13

2.4K 157 0
                                    

Pagi yang cerah yang membuat siapapun akan terbangun karena silau cahayanya dan termasuk Rachel.
Rachel mulai bangun dari tidurnya yang lelap dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi.

Rachel yang melihat itu membulatkan matanya kaget dan bangun untuk bersiap-siap ke sekolah. Tidak butuh waktu lama Rachel sudah siap dengan seragamnya. Rachel lalu turun dan memakai sepatunya.

"Lo lama banget bangun" ucap Visal yang entah sejak kapan sudah berada di depan rumah Rachel.

"Ha?" balas Rachel yang tidak mengerti ucapan Visal.

"Cepat gue antar" ucap Visal menaiki motornya lebih dulu.

"Kamu ngak ke sekolah" tanya Rachel yang melihat Visal memakai seragam sekolah yang berbeda dengannya.

"Sekolah tapi gue mau antarin lo dulu" jawab Visal menarik tangan Rachel pelan dan memakaikan kepala Rachel helm.

"Cantik" ucap Visal dalam hati yang melihat wajah polos Rachel.

"Naik" ucap Visal yang dituruti Rachel. Visal mengendarai motornya dengan kecepatan yang cepat yang membuat Rachel takut.

"Kamu jangan ngebut" ucap Rachel yang memukul-mukul lengan Visal.

"Kalau ngak ngebut ngak bakalan cepat sampainya" jawab Visal yang teriak tanpa mengalihkan perhatiannya ke depan. Kurang lebih 20 menit Rachel sudah sampai di depan sekolahnya. Rachel yang melihat pagar hampir di tutup langsung berlari masuk.

"Rachel tunggu" teriak Visal yang melihat Rachel tiba-tiba turun.

"Kenapa?" jawab Rachel yang teriak tetapi tidak di jawab Visal. Visal berlari ke arah Rachel.

"Helmnya belum lo lepas" jawab Visal yang mencubit hidung mancung Rachel.

"Oh iya aku lupa" balas Rachel yang memegang kepalanya.

"Sini" ucap Visal menarik Rachel dengan pelan dan membuka helm yang ada di kepala Rachel.

"Udah" sambung Visal yang sudah melepas helm Rachel.

"Makasih" jawab Rachel dan berlari masuk ke sekolah.

"Dasar" gumam Visal tersenyum kecil melihat Rachel lari. Rachel yang berlari tidak sengaja mendengar suara guru BK yang sedang berpatroli langsung mencari persembunyian.

"Aduh itu guru kenapa ngak capek berdiri ya" gumam Rachel yang mulai gemetaran, pasalnya baru kali ini Rachel telat masuk ke sekolah.

"Sini ikut gue" ucap Arvan yang tiba-tiba datang dan menarik tangan Rachel mengarah ke ruang OSIS. Sampai di ruang OSIS Arvan menanyai Rachel banyak hal.

"Lo kenapa telat" tanya Arvan yang melihat Rachel dengan tatapan dingin, yang membuat Rachel menunduk karena takut.

"Lo jawab pertanyaan gue" sambung Arvan dengan tatapan dinginnya.

"Aa..ku telat bangun kak" jawab Rachel menunduk.

"Kalau orang nanyak lihat kedepan jangan nunduk, ngak sopan" balas Arvan masih tetap dengan tatapannya yang membuat Rachel tidak berani melihat mata dingin itu.

"Ma..af" jawab Rachel takut.

"Tadi lo diantar sama siapa" tanya Arvan datar dengan tatapan dinginnya.

"Temen" jawab Rachel singkat.

"Sejak kapan lo punya teman cowok" tanya Arvan datar.

"Ngak tau kak" jawab Rachel takut.

"Lo ngak tau atau ngak mau jawab" ucap Arvan yang membuat Rachel mulai kesal dengan pertanyaannya.

"Apa hubungannya teman aku sama kk, kenapa kk tanya tentang teman aku" jawab Rachel teriak dan menunduk mulai berkaca-kaca.

RACHELICA (COMPLETED)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu