Part 16 - "Damn you're fucking hot!" -

611 25 5
                                    

VIOLIN'S POV

Setelah sarapan Catlin mengajakku untuk jalan-jalan dengan Luke. Tentu saja Luke langsung menerima tawaran itu, tapi aku masih belum mandi dan belum berganti baju. Luke bilang kalau aku tidak perlu untuk berganti baju atau mandi karena itu akan menghambat waktu. Jadi aku hanya memakai kardigan dan masih memakai celana tidur. Luke masih memakai baju dia kemarin yaitu baju dengan lengan buntung hitam yang bergambar serigala dan celana jinsnya yang sengaja bolong di kedua lututnya.

Ibuku akan berbelanja ke supermarket, dia memintaku untuk menjaga rumah setelah setelah aku pualng dari jalan-jalanku. Catlin tetap ingin berjalan-jalan bersama aku dan Luke, dia tidak mau ikut Ibuku berbelanja. Aku, Catlin dan Luke berjalan menuju pintu keluar rumahku. Kami berjalan dengan santai di trotoar yang sepi karena ini hari kerja jadi semua orang masih pada kerja kecuali aku dan teman-temanku di sekolahku.

Aku berda di samping Catlin. Catlin berada di tengah aku dan Luke dan selama perjalanan menuju taman dia selalu mengobrol dan tertawa dengan Luke yang memegangi satu tangannya. Disini aku seperti di cuekin. Setelah beberapa meter berjalan dari rumahku, Catlin sepertinya sudah merasa capek. Lalu dia meminta aku untuk menggendongnya. Shit.

"Violin, aku capek, gendong aku," Dia mendongak ke atas untuk melihatku yang lebih tinggi darinya lalu dia memasang wajah melas.

"Memang kau doang yang cepek?" Jawabku. "Bukannya kau tadi yang mengajak kami berjalan-jalan?" Aku sedikit memarahinya karena dia sudah mencueki aku lalu dia bicara kepadaku hanya untuk menggendongnya.

"Violin, kau jahat!" Dia cemberut seperti ingin menangis tapi ini hanyalah kebohongan belaka. Dia memasang wajah itu hanya untuk aku merasa iba kepadanya lalu aku bisa menggendongnya.

"Biar aku yang menggendongmu!" Kata Luke sambil menggendong Catlin.

"Luke, Violin sangat jahat," Ucap Catlin kepada Luke. Tapi begonya dia, dia bilangnya kenceng bukan pelan dan aku mendengarnya lalu aku melihat ke arah mereka tepatnya di sampingku. Lalu Luke melirik kepadaku lalu tersenyum kepadaku. Lesung pipinya terlihat dari pipi sebelah kirinya. Aku tidak merespon senyumannya aku langsung menghadap ke jalan lagi dengan wajah kesal dengan tangan yang melipat di dadaku. "Bagaimana kau bisa suka dengannya?" Catlin memegang pipi Luke sambil tersenyum menatapnya.

"What?" Tanya Luke kaget. Aku segera melihat ke arah Luke dia tersenyum tapi memasang wajah bingung.

"Iya, kau suka dengan Violin, ya kan? Dia jahat Luke, bagaimana kau bisa suka dengannya?" Aku masih melihat ke arah Catlin lalu tidak lama aku kembali melihat ke jalan. Aku tidak memasang ekspresi apapun dan berusaha tidak mendengar mereka berbicara. Tapi padahal aku sangat mendengarnya.

"Tidak Catlin, kita hanya teman," Jawab Luke. Aku bingung, bagaimana Luke bisa melihat jalan kalau Catlin terus memandangi wajah Luke dan Luke terus menggendongnya dengan wajah yang berhadapan dengan Catlin.

"Tapi kau bilang tadi kalau kau suka dengan Violin, kau membisikanku tadi pagi, Luke," Aku kaget mendengarnya. Catlin terus berbicara kalau Luke membisikannya kalau dia suka denganku tadi pagi. Tapi Luke tidak merespon apa-apa.

Aku masih tetap melihat ke bawah jalan dan pura-pura tidak mendengar apa-apa. Aku tebak Luke sebenarnya ingin menutup mulut Catlin untuk berhenti berbicara tapi kedua tangannya harus menopang berat Catlin. Jadi dia hanya terdiam

"sssssstttt" Luke akhirnya meminta Catlin untuk diam dan akhirnya Catlinpun diam.

"Okay tapi Luke apa kau pernah dimarahinya?" Tanya Catlin.

Luke tertawa sedikit. "Pernah pastinya, tapi setelah itu dia kembali jadi baik,"

Lalu keheningan menyelimuti kami bertiga. Aku penasaran kenapa Catlin berhenti berbicara dengan Luke dan begitu juga Luke. Aku melihat ke mereka berdua. Catlin sedang memegang lipring-Nya Luke dan Luke membolehkan Catlin untuk menyentuh bibirnya dengan tangan mungilnya itu.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang