Part 29 - "Let's go to your room!" -

489 21 2
                                    

VIOLIN'S POV:

Luke tertawa saat aku juga tertawa. Kemudian dia beranjak dari tempat duduknya menuju ke arahku. Dia mulai lagi.

"No Luke, No!" Kataku samabil tertawa. menyuruh Luke untuk mundur. Tapi dia tetap saja berusaha menyentuhku. "Dont fucking touch me!" Aku mengelak tangannya yang berusaha memegangku.

Luke tertawa, kami tertawa karena entah kenapa kami menemukan ini lucu. Luke masih maju dan maju sementara aku mundur dan mundur. Aku merasakan tubuhku sudah menyentuh meja counter dapur. Aku segera berlari menghindarinya menuju ke ruang tamu. Aku berhenti di dekat sofa dan melihat Luke yang juga menyusulku. Dia mendekatiku dan mendekatiku oh tidak.

Luke menghampiriku dan akhirnya dia mendapatkanku. God! Aku masih berontak karena aku bilang aku tidak mau disentuh dengannya untuk saat ini. Dia menahanku dengan tangannya dan dia masih tertawa, dan aku juga sama.

"Got ya kitten!" Ucapnya sambil masih tertawa.

Luke mendorongku ke belakang dan akhirnya aku jatuh ke sofa panjang. Luke langsung mendekatkan dirinya kepadaku dari atas badanku. Dia berada di atasku sekarang sementara aku, tergeletak di sofa. Luke melihatku dengan mata birunya, dia tersenyum licik padaku. Aku tertawa dan menggigit bibir bawahku.

"Fuck! You bite your bottom lip!"Luke langsung mencium bibirku tanpa ada peringatan.

Aku merespon bibirnya, bibirnya sangat amat lembut seperti kapas. Tapi di bagian pinggirnya sangat keras dan dingin akibat lipringnya. Kapan dia mau melepaskan benda itu? Tanganku menyusuri bagian rambutnya. Mencengkramnya dan memainkan rambutnya itu saat kami sedang berciuman.

Tidak lama dia melepaskan bibirnya dari bibirku. "I wanna fuck you now! Can we go upstairs?" Tanya Luke yang wajahnya masih dekat dengan wajahku. Aku masih bisa meraskan napasnya dengan jelas.

"Um.. No," Jawabku berusaha tidak panik. Tentu aku kaget saat Luke bilang seperi itu. Nah, im still virgin and im afraid to do sort thing like that. Aku masih melihat ke atas, ke arah mata biru Luke. "My parents will come home uh.. I dont know when but they told me they would come home fast."

Luke membelai bibir bawahku dengan jari telunjuknya, "let's go to your room!" Ajak Luke seakan-akan rumah ini miliknya.

"But we dont do that," jawabanku tidak terlalu jelas untuk di ucap karena bibir bawahku masih di pegang oleh jari nakal Luke.

"Right." Luke akhirnya menjauh dariku. Untuk memberikan ruang untuk aku berdiri dari sofa.

Lalu aku berdiri, dan melihat Luke sebentar sebelum aku berjalan ke tanggaku, lalu naik ke atas menuju kamarku. Luke mengikutiku di sampingku. Lalu aku membuka kamarku lalu aku membiarkan Luke masuk terlebih dahulu. Lalu terakhir aku dan aku yang menutup pintunya.

"Well, i dont know what to do now," Kataku sambil menggigit bibir bagian bawahku.

Aku tidak melihat Luke tapi aku baru saja ingin ke tempat tidur sebelum Luke tiba-tiba bilang. "FUCK THAT LIPS!" Lalu dia menciumku dengan kasar.

Well he's hot so i respond what he did to me. Sambil menciumku dia mendorongku ke belakang dan akhirnya aku menyentuh tembok kamar. Aku memainkan rambutnya seperti yang biasa aku lakukan tapi tidak sekarang. Luke mengambil kedua tanganku dengan kedua tangannya lalu dia menaruh di tembok di atas kepalaku. Genggaman tangannya sangat kuat sampai membuat lenganku sakit. Tapi sakit itu tidak terasa karena ciumannya.

Sekarang aku tidak bisa kabur. Tanganku seperti di ikat dengan tangannya Luke. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang selain menikmati apa yang diberikan oleh Luke. Luke menurunkan tangannya ke pinggangku, dia membawaku ke arah tempat tidur lalu mendorongku hingga aku jatuh ke tempat tidurku. Seperti apa yang dia lakukan saat di sofa tadi.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang