1

12.2K 546 2
                                    

Prancis, Rumah Mewah Kediaman Keluarga Anderson

"Non jangan kabur" teriak segerombolan penjaga keamanan dari rumah yang sangat besar dan mewah.

"Paman semua nggak usah ngejar aku, aku mau jalan-jalan sendiri" balas seorang gadis dari penghujung pagar rumah mewah.

"Astaga Non nggak bisa jalan-jalan sendiri, Papa Non pasti marah kalau tau ini" teriak penjaga keamanan itu lagi.

"Aku pergi dulu paman, paman semangat ya hadapi Papa" balas gadis itu lalu menaiki taksi dan melambaikan tangan.

.
.
.
.

"Apa!! Rachel kabur lagi?" tanya seorang pria paruhbaya yang masih sangat tampan di usianya.

"Iya pak, non Rachel kabur. Kami tidak tau non Rachel kabur kemana karena kami tidak bisa mengejar non Rachel" jawab pengawal pribadi rumah mewah pria itu dengan gemetaran di seberang sana.

"Yasudah biar saya yang urus" balas pria paruhbaya yang masih tampan di usianya itu dan menutup panggilannya.

"Astaga Rachel, kamu itu nakal banget sih" ucap pria itu memijit kepalanya, sebut saja Levin Anderson, Papa dari Rachel.

"Papa kenapa, seperti punya masalah" tanya pria tinggi dan tampan, sebut saja Radhit Putra Anderson, kakak tertua Rachel.

"Adik kamu kabur lagi dari rumah, Adik kamu itu sangat nakal" jawab Levin Papa Radhit.

"Adik kecilku itu memang sangat nakal Papa, biarkan saja dia pergi karena kemanapun dia pergi aku pasti akan menemukannya" balas Radhit dan senyum ke arah papanya.

"Papa percaya sama kamu" jawab Levin.

"Papa tenang saja" balas Radhit menepuk bahu ayahnya.

.
.
.
.

Di sisi lain
"Akhirnya aku bisa kabur" ucap gadis mungil dan cantik.

"Aku mau jalan-jalan ke Indonesia saja, mungkin di sana aku bisa dapat teman lagi" sambungnya.

Bandara Indonesia
"Wah akhirnya aku bisa ke indonesia" gumam gadis mungil dan cantik itu. Sebut saja Rachelica Anderson gadis dari keluarga Anderson yang sangat berpengaruh di dunia.

"Aku harus membeli rumah di sini, kalau tidak aku tidak bisa tidur" gumamnya pada dirinya sendiri.
Rachel berjalan keluar bandara dan mencari taksi.

POV Radhit
"Halo kamu saya tugaskan untuk mencari Rachel adik saya bagaimanapun caranya saya harus tau dia dimana" ucapku dengan suara yang bisa membuat orang merinding mendengarnya.

"Rachel kamu itu benar-benar hobi banget buat kakak khawatir" gumamku dengan wajah khawatir.

"Trittttt" suara ponselku.

"Halo bagaimana apa kalian sudah menemukannya" tanyaku pada lawan bicaraku di ponsel.

"Iya bos, kami telah melacak lokasinya dan Non Rachel berada di Indonesia" jawab lawan bicaraku.

"Ok kerja bagus, terima kasih" ucapku lalu mematikan ponsel.

"Ternyata kamu di Indonesia gadis nakal" gumamku tersenyum. Aku membuka ponselku dan menelpon seseorang.

"Halo kamu siapkan pesawat saya dan perlengkapan saya, saya ingin ke Indonesia" ucapku tegas menelpon sekretarisku lalu mematikannya.

POV Rachel
"Ternyata rumahnya nyaman, biarpun kecil tapi rumahnya mungil seperti aku" gumamku pada diri sendiri.

"Hm iya aku lupa mengaktifkan ponsel" sambungku lalu mengaktifkan ponsel dan betapa terkejutnya karena ada lebih dari seratus panggilan tak terjawab dari ayah dan kakak.

"Duh aku lupa kalau aku lagi kabur kenapa juga aku aktifin ponsel" tanyaku pada diri sendiri dan mematikan ponsel kembali.

"Aku ngantuk mending aku tidur saja" sambungku dan tak lama mulai terlelap dengan mimpiku.

Di sisi lain
"Kamu tidak akan bisa kabur dari kakak gadis nakal" gumamnya tersenyum.

Radhit sudah sampai di Indonesia dan sekarang Radhit menjadi tontonan orang. Bagaimana tidak wajah Radhit yang tampan yang mempunyai darah Prancis dan postur tubuhnya yang tinggi membuat semua orang kagum.

Radhit sudah sampai di depan rumah Rachel dan sedari tadi Radhit memencet bel rumah Rachel tetapi tidak ada jawaban. Radhit tau kalau adik nya itu pasti sedang istirahat dan Radhit menerobos rumah Rachel dengan mendobrak pintunya. Radhit menaiki lantai 2 dari rumah minimalis Rachel dan memasuki kamar bercat hitam polos.

"Ternyata kamu di sini gadis nakal" ucap Radhit tersenyum dan menghampiri Rachel.

"Ternyata kamu lagi tidur ya, kamu enak-enakan tidur sedangkan kakak khawatir mikirin kamu" sambung Radhit geleng-geleng kepala.

.
.
.
.

Malam hari
"Hoammm" suara khas bangun tidur gadis itu.

"Aku lapar, bagaimana caranya aku makan sedangkan aku kan ngak tau masak" ucapnya pada dirinya sendiri cemberut dan memegang perutnya.

"Aku ke restoran saja ya, ide yang bagus" sambungnya bergegas ke bawah. Belum sempat memegang gagang pintu terdengar suara pria yang Rachel sangat tau pemilik suara itu.

"Bagaimana kaburnya, menyenangkan?" tanya pria itu datar.

"Ka...ka...kakak, ka...kakak kok bisa disini" jawab Rachel nyengir.

"Enak ya kamu kabur, kamu memang hobi buat kakak khawatir ya" ucap pria itu menghampiri Rachel dan menjewer kupingnya.

"Ihkk kakak...... sakit, lepasin ihk" ucap gadis itu teriak.

"Siapa suruh kamu buat kakak khawatir, kenapa kamu kabur ke Indonesia" tanya Radhit.

"Kakak aku lapar, kakak pasti masak kan. Kakak masak apa, ayo kita makan" ucap Rachel mengalihkan pembicaraan dan menarik Radhit menuju dapur.

"Kamu ini kakak kan lagi nanyak kamu, kamu jawab dulu" jawab Radhit tetapi Rachel malah pergi ke dapur. Radhit geleng-geleng kepala melihat tingkah laku adiknya itu.

RACHELICA (COMPLETED)Where stories live. Discover now