1 skor.

"Lo harus berusaha" balas Gavi mengambil bola basket.

Permainan dimulai.
Rachel mendribble bola dengan lihai dan bersiap untuk men-shoot nya ke arah ring basket, dan ya Rachel berhasil mendapatkan 1 skor.

"Wah lo hebat ternyata" ucap Gavi kagum melihat Rachel yang berhasil memasukan 1 skor dari melempar jauh bola basket.

"Mungkin cuma kebetulan kak" balas Rachel terlihat salah tingkah.

Permainan dimulai lagi dan sampai Rachel memenangkan permainan membuat Gavi tidak bisa berkata.

"Wah wah wah lo berdua pada ngapain" ucap Dion tiba-tiba datang.

"Apaan sih lo ganggu aja" balas Gavi.

"Gue ganggu apaan dah" ucap Dion yang tidak mengerti perkataan Gavi.

"Teman kakak udah datang aku pulang dulu ya kak" ucap Rachel berlari dengan cepat.

"Tuh anak atlet ya larinya cepat banget dah" ucap Azka melihat Rachel yang berlari sangat cepat.

"Masa seorang Gavi kapten basket kalah sama cewek polos" ucap Dion tiba-tiba menyinggung Gavi.

"Siapa bilang gue kalah, gue menang tuh" balas Gavi tidak ingin kalah.

"Masa sih orang gue hitung" balas Dion menghitung jari-jemarinya.

"Alah gue cuma ngalah aja itu, aslinya mah gue kasihan kalau dia nanti kecewa karna kalah" ucap Gavi tidak terima di sindir oleh Dion.

"Ngalah apa Kalah" balas Dion tidak berhenti menyindir Gavi.

"Sialan lo serah lo dah" jawab Gavi pergi membawa tasnya.

"Woi lo mau kemana" teriak Azka.

"Mau ganti baju lah" balas Gavi meneriaki Azka.

"Gue kira tuh anak ngambek" ucap Dion tertawa kecil melihat Gavi pergi.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now